Adefovir: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, Efek Samping

Perhatikan instruksi dari dokter sebelum menggunakannya

Adefovir adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi virus hepatitis B kronis atau jangka panjang. Pengidap hepatitis B mungkin mendapatkan obat dalam jangka waktu tertentu dan harus diminum secara rutin. 

Berbentuk tablet dan digunakan secara oral, obat ini hanya bisa didapatkan menggunakan resep dokter. Baca informasi lebih detail seputar manfaat hingga efek samping adefovir di bawah ini. 

1. Manfaat

Adefovir: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, Efek Sampingilustrasi virus hepatitis (scientificanimations.com)

Hepatitis merupakan kondisi peradangan hati yang disebabkan oleh virus, salah satunya virus hepatitis B. Virus ini dibawa melalui aliran darah, memengaruhi kinerja hati dan dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan organ. Kondisi kesehatan infeksi persisten virus ini disebut penyakit hepatitis B kronis. 

Seseorang dengan riwayat kesehatan hepatitis B kronis memerlukan pengobatan jangka panjang. Tujuannya untuk menghambat perkembangan virus dan mencegah kerusakan hati yang lebih parah. 

Adefovir merupakan salah satu obat yang diberikan pada penderita hepatitis B kronis. Obat ini termasuk pada jenis obat analog nukleotida. Ia bekerja dengan mengurangi jumlah virus dan membatasi kemampuan virus hepatitis B agar tidak terus berkembang biak dalam tubuh. 

2. Peringatan

Perawatan menggunakan obat ini tidak dapat menghilangkan virus. Adefovir juga tidak mencegah timbulnya komplikasi akibat hepatitis B seperti sirosis dan kanker hati. Lebih lanjut, obat ini tidak menghalangi penularan virus ke orang lain. 

Beri tahu dokter apabila kamu memiliki riwayat alergi pada obat jenis ini. Komunikasikan juga jika ada obat lain yang sedang dikonsumsi, termasuk obat herbal, nonmedis, vitamin, dan lain sebagainya. 

Adefovir dapat memengaruhi janin. Beri tahu dokter apabila sedang hamil atau berencana hamil. Begitu juga dengan ibu menyusui, dokter mungkin akan menyarankan obat lain pengganti adefovir. 

Obat ini dapat membahayakan ginjal dan dapat berinteraksi dengan jenis pengobatan penyakit terkait. Maka dari itu, pemilik riwayat penyakit gangguan ginjal yang sedang mengonsumsi obat lain harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Konsumsi adefovir pada penderita HIV dan AIDS yang tidak mendapat pengobatan dapat menyebabkan HIV dan AIDS lebih sulit diobati. Beri tahu dokter apabila pernah berhubungan seks tanpa pelindung atau kemungkinan terpapar HIV dan AIDS sebelum mendapat adefovir. 

Baca Juga: Hepatitis B: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan

3. Interaksi dengan obat lain

Adefovir: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, Efek Sampingilustrasi interaksi obat (unsplash.com/Michał Parzuchowski)

Interaksi obat merupakan adanya perubahan fungsi obat apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat, makanan, atau bahan oral lainnya. Adefovir termasuk jenis obat yang bisa berinteraksi dengan obat lain. Dilansir Pediatric on Call, berikut obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan adefovir:

  • Tenofovir: Adefovir dapat mengurangi efek terapeutik atau efektivitas tenofovir. Sebaliknya, tenofovir dapat meningkatkan konsentrasi adefovir. 
  • Ribavirin: Dapat meningkatkan efek hepatotoksik dan berpotensi terjadinya asidosis laktat atau penumpukan asam laktat dalam darah.
  • Ganciclovir dan valganciclovir: Meningkatkan efek negatif dari nukleotida dalam adefovir.

Penggunaan adefovir bersamaan dengan obat antivirus lainnya juga dapat meningkatkan potensi kerusakan darah akibat asidosis laktat. Penting untuk memberi tahu dokter apabila memiliki riwayat penyakit hati. 

4. Dosis dan aturan pakai

Perhatikan informasi penggunaan obat pada kemasan obat. Gunakan adefovir sesuai instruksi dari dokter. Dosis yang tercantum pada laman ini merupakan pemberian umum yang dapat berbeda pada kondisi kesehatan individu. Jangan mengubah takaran kecuali dokter diinstruksikan oleh dokter.

Dilansir Mayo Clinic, pemberian adefovir tidak disarankan bagi anak-anak berusia kurang dari 12 tahun. Dosis pemberian obat ini untuk usia dewasa (12 tahun ke atas) adalah 10 mg per hari.

Pemberian adefovir harus dilakukan secara rutin setiap hari dan usahakan pada jam yang sama. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas obat mengurangi jumlah virus dalam tubuh. 

Apabila terlewat dari jadwal minum obat, kamu bisa mengonsumsinya sesegera mungkin ketika ingat. Namun, hindari menggandakan dosis. Jika sudah mendekati waktu minum obat selanjutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal minum obat reguler. 

Peringatan: Jangan berhenti mengonsumsi adefovir tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Berhati-hati juga agar tidak kehabisan stok adefovir. Hepatitis B kronis bisa memburuk ketika pengobatan dihentikan.

5. Efek samping

Adefovir: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, Efek Sampingilustrasi nyeri perut (freepik.com/diana.grytsku)

Cara kerja adefovir yang melemahkan virus dapat memberikan efek samping pada tubuh. Beberapa di antaranya berupa gejala wajar yang dapat reda seiring waktu, seperti: sakit perut, sakit kepala, berkurangnya kekuatan tubuh. 

Gejala tersebut merupakan tanda tubuh sedang menyesuaikan dengan obat. Namun, konsultasikan ke dokter apabila terjadi kembung, diare, ketidaknyamanan pada perut yang berlangsung berlarut-larut.

Berbeda dengan indikasi sebelumnya, gejala efek samping serius harus segera mendapatkan penanganan dokter. Drugs mengategorikan gejala efek samping berdasar tingkat keumumannya. 

Kategori umum

  • Urine menjadi gelap.
  • Mual dan muntah.
  • Rasa tidak nyaman di perut kanan atas.
  • Mata dan kulit berubah kuning.
  • Kurang umum.

Adanya kandungan darah dalam urin

  • Bertambah atau berkurangnya frekuensi buang air kecil atau jumlah urine.
  • Kesulitan bernapas.
  • Rasa kantuk dan haus berlebihan.
  • Hilangnya selera makan.
  • Bengkak pada kaki atau tungkai bawah.

Langka

  • Pernapasan cepat dan dangkal hingga sesak napas.
  • Nyeri otot atau kram.

Begitu merasakan gejala tidak wajar, dapatkan bantuan medis segera untuk mengurangi risiko efek samping lebih parah. Dokter bisa saja sudah mengantisipasi adanya efek samping adefovir dengan memberikan dosis sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.  

Simpan obat di tempat sejuk yang jauh dari kelembapan ataupun panas. Perhatikan juga stok adefovir di rumah, jangan sampai kehabisan atau justru mengonsumsi obat kedaluwarsa, ya!

Baca Juga: Selain Hepatitis, Ini 6 Penyakit yang Bisa Menyerang Hati

Topik:

  • Laili Zain
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya