5 Alasan Stres Bisa Memicu Kanker, Kelola dengan Baik ya!

Saat stres, sistem tubuh kita mengalami perubahan

Stres adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak orang, mulai dari orang dewasa atau bahkan anak kecil. Stres terjadi karena tubuh bereaksi terhadap ancaman maupun tekanan yang sedang dialami. Akan tetapi, stres berkepanjangan juga tidak baik untuk kesehatan mental maupun fisik. Hal ini menggerakkan banyak ahli untuk meneliti hubungan antara stres dan penyakit, salah satunya kanker.

Apa hubungan antara stres dan kanker? Apakah stres bisa menyebabkan kanker? Yuk, cari tahu lebih lanjut!

1. Menyebabkan perubahan sistem saraf dan hormonal

5 Alasan Stres Bisa Memicu Kanker, Kelola dengan Baik ya!ilustrasi stres (pexels.com/Tara Winstead)

Tubuh kita memiliki sistem yang mengatur segala hal di dalamnya, seperti sistem saraf dan hormonal. Saat kita mengalami stres, sistem-sistem ini mengalami perubahan.

Sistem saraf kita, yang bertanggung jawab mengirimkan sinyal dari otak ke seluruh tubuh, terpengaruh oleh stres. Ketika mengalami stres, sistem saraf, terutama sistem saraf simpatik, dan sumsum tulang belakang mengirim sinyal ke kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol.

Ini seperti memberi perintah ke tubuh kita untuk bersiap-siap menghadapi situasi sulit. Hormon-hormon stres ini dapat memengaruhi bagaimana tubuh kita berfungsi.

Kortisol adalah salah satu hormon yang dilepaskan saat kita stres. Hormon ini bisa membuat sistem kekebalan tubuh kita menjadi kurang efektif dalam melawan sel-sel kanker. Jadi, ketika kita mengalami stres terus-menerus, risiko untuk mengembangkan kanker bisa menjadi lebih tinggi.

Menurut studi dalam jurnal Frontiers in Oncology tahun 2021, stres memengaruhi cara kerja tubuh melalui sistem saraf dan hormonal. Saat stres, tubuh kita menghasilkan hormon-hormon tertentu yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko kanker.

2. Kombinasi hormon stres dan neutrofil membangunkan sel kanker

5 Alasan Stres Bisa Memicu Kanker, Kelola dengan Baik ya!ilustrasi stres (pexels.com/Yan Krukau)

Ketika tubuh kita mengalami stres, ada hormon khusus yang dilepaskan ke dalam darah. Hormon ini berfungsi seperti alarm yang memberi sinyal kepada sel darah putih yang disebut neutrofil. Nah, neutrofil ini seperti pasukan kecil yang melindungi tubuh kita.

Menurut artikel dalam laman National Cancer Institute, ketika hormon stres dan neutrofil bekerja bersama, mereka bisa membangunkan sel-sel kanker yang tadinya sedang "tidur".

Hormon stres ini memberi perintah kepada neutrofil untuk memproduksi protein S100A8/A9. Protein ini memiliki kemampuan untuk membangunkan sel-sel kanker yang sedang tidur tersebut, sehingga mereka bisa tumbuh dan membentuk tumor.

Bisa dikatakan bahwa kombinasi hormon stres dan neutrofil ini bekerja sama untuk membangunkan sel-sel kanker dalam tubuh. Mereka seperti pasangan yang saling membantu dan memicu pertumbuhan sel-sel kanker.

Hormon stres memerintahkan neutrofil untuk menghasilkan protein yang membangunkan sel-sel kanker. Dengan demikian, stres bisa menjadi faktor yang memicu pertumbuhan kanker.

Baca Juga: Ciri dari 10 Jenis Kanker Kulit, Kenali Perbedaannya

3. Stres mengakibatkan inflamasi

5 Alasan Stres Bisa Memicu Kanker, Kelola dengan Baik ya!ilustrasi pasien kanker (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ketika kita mengalami stres, tubuh kita merespons dengan inflamasi. Inflamasi atau peradangan adalah proses yang terjadi ketika tubuh melawan infeksi atau cedera. Namun, ketika stres terjadi terus-menerus, inflamasi dalam tubuh bisa menjadi tidak sehat.

Studi dalam jurnal Frontiers in Oncology tahun 2020 menemukan bahwa ketika mengalami stres yang berkepanjangan, tubuh kita merespons dengan inflamasi yang lebih lama. Ini seperti membiarkan api terus menyala di dalam tubuh kita.

Inflamasi yang berlangsung lama ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh kita. Sel-sel tubuh kita seharusnya bekerja dengan baik dan saling membantu satu sama lain. Namun, ketika ada inflamasi yang berkepanjangan akibat stres, sel-sel tersebut menjadi tidak sehat dan tidak bisa berfungsi dengan baik. Ini memberikan kesempatan kepada sel-sel kanker untuk tumbuh dan berkembang biak.

4. Stres berkepanjangan memicu gaya hidup yang tidak sehat

5 Alasan Stres Bisa Memicu Kanker, Kelola dengan Baik ya!ilustrasi gaya hidup sehat (pexels.com/Moe Magners)

Menurut American Psychological Association, ketika mengalami stres yang berkepanjangan, sering kali seseorang cenderung mengambil keputusan yang tidak sehat. Misalnya melampiaskannya ke makanan (emotional eating), merokok, minum alkohol, malas olahraga, dan lain-lain.

Penelitian dalam jurnal Pharmaceutical Research menemukan bahwa kebiasaan makan tidak sehat dapat menyebabkan peningkatan berat badan, masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, dan bisa memperbesar risiko perkembangan kanker.

Selain itu, stres juga dapat memengaruhi kebiasaan olahraga. Ketika stres, sering kali kita merasa malas untuk beraktivitas fisik. Akibatnya, kita jadi mengurangi atau menghindari aktivitas fisik. Gaya hidup yang tidak aktif ini juga bisa meningkatkan risiko kanker.

Selanjutnya, stres juga dapat memengaruhi kebiasaan tidak sehat lainnya seperti merokok dan minum alkohol. Beberapa orang mungkin menganggap merokok atau meminum alkohol sebagai cara untuk mengurangi stres atau merasa lebih rileks. Namun, keduanya itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan meningkatkan risiko banyak penyakit, termasuk kanker.

5. Stres dapat mengakibatkan gangguan tidur

5 Alasan Stres Bisa Memicu Kanker, Kelola dengan Baik ya!ilustrasi stres (pexels.com/cottonbro studio)

Saat sedang stres, sering kali sulit bagi kita untuk tidur nyenyak. Pikiran kita terus-menerus berputar dan sulit untuk rileks. Akibatnya, kita bisa mengalami kesulitan tidur atau kualitas tidur menjadi terganggu. Gangguan tidur ini dapat mengganggu siklus alami tubuh kita yang penting untuk menjaga kesehatan.

Studi dalam jurnal Frontiers in Cellular and Infection Microbiology mengemukakan bahwa kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk akibat stres bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuatnya tidak berfungsi dengan baik. Ini artinya, tubuh kita tidak bisa melawan infeksi atau peradangan dengan efektif.

Selain itu, tidur yang terganggu juga dapat memengaruhi proses pemulihan tubuh. Selama tidur, tubuh kita melakukan perbaikan dan regenerasi sel-sel yang rusak. Jika tidur terganggu akibat stres, proses pemulihan ini tidak berjalan dengan baik dan dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh. Kerusakan sel-sel ini dapat meningkatkan risiko kanker.

Stres adalah respons alami tubuh terhadap ancaman yang dirasakan. Stres bisa akut maupun kronis. Memiliki stres kronis dapat menempatkan kita pada risiko berbagai masalah kesehatan, salah satunya kanker.

Apakah stres kronis membuat kita berisiko mengembangkan kanker sebetulnya masih belum jelas karena temuan berbagai penelitian berbeda-beda. Stres mungkin hanya salah satu dari banyak faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan kanker.

Baca Juga: Mengenal Kanker Payudara Jenis Triple Negatif

Masrurotul Hikmah Photo Verified Writer Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya