Gejala Virus Nipah dan Cara Mencegah Penularannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Virus Nipah diketahui tengah menyebar di Kerala, India. Infeksi virus tersebut bahkan telah mengakibatkan dua orang meninggal dan kawasan sekitar lockdown.
Gejala virus Nipah sendiri cukup mirip dengan flu. Meski demikian, penularan virus tersebut bisa mematikan bagi manusia sehingga wajib untuk diwaspadai.
Apa itu virus Nipah?
Virus Nipah atau NiV merupakan virus yang menyebar dari hewan ke manusia atau zoonosis. Virus ini diketahui menyebar melalui kelelawar. Namun, bisa juga dari perantara babi, kambing, kuda, bahkan kucing, melansir Cleveland Clinic.
Penularan virus ini melalui kontak cairan tubuh, makanan yang telah terkontaminasi, hingga kontak dekat dengan seseorang yang terpapar virus Nipah. Tak bisa dianggap remeh, Centers for Disease Control and Prevention mencatat tingkat kematian yang terjadi pada 40-75 persen dari seluruh kasus.
Lebih lanjut, virus Nipah pertama kali ditemukan pada 1999 dan menyebabkan 100 kematian di Malaysia serta Singapura. Wabah ini terjadi hampir setiap tahun di beberapa wilayah Asia, terutama Bangladesh dan India.
Gejala virus Nipah
Menurut CDC, gejala virus Nipah yang muncul pada awal penularan dapat meliputi beberapa hal berikut:
- Demam
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sulit bernapas
- Muntah
Pada kondisi lebih serius, infeksi virus Nipah juga dapat menunjukkan gejala lain, seperti:
- Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
- Kejang
- Pembengkakan otak atau ensefalitis
Editor’s picks
Sumber yang sama juga menyebutkan adanya gejala jangka panjang akibat virus Nipah, di antaranya kejang terus-menerus dan perubahan kepribadian. Infeksi virus ini juga dapat menimbulkan gejala bahkan lama setelah terpapar atau yang disebut infeksi laten.
Baca Juga: Virus Nipah di Kerala India, Sekolah dan Kantor di Tutup!
Masa inkubasi gejala virus Nipah
Menurut CDC, gejala virus Nipah biasanya dapat muncul dalam 4-14 hari setelah terpapar virus. Seseorang yang terinfeksi mungkin akan mengalami sakit kepala dan demam selama 3-14 hari. Dalam waktu tersebut, beberapa juga melaporkan tanda penyakit pernapasan yang meliputi batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
Fase pembengkakan otak atau ensefalitis juga mungkin terjadi. Kondisi tersebut dapat ditandai dengan kantuk, disorientasi, dan kebingungan yang dapat berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.
Cara pencegahan penularan virus Nipah
Virus Nipah dapat menular melalui cairan tubuh, termasuk liur, kotoran, kencing, dan darah. Gejala virus Nipah juga dapat muncul setelah seseorang menghirup droplet dari orang yang terinfeksi.
Sejauh ini, belum ada antivirus dan vaksin yang dapat mengobati virus Nipah. Apabila infeksi terjadi, maka pengobatan terdiri dari pengelolaan gejala. Termasuk minum banyak air, istirahat cukup, hingga konsumsi obat untuk meredakan mual atau gejala lainnya.
World Health Organization menyarankan beberapa langkah untuk membantu mencegah penularan virus Nipah. Berikut uraiannya:
- Batasi akses dengan kelelawar atau hewan lain yang mungkin terinfeksi virus. Gunakan sarung tangan, masker, dan pelindung lain untuk menghindari kontak langsung
- Batasi kontak langsung dengan individu yang terinfeksi virus Nipah. Jika harus melakukan perawatan untuk mereka, gunakan perlindungan seperti masker dengan standar khusus
- Sering-sering mencuci tangan menggunakan sabun
- Hindari mengonsumsi buah-buahan yang ada tanda gigitan kelelawar.
Gejala virus Nipah mungkin tidak disadari. Sebagai antisipasi, jika mengalami tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera hubungi layanan medis, ya.
Baca Juga: 6 Fakta Virus Nipah yang Serang India, Punya Tingkat Kematian Tinggi