Perbedaan Retainer dan Aligner, dari Tujuan hingga Material

Pahami agar tidak keliru penggunaannya

Retainer dan aligner jadi metode populer untuk membantu merapikan gigi yang tidak rata. Dari segi fungsi, keduanya dianggap sama. Namun, sebenarnya terdapat perbedaan retainer dan aligner, termasuk dari material hingga tujuan tindakannya. 

Penggunaannya pun tidak bisa sembarangan, perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Nah, berikut penjelasan trkait perbedaan retainer dan aligner, dari segi fungsi hingga prosedurnya.

Apa itu retainer?

Perbedaan Retainer dan Aligner, dari Tujuan hingga Materialilustrasi retainer (unsplash.com/Diana Polekhina)

Retainer merupakan alat ortodontik yang digunakan setelah pemasangan kawat gigi selesai. Fungsi utamanya untuk menjaga gigi yang sudah dirawat agar tetap berada di lokasi barunya, melansir Spark Aligners.

American Association of Orthodontists menyebutkan bahwa ada tiga jenis retainer yang kerap digunakan. Ketiganya terbagi menjadi dua jenis, yakni retainer yang bisa dilepas dan bersifat permanen. Berikut penjelasan lengkapnya.

Retainer yang dapat dilepas

  • Retainer hawley terbuat dari kawat, tapi sudah dipasangkan plastik penahan dari akrilik. Bagian penahan yang terbuat dari plastik dapat menutupi langit-langit mulut karena berada di belakang gigi depan bawah. Alat tersebut terhubung ke kawat yang mengelilingi gigi atas dan bawah sehingga bisa berfungsi sebagai penahan.
  • Retainer essix adalah retainer dari plastik yang dirancang khusus sesuai dengan bentuk gigi pasien. Ketika digunakan, retainer ini fit pada gigi atas dan bawah. Biasanya, alat ini terbuat dari plastik kaku karena diperuntukkan untuk pemakaian jangka panjang.

Retainer permanen

  • Retainer permanen biasanya terbuat dari kawat tipis yang dipasang khusus dan dikaitkan ke gigi. Penggunaannya ditempel ke gigi sehingga harus dipantau oleh dokter karena perlu mengecek keausan terhadap waktu penggunaannya.

Retainer dibuat dari pemindaian digital terhadap tampilan fisik gigi. Selain itu, penggunaannya pun disesuaikan dengan resep dari dokter. Penggunaan yang tidak sesuai dengan resep dapat menyebabkan gigi bergerak dari posisi seharusnya sehingga membutuhkan perawatan tambahan untuk memperbaikinya.

Baca Juga: Ini Manfaat dan Risiko Memakai Kawat Gigi, Gak Cuma Buat Gaya-gayaan! 

Apa itu aligner?

Perbedaan Retainer dan Aligner, dari Tujuan hingga Materialilustrasi kawat gigi atau behel (freepik.com/wayhomestudio)

Aligner merupakan alat bantu pelurus gigi yang berbentuk plastik bening. Alat ini dibuat khusus dan dapat dilepas secara bertahap serta konsisten tergantung pada pergerakan gigi. Biasanya, kamu akan diberikan beberapa aligner yang terbagi menjadi set.

Setiap set aligner dapat menggeser gigi hingga 0,2 mm. Lebih jelasnya, alat ini bekerja dengan mengubah bentuk lengkung gigi untuk menyelaraskannya. Penggunaannya pun perlu pemeriksaan dokter karena harus direncanakan dengan cermat agar keseluruhan gigi menyatu sempurna.

Masing-masing set aligner dapat digunakan hingga 1-3 minggu selama waktu perawatan. Dalam sehari, pasien disarankan menggunakan aligner setidaknya selama 22 jam. Oleh karena itu, kamu tetap bisa melepaskannya ketika makan, minum, atau menyikat gigi

Setelah gigi berpindah ke posisi yang diinginkan, kamu mungkin disarankan untuk mengganti aligner dengan retainer, melansir Ever Smile. Pasien dapat diresepkan menggunakan retainer untuk siang dan malam selama 6 bulan sebelum akhirnya bisa memakai retainer saat malam hari saja.

Perbedaan retainer dan aligner

Perbedaan Retainer dan Aligner, dari Tujuan hingga MaterialIlustrasi behel (freepik.com/master1305)

Dari uraian sebelumnya terlihat sangat jelas bahwa tujuan dari penggunaan retainer dan aligner berbeda. Retainer digunakan sebagai perawatan lanjutan setelah pemasangan kawat atau penggunaan aligner. Alat ini berfungsi untuk menahan gigi dan menjaga perawatan yang sudah dilakukan.

Sementara itu, aligner merupakan alat untuk menggeser gigi agar berada di tempat yang seharusnya. Tekanan dari alat ini merangsang remodeling tulang untuk mengembalikan posisi gigi, melansir EON Aligner. Oleh karenanya, disarankan menggunakan retainer setelah perawatan aligner selesai.

Perbedaan lainnya adalah ketahanan alat. Retainer bening akan rusak seiring berjalannya waktu. Alat ini bisa retak, melengkung, mengalami penumpukan kalsium, hingga menguar aroma tidak sedap. Adapun aligner hanya bertahan kurang dari hitungan tahun. Kamu ubahkan mendapatkan aligner baru setiap dua minggu, melansir sumber yang sama.

Perbedaan retainer dan aligner di atas memperjelas fungsi keduanya. Untuk itu, menggunakan retainer sebagai aligner tidak disarankan. Pasalnya, retainer hanya untuk menjaga gigi yang sudah rapi. Retainer tidak punya tarikan seperti pada aligner yang bertujuan untuk menggeser posisi gigi.

Baca Juga: Perawatan Gigi dan Mulut Belum Tepat Kalau Masih Melewatkan 5 Hal Ini

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya