7 Cedera yang Lebih Mungkin Dialami oleh Penari Balet

Kebanyakan adalah cedera yang berhubungan dengan kaki

Kita semua sepakat bahwa balet adalah tarian yang indah, anggun, dan memukau. Bahkan, mungkin sebagian dari kita pernah bercita-cita menjadi balerina sewaktu kecil. Namun, gerakan balet cukup kompleks dan bisa menyebabkan cedera jika tidak berhati-hati.

Cedera biasanya terjadi di tubuh bagian bawah, seperti kaki, pergelangan kaki, lutut, dan pinggul. Inilah beberapa cedera yang sering dialami oleh penari balet!

1. Pergelangan kaki terkilir

Mengutip Dance Parent 101, pergelangan kaki terkilir adalah kondisi ketika jaringan tebal yang disebut ligamen terlalu meregang atau robek, menyebabkan peradangan dan nyeri. Ini biasanya terjadi kalau kita salah mendarat setelah jeté (melompat).

Lakukan penanganan dengan metode RICE, yaitu rest (berhenti melakukan aktivitas yang membebani kaki), ice (kompres es di atas area yang sakit), compression (balut pergelangan kaki dengan perban, tetapi jangan terlalu kencang karena bisa menghambat aliran darah), dan elevation (angkat pergelangan kaki agar aliran darah lancar dan pembengkakan menjadi tidak terlalu parah).

2. Trigger toe

7 Cedera yang Lebih Mungkin Dialami oleh Penari Baletilustrasi posisi en pointe (pixabay.com/Jabore)

Seperti yang kita ketahui, jempol kaki balerina selalu berada di bawah tekanan untuk menopang berat badan. Ini membuatnya rentan terkena trigger toe, terutama ketika melakukan en pointe (posisi berdiri atau berputar hanya menggunakan jempol kaki).

Gejalanya adalah nyeri dan sensasi "klik" di jempol kaki. Trigger toe bisa ditangani dengan kompres es atau obat antiinflamasi nonsteroid. Selain itu, latihan penguatan kaki dan menurunkan berat badan sangat disarankan.

3. Tendonitis Achilles

Achilles adalah tendon (jaringan ikat fibrosa yang melekatkan otot ke tulang) terbesar dalam tubuh, yang menghubungkan bagian bawah otot betis ke bagian belakang tumit. Sementara itu, tendonitis Achilles adalah cedera karena tendon ini digunakan secara berlebihan, yang ditandai dengan nyeri pada area tersebut.

Ini sering terjadi pada penari balet yang terlalu sering berlatih dan kurang istirahat. Perawatannya tak jauh berbeda dengan beberapa cedera sebelumnya, yaitu menerapkan metode RICE dan mengonsumsi obat pereda nyeri inflamasi.

4. Shin splints

Dilansir OrthoInfo, shin splints adalah nyeri di sepanjang tepi bagian dalam tulang kering (tibia). Penyebabnya adalah menari di permukaan yang keras (misalnya beton), memberi tekanan berlebihan pada kaki, atau menari dengan teknik yang tidak tepat.

Gejala utamanya adalah nyeri tajam saat melompat lalu mendarat di atas kaki. Bahkan, mungkin terasa menyakitkan saat berjalan atau disentuh. Menurut laman Cleveland Clinic, shin splints bisa sembuh dalam 3–4 minggu.

Baca Juga: 7 Cedera Yoga yang Paling Sering Terjadi dan Cara Menghindarinya

5. Jumper's knee

7 Cedera yang Lebih Mungkin Dialami oleh Penari Baletilustrasi balerina melompat (pexels.com/Andrew)

Seperti namanya, ini adalah kondisi saat terjadi peradangan pada tendon patela, yang menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering. Salah satu penyebabnya adalah sering melompat di permukaan yang keras.

Keluhannya adalah sakit di bagian depan lutut saat melakukan lompatan, menekuk lutut, atau menaiki tangga. Jika tidak ditangani, lama-kelamaan bisa menyebabkan robekan pada tendon.

6. Nyeri pinggul

Pada penari balet, nyeri tidak hanya berpusat pada kaki, tetapi juga bisa terjadi pada pinggul. Ini karena otot di sekitar sendi pinggul digunakan secara berlebihan. Otot yang dimaksud ialah psoas, iliacus, rectus femurs, dan sartorius.

Disarankan beristirahat selama 48 jam setelah cedera terjadi. Pijatan mungkin membantu mengendurkan otot dan menghilangkan ketegangan. Jangan lupa melakukan peregangan untuk mempercepat pemulihan.

7. Robekan tulang rawan

7 Cedera yang Lebih Mungkin Dialami oleh Penari Baletilustrasi nyeri lutut (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Robekan tulang rawan atau cartilage tears adalah cedera sendi yang umum dialami penari dan atlet. Menurut The Bone & Joint Center, ini paling sering memengaruhi tulang rawan di lutut.

Perlu diingat, tulang rawan yang robek tidak bisa sembuh dengan sendirinya karena aliran darah ke jaringan tidak cukup untuk merangsang regenerasi sel. Intervensi medis yang dilakukan bergantung pada ukuran robekan, lokasi, tingkat keparahan, usia, tingkat aktivitas individu tersebut, dan kondisi sendi secara keseluruhan.

Jika tergolong ringan, metode RICE yang dikombinasikan dengan terapi fisik dan perubahan gaya hidup mungkin sudah cukup. Akan tetapi, jika tergolong parah, mungkin memerlukan bedah arthroscopic.

Nah, itulah beberapa cedera yang sering dialami oleh penari balet. Selalu lakukan peregangan untuk meminimalkan cedera, ya!

Baca Juga: Penting! Lakukan 7 Latihan Penguatan Kaki ini untuk Mencegah Cedera

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya