5 Alasan Probiotik Bisa Bantu Meringankan Gejala ADHD

Probiotik, si bahan alami dengan beragam manfaat

Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) merupakan salah satu jenis gangguan perkembangan saraf, yang mana penderitanya umumnya mengalami gangguan impulsivitas, kesulitan untuk fokus, suka menunda-nunda, atau terlalu aktif dalam beraktivitas.

Secara global, terdapat 4.198.974 kasus ADHD baru pada anak-anak (0–14 tahun) pada tahun 2019: penyakit ini didiagnosis pada 3.114.614 (74 persen) anak laki-laki dan 1.084.360 (26 persen) anak perempuan (Biology and Life Sciences Forum, 2022).

ADHD umum disertai dengan gejala gangguan kesehatan mental lain, seperti kecemasan, stres, dan depresi. Kabar baiknya, probiotik dapat membantu orang dengan ADHD mengatasi gejala yang menyertai kondisi tersebut.

1. Membantu menurunkan kadar hormon kortisol

5 Alasan Probiotik Bisa Bantu Meringankan Gejala ADHDilustrasi anak dengan ADHD (unsplash.com/Jerry Wang)

Saat stres, tubuh kita menghasilkan hormon yang disebut kortisol. Hormon ini bisa membuat kita merasa lebih tegang dan cemas.

Orang dengan ADHD sering kali memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi dalam tubuh mereka, yang bisa membuat gejala ADHD memburuk. Bagi orang dengan ADHD, stres bisa terasa lebih kuat dan sulit dikendalikan.

Kabar baiknya, penelitian dalam Euroasian Journal of Hepato-Gastroenterology menunjukkan bahwa makanan atau minuman yang mengandung probiotik dapat membantu mengurangi tingkat hormon kortisol ini.

Probiotik bekerja dengan cara membantu meredakan reaksi berlebihan terhadap stres dan menenangkan tubuh, sehingga kadar kortisol yang dikeluarkan tubuh menjadi lebih terkontrol dan stres berlebihan dapat dihindari.

2. Membantu mengatur kadar triptofan

5 Alasan Probiotik Bisa Bantu Meringankan Gejala ADHDilustrasi pikiran ADHD (pexels.com/Tara Winstead)

Triptofan adalah salah satu jenis asam amino penting yang terlibat dalam banyak fungsi tubuh, termasuk suasana hati. Ketika kadar triptofan rendah, ini bisa memengaruhi perasaan menjadi kurang baik, bahkan menimbulkan kecemasan.

Hal ini disebabkan kadar triptofan sangat berpengaruh pada produksi happy hormone atau serotonin dalam tubuh. Namun, pada orang dengan ADHD, kadar triptofan mungkin bisa tidak seimbang sehingga memengaruhi perasaan dan emosi.

Untungnya, berdasarkan studi dalam jurnal International Archives of Health Sciences (2021), kandungan probiotik pada makanan atau minuman dapat membantu mengatasi permasalahan ini.

Ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik, bakteri baik dalam probiotik membantu menjaga kadar triptofan tetap stabil. Ini membantu produksi serotonin dapat tercukupi sesuai kebutuhan dan membantu suasana hati menjadi lebih baik.

Baca Juga: 5 Fakta ADHD pada Anak Perempuan, Apa Bedanya dengan Laki-laki?

3. Membantu mengurangi ekspresi gen IL-6

5 Alasan Probiotik Bisa Bantu Meringankan Gejala ADHDilustrasi probiotik (pexels.com/Alicia Harper)

Orang dengan ADHD sering kali mengalami lonjakan gen interleukin-6 (IL-6). Gen IL-6 umumnya berperan dalam physiological inflammatory dan sistem imun. Ekspresi berlebihan pada gen ini dapat menyebabkan beberapa perasaan mengganggu, terutama bagi orang dengan ADHD. Mereka akan mudah merasakan stres, bad mood, hingga kesulitan berkonsentrasi.

Hasil penelitian dalam jurnal International Archives of Health Sciences menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu meringankan masalah ini.

Saat mengonsumsi makanan atau minuman dengan probiotik, bakteri baik dalam probiotik dapat membantu mengatur pesan-pesan dalam tubuh, membantu menyeimbangkan sistem dalam tubuh dan mengatur cara tubuh merespons gen IL-6.

Dengan mengurangi ekspresi IL-6, tubuh bisa meredakan peradangan dan membantu mengurangi masalah psikologis yang timbul, terutama pada penderita ADHD. Dengan meredakan IL-6, probiotik bisa membantu orang dengan ADHD merasa lebih baik, lebih fokus, dan lebih mudah mengendalikan perasaan mereka.

4. Membantu mengendalikan aktivasi saraf vagus

5 Alasan Probiotik Bisa Bantu Meringankan Gejala ADHDilustrasi ADHD (pexels.com/Tara Winstead)

Saraf vagus adalah jalan komunikasi penting antara perut dan otak kita. Ketika saraf vagus diaktivasi, tubuh menjadi lebih rileks dan perasaan cemas menjadi lebih terkendali. Orang dengan ADHD cenderung memiliki masalah dalam mengendalikan aktivasi saraf vagus ini, yang bisa membuat perasaan cemas memburuk.

Ternyata, probiotik bisa membantu mengatasi permasalahan ini. Seperti hasil penelitian dalam Euroasian Journal of Hepato-Gastroenterology (2023). Saat mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung probiotik, bakteri-bakteri baik dalam probiotik membantu meredakan aktivitas yang berlebihan pada saraf vagus. Hasilnya, tubuh menjadi lebih rileks dan perasaan negatif dapat diminimalkan.

5. Membantu menurunkan produksi sitokin proinflamasi

5 Alasan Probiotik Bisa Bantu Meringankan Gejala ADHDilustrasi kombucha sebagai sumber probiotik (unsplash.com/Tim-Oliver Metz)

Inflamasi atau peradangan adalah respons alami tubuh untuk melawan infeksi atau cedera. Akan tetapi, pada orang dengan ADHD, tingkat peradangan bisa menjadi lebih tinggi dari normal. Akibatnya, peradangan bisa berkontribusi pada gejala seperti kesulitan berkonsentrasi dan tingkat kecemasan yang tinggi.

Menurut temuan penelitian dalam jurnal International Archives of Health Sciences, probiotik dapat membantu mengatasi inflamasi. Salah satu faktor dalam peradangan adalah molekul protein yang disebut pro-inflammatory cytokines atau sitokin proinflamasi. Sitokin ini sebenarnya adalah pesan yang dikirim oleh sel-sel dalam tubuh untuk memicu respons peradangan. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, pesan ini bisa menjadi terlalu kuat dan menyebabkan peradangan yang berlebihan.

Pada orang dengan ADHD, tingkat sitokin proinflamasi bisa lebih tinggi, dan inilah yang bisa berkontribusi pada gejala seperti ketidakstabilan emosi dan kesulitan dalam mengendalikan perhatian.

Ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik, bakteri baik dalam probiotik tersebut dapat berinteraksi dengan sel-sel di dalam usus. Mereka membantu menyeimbangkan lingkungan usus dan dapat memengaruhi cara tubuh merespons sitokin proinflamasi.

Dengan mengurangi produksi sitokin proinflamasi, tubuh dapat mengurangi peradangan yang berlebihan dan membantu mengurangi gejala ADHD.

Penting untuk diingat bahwa mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik bukanlah obat atau satu-satunya metode untuk mengatasi ADHD, tetapi bisa menjadi bantuan tambahan yang bermanfaat. Berkonsultasilah dengan dokter terlebih dulu sebelum menggunakan probiotik untuk menangani gejala ADHD.

Baca Juga: Studi: Konsumsi Sayur dan Buah Bantu Anak dengan ADHD

Masrurotul Hikmah Photo Verified Writer Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya