Penyakit Mata Ikan: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Pernahkah kamu mengalami penyakit kulit yang satu ini?

Dikenal sebagai clavus, corns, atau heloma, mata ikan merupakan salah satu penyakit yang membuat kulit menebal dan mengerucut ke arah dalam kulit. Penebalan kulit ini disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada permukaan kulit, mengutip Buku Ajar Kulit FKUI.

Dalam publikasi StatPearls tahun 2021, penyakit mata ikan lebih sering ditemukan pada orang berusia lebih tua. Namun, kondisi ini juga sering ditemukan pada orang-orang yang terbiasa mengenakan alas kaki yang sempit. Buat kamu yang bertanya-tanya mengapa mata ikan bisa terjadi, temukan penjelasan lebih lanjutnya dalam ulasan kali ini, ya!

1. Penyebab

Penyakit Mata Ikan: Penyebab, Gejala, Pengobatan, PencegahanSering pakai sepatu hak tinggi menyebabkan permukaaan kulit kaki mengalami gesekan berulang. (pixabay.com/ParoxDark)

Mata ikan dapat ditemukan pada bagian tubuh yang sering menahan beban berat ataupun mengalami gesekan, misalnya permukaan telapak atau antar sendi jari-jari kaki.

Merujuk pada penjelasan dalam publikasi StatPearls, ketika permukaan kulit mengalami gesekan berulang, sel-sel di dalamnya akan membelah lebih banyak untuk membuat kulit lebih tebal. Proses ini disebut hiperkeratosis.

Dalam kasus penyakit mata ikan, proses hiperkeratosis terjadi secara abnormal, sampai-sampai menekan saraf dan struktur lain di bawah kulit.

2. Tanda dan gejala

Penyakit Mata Ikan: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahanilustrasi kaki kasar dan keras seperti batu (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Gejala yang biasa dikeluhkan oleh pasien antara lain kulit yang terasa kasar, menebal, dan nyeri pada area-area antar sendi jari. Area tengah dari mata ikan mengalami proses penebalan yang lebih hebat, sehingga teraba lebih keras. Nyeri yang dirasakan pun bisa makin bertambah saat kulit yang menebal tersebut ditekan.

Selain itu, terdapat pula bentuk mata ikan yang teraba lebih lunak (disebut sebagai clavus lunak). Clavus tipe ini lebih sering ditemukan pada sela-sela jari, yang umumnya lebih lembap. Mata ikan di area ini lebih mudah mengalami infeksi dan terlihat meradang (tampak kemerahan, bengkak, dan nyeri).

Baca Juga: Keratosis Pilaris: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Penanganan

3. Diagnosis

Penyakit Mata Ikan: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahanilustrasi konsultasi dengan dokter (pixabay.com/Sozavisimost

Mata ikan merupakan penyakit yang bisa didiagnosis berdasarkan temuan fisik oleh dokter. Penyakit ini memiliki lokasi kemunculan yang khas. Bentuknya pun cukup khas karena tampak lebih menonjol di bagian tengah (benar-benar menyerupai mata ikan).

Pemeriksaan rontgen kaki pada kondisi mata ikan bisa direkomendasikan oleh dokter jika dicurigai adanya kelainan tulang lain yang memperparah gejala mata ikan ini. Pemeriksaan rontgen sendiri tidak rutin dilakukan dalam kasus mata ikan biasa.

4. Pengobatan

Penyakit Mata Ikan: Penyebab, Gejala, Pengobatan, PencegahanSalah satu operasi kecil untuk mengobati mata ikan adalah eksisi kulit dengan pisau bedah scalpel. (freepik.com/freepik)

Tulisan dalam Andrews' Diseases of the Skin edisi ke-13 merekomendasikan penggunaan salep asam salisilat 40 persen atau cairan asam trikloroasetat 40 persen untuk mengobati mata ikan.

Obat tersebut bisa dibubuhkan ke kain kasa dan didiamkan selama 48 jam. Ganti kasa setiap 48 jam hingga mata ikan tampak menyembuh.

Pilihan terapi lain yang sering digunakan, seperti dilansir Mayo Clinic, adalah eksisi kulit. Ini termasuk ke dalam operasi kecil yang bisa dilakukan langsung saat pasien datang ke klinik dokter.

Dokter akan menggunakan pisau khusus bedah untuk memotong bagian kulit yang menebal. Pengobatan ini tidak dapat dilakukan sendiri karena berisiko mengalami infeksi bila dilakukan secara kurang higienis.

Dalam kasus yang jarang, misalnya jika ditemukan tulang jari yang bengkok, maka dokter bisa merujuk ke dokter spesialis bedah. Kemungkinan pasien akan membutuhkan operasi yang lebih besar.

5. Pencegahan

Penyakit Mata Ikan: Penyebab, Gejala, Pengobatan, PencegahanPerawatan kulit dan menghindari sepatu yang sempit dan ketat adalah cara mencegah mata ikan. (freepik.com/Racool_studio)

Mata ikan sering kali muncul berulang meskipun sudah diangkat. Untuk itu, pasien harus diberi tahu untuk menghindari gesekan berulang pada area sekitar jari-jari kaki. Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menggunakan sepatu yang pas dan nyaman.
  • Mengurangi penggunaan sepatu atau sandal hak tinggi.
  • Senantiasa menjaga kelembapan kulit kaki.

Bagaimana, sudah mengertikah kamu tentang penyakit mata ikan? Di balik namanya yang unik, munculnya mata ikan bisa sangat tak nyaman dan mengganggu aktivitas. Jadi, jangan malas untuk merawat kulit kaki dengan baik dan lakukan perawatan kaki secara rutin.

Baca Juga: 6 Fakta Pemakaian Tabir Surya yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Leonaldo Lukito Photo Verified Writer Leonaldo Lukito

Berbagi Pikiran dan Rasa melalui Padanan Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya