Fakta Mastopati Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Menyerang Payudara 

Mastopati diabetik sering tertukar dengan kanker payudara

Penyakit diabetes tidak hanya menyerang organ mata, ginjal, dan saraf tetapi juga berisiko menyerang organ payudara. Kondisi ini disebut sebagai mastopati diabetik. Meskipun jarang terjadi akan tetapi mastopati diabetik merupakan salah satu komplikasi penyakit diabetes yang patut diperhatikan.

Kondisi mastopati diabetik sering tertukar dengan kanker payudara karena gejala keduanya sama, yaitu adanya benjolan di satu atau kedua payudara. Pemeriksaan secara mendetail perlu dilakukan untuk memperoleh diagnosa yang akurat.

Lalu, bagaimana keterkaitan antara mastopati diabetik dengan diabetes? Adakah cara pencegahannya? Simak ulasannya berikut ini!

Baca Juga: Orang yang Obesitas Berisiko Mengalami Diabetes, Ini Alasannya

1. Penyebab mastopati diabetik

Fakta Mastopati Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Menyerang Payudara ilustrasi alat tes glukosa (unsplash.com/diabetesmagazijn)

Penyebab munculnya mastopati diabetik belum diketahui secara pasti. Namun sebuah artikel di International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2022 menghipotesa bahwa perubahan inflamasi serat di organ payudara berkaitan dengan hiperglikemia.

Kondisi ini memang lebih sering ditemukan pada kelompok perempuan yang mempunyai diabetes. Namun penderita penyakit autoimun seperti Hashimoto’s thyroiditis, orang dewasa sehat tanpa riwayat penyakit tertentu, dan orang laki-laki juga dapat mengalami mastopati diabetik.

Terkait dengan jenis kelamin, kondisi mastopati diabetik dapat terjadi pada orang perempuan dewasa maupun pada perempuan di fase perimenopause atau transisi menuju menopause. Dikutip News Medical, diabetes tipe 1 lebih banyak ditemukan daripada diabetes tipe 2 di antara pasien yang didiagnosis mastopati diabetik.

2. Gejala dan proses diagnosis mastopati diabetik

Fakta Mastopati Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Menyerang Payudara ilustrasi tes mamogram (unsplash.com/National Cancer Institute)

Gejala utama dari mastopati diabetik adalah ditemukannya satu atau beberapa benjolan keras di satu atau kedua payudara. Benjolan tersebut dapat berpindah-pindah dan umumnya tidak terasa sakit. Apabila mendapati benjolan seperti ini sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Tes seperti mamografi, MRI, dan USG dapat dilakukan oleh dokter untuk membantu proses diagnosis. Dikutip Healthline, tes biopsi dengan menggunakan jarum untuk mengambil sampel jaringan akan dilakukan untuk mengetahui apakah benjolan tersebut berbahaya atau tidak. Sebuah studi kasus di rumah sakit United Christian di Hong Kong yang hasilnya diterbitkan di laman Eurorad tahun 2021 menyebutkan biopsi yang dipandu oleh USG atau stereotactic lebih sensitif atau akurat daripada dengan jarum.

3. Pengobatan dan pencegahan mastopati diabetik

Fakta Mastopati Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Menyerang Payudara ilustrasi radiolog akan melakukan tindakan tes ultrasound di pasien (unsplash.com/Mick Haupt)

Merangkum dari sebuah studi kasus di jurnal Hindawi tahun 2013, operasi tidak perlu dilakukan untuk mastopati diabetik. Pasien dianjurkan melakukan pemeriksaan ulang setiap 6 bulan untuk memantau kondisi. Tes mamografi juga perlu dilakukan bila umur pasien 40 tahun ke atas.

Merujuk artikel di Hong Kong Medical Journal tahun 2019, tindakan operasi untuk mengeluarkan benjolan di pasien dengan kondisi mastopati diabetik berisiko untuk muncul kembali dalam kurun waktu 5 tahun. Mengingat kondisi ini kerap dialami oleh orang yang mempunyai diabetes maka sebaiknya memantau kadar gula darah untuk mencegah komplikasi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) menganjurkan mereka yang mempunyai diabetes untuk mengikuti pola makan yang sehat, berolahraga setidaknya selama 150 menit per minggu atau 30 menit per hari. Selain itu tidak lupa untuk melakukan tes HbA1C atau A1C secara rutin, mengontrol kadar kolesterol dan tekanan darah, dan tidak merokok.

Mastopati diabetik yang merupakan salah satu penyakit komplikasi dari diabetes. Mereka yang mempunyai diabetes tipe 1 serta penyakit komplikasi seperti retinopati diabetik juga berisiko tinggi mengalami mastopati diabetik. Selain menjaga kesehatan tubuh, rutin meminum obat untuk mengontrol kadar gula darah dari dokter juga sangat penting.

Baca Juga: Studi: 1 dari 4 Orang dengan Diabetes Mengalami Kerusakan Mata

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya