Allylestrenol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Obat hormonal dengan peran serupa progesteron tubuh

Allylestrenol adalah steroid sintetis dengan aktivitas progestasional. Ia termasuk jenis progesteron sintetis yang disebut progestin. Secara umum, allylestrenol memiliki struktur dan fungsi serupa dengan progesteron alami dalam tubuh. 

Obat ini jamak digunakan di seluruh Eropa, Jepang, Hongkong, India, Indonesia, dan sebagian besar wilayah Asia Tenggara. Namun, obat ini tidak ditemukan di Amerika Serikat dan Kanada. 

1. Manfaat

Allylestrenol termasuk kategori obat hormonal yang bekerja dengan memodulasi respon ibu hamil untuk mencegah penolakan embrio. Obat ini juga meningkatkan potensi melekatnya embrio ke rahim dan meningkatkan aliran darah ke plasenta. 

Obat ini diresepkan pada perempuan yang sedang mempersiapkan kehamilan atau ibu hamil dengan kadar progesteron rendah. Allylestrenol bermanfaat untuk pencegahan keguguran kehamilan berulang dan menurunkan risiko persalinan bayi prematur, terlebih pada ibu hamil yang pernah keguguran sebelumnya. 

Allylestrenol juga digunakan untuk pengobatan amenore (tidak menstruasi karena kurangnya progesteron), siklus menstruasi yang tidak teratur, dan sindrom pramenstruasi. Di sisi lain, allylestrenol efektif dalam pengobatan hot flashes pada wanita pascamenopause dan hiperplasia prostat jinak pada pria.

Baca Juga: 5 Nutrisi yang Kebutuhannya Meningkat saat Hamil, Perhatikan Moms!

2. Peringatan

Allylestrenol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi minum obat (unsplash.com/towfiqu barbhuiya)

Hindari mengonsumsi allylestrenol apabila memiliki alergi obat terkait. Beritahukan pada dokter apabila pernah mengalami gejala efek samping setelah mengonsumsi obat tertentu.

Allylestrenol digunakan untuk mencegah, mempertahankan kehamilan, dan menghindari kehamilan. Hanya digunakan untuk komplikasi kehamilan tertentu, obat ini tidak diberikan pada ibu menyusui. Serta mempersembahkan pada perempuan kurang dari 16 tahun tidak direkomendasikan. 

Sampaikan pada dokter obat apa saja yang sedang kamu konsumsi. Termasuk obat medis, nonmedis, vitamin, hingga obat-obatan herbal. Allylestrenol mungkin berinteraksi dengan obat-obatan tertentu.

Sebelum mendapat pengobatan allylestrenol, berkonsultasi dengan dokter apabila kamu memiliki riwayat atau kondisi kesehatan dengan risiko tinggi. Termasuk tiroid yang kurang aktif, penyakit ginjal, penyakit jantung, atau penyakit hati. Dokter mungkin mempersembahkan dosis allylestrenol sesuai kondisi pasien. 

berhasil mendapatkan obat allylestrenol setelah abortus inkomplit atau mengalami percobaan jaringan yang belum seluruhnya. Kondisi ini dapat mengakibatkan pendarahan parah dan kram perut hebat. Kamu mungkin akan diminta USG sebelum pengobatan guna memastikan tidak ada jaringan yang tersisa.

Allylestrenol mungkin menimbulkan rasa kantuk. memulai aktivitas yang membutuhkan fokus setelah mengambil obat. baru sampai mengetahui efek yang mungkin timbul setelah meminumnya. 

3. Interaksi

Allylestrenol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi obat-obatan (unsplash.com/volodymyr hryshchenko)

Allylestrenol dapat berinteraksi dengan obat lain. Interaksi merupakan perubahan aksi atau efek akibat pemberian obat dengan obat lain, makanan, minuman, atau lainnya secara bersamaan. 

Dilansir Apollo Pharmacy dan Smarter Health, allylestrenol dapat berinteraksi dengan obat-obatan di antaranya:

  • Obat anti-epilepsi. Termasuk fenobarbital, fenitoin, primidon, karbamazepin, dan sejenisnya.
  • Obat-obatan yang bertujuan untuk mengobati infeksi jamur seperti griseofulvin, ketoconazole, itraconazole, posaconazole
  • Amoksisilin, amfetamin, Sefadroksil, dan Cilostazol. Konsumsi bersamaan dapat menyebabkan kadan serum lebih tinggi dan menurunkan tingkat ekskresi allylestrenol
  • Benzthiazide. Berpotensi mengurangi efektivitas obat
  • Clofazimine. Menyebabkan peningkatan metabolisme Allylestrenol dapat 
  • Dalfampridine. Allylestrenol dapat menurunkan tingkat ekskresi Dalfampridine
  • Diazepam, menurunkan metabolisme allylestrenol

Penggunaan allylestrenol harus diberikan hati-hati pada pasien dengan kanker payudara, tromboemboli (bentuk bekuan darah di pembuluh darah), dan depresi. Lebih lanjut, penggunaannya harus diperhatikan pada pasien diabetes, retensi cairan (kelebihan cairan menumpuk di dalam tubuh), penyakit ginjal atau hati.

Pada makanan dan minuman, allylestrenol dapat berinteraksi dengan jeruk bali. Belum diketahui efek samping penggunaannya bersamaan dengan alkohol. Namun, lebih baik terapkan hidup sehat dengan menghindari konsumsi keduanya dalam waktu dekat. 

4. Dosis

Dokter akan memberikan dosis sesuai dengan kondisi kesehatan pasien. Hindari mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa izin dari dokter. Minum allylestrenol bersamaan atau setelah makan guna mencegah gangguan pencernaan. 

Melansir MIMS, pemberian dosis allylestrenol sesuai rekomendasi yakni:

  • Obat oral untuk wanita yang berisiko keguguran: 5 mg tiga kali sehari selama 5 hingga 7 hari, pengobatan dapat ditingkatkan jika perlu. Kurangi dosis secara bertahap jika gejalanya hilang, tetapi pastikan telah berkonsultasi dengan dokter.
  • Obat oral untuk wanita yang berisiko keguguran berulang: 5 mg hingga 10 mg setiap hari segera setelah kehamilan dikonfirmasi oleh dokter. Lanjutkan pengobatan minimal 1 bulan setelah masa kritis.
  • Obat oral untuk wanita yang berisiko persalinan prematur: konsumsi maksimum adalah 40 mg per hari.

5. Efek samping

Allylestrenol: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi menstruasi (freepik.com/rawpixel.com)

Allylestrenol dapat menimbulkan efek samping umum. Beberapa di antaranya:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Gangguan menstruasi
  • Penurunan atau penambahan berat badan
  • Pembengkakan luas di sebagian atau seluruh tubuh
  • Pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan

Gejala dapat menghilang dalam hitungan hari atau minggu. Namun jika tidak berangsur membaik, kamu bisa mengkonsultasikan kepada dokter. 

Reaksi alergi juga dapat timbul setelah pengobatan allylestrenol. Perhatikan apabila mengalami mual, pusing, atau kesulitan bernapas. Segera dapatkan bantuan medis guna mengurangi efek samping lebih serius. 

Konsumsi allylestrenol disarankan dengan pengaturan pola hidup sehat. Pastikan mendapatkan makanan seimbang yang mengandung sayur, buah, dan biji-bijian. Bila perlu, tambahkan bahan makanan yang kaya akan omega 3 pada diet harian. Hindari konsumsi makanan olahan, tinggi lemak, dan gula.

Tingkat stres akan mempengaruhi hormon dan kehamilan. Maka dari itu, kelola stres dan berlatih teknik mindfulness sangat penting untuk mendapatkan pengobatan allylestrenol. Jangan lupa, sempatkan berolah raga guna meningkatkan sirkulasi darah dan suplai oksigen.

Baca Juga: 5 Cara Melakukan Jenis Meditasi Mindfulness, Cukup Mudah Diterapkan

Topik:

  • Laili Zain
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya