Kadang Sulit Dibedakan, Ini Perbedaan Psoriasis, Eksem, dan Dermatitis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa masalah kulit tampaknya memiliki ciri-ciri yang hampir mirip satu sama lain. Misalnya, kulit kering dan bersisik adalah ciri-ciri tiga masalah kulit sekaligus, yakni psoriasis, eksem, dan dermatitis. Hmm, bagaimana cara membedakannya, ya?
Inilah perbedaan antara psoriasis, eksem, dan dermatitis yang perlu kamu ketahui. Supaya tidak salah dalam menanganinya!
1. Dari segi tampilan, ini perbedaannya
Dilansir laman WebMD, eksem bisa membuat kulit merah, meradang, dan mungkin bersisik dan berkerak. Eksem juga bisa menimbulkan bercak kasar, gelap, dan pembengkakan.
Lalu, psoriasis menyebabkan bercak merah, bersisik, terlihat kering, dan ada bekas putih seperti sedang mengelupas. Bedanya, psoriasis membuat kulit lebih tebal dan meradang.
Berdasarkan Mayo Clinic, dermatitis merupakan istilah umum untuk menggambarkan iritasi kulit. Dermatitis dibagi menjadi empat, yaitu dermatitis atopik (eksem), dermatitis kontak, dermatitis seboroik, dan eksem folikuler. Setiap jenisnya punya ciri khas masing-masing, misalnya dermatitis seboroik memiliki karakteristik seperti kulit merah, bercak bersisik, dan mirip ketombe membandel.
2. Seperti apa rasanya psoriasis, eksem, dan dermatitis?
Dari segi gejala, seperti apa perbedaan psoriasis, eksem, dan dermatitis? Dilansir WebMD, eksem menyebabkan rasa gatal yang hebat. Saking hebatnya, kita mungkin tanpa sadar menggaruk terlalu kencang hingga membuat kulit berdarah!
Sementara, psoriasis tidak hanya terasa gatal, tetapi kulit juga terasa perih atau muncul sensasi terbakar! Bahkan, beberapa orang menyebut bahwa rasanya mirip seperti digigit semut api.
Bersumber dari Healthline, untuk dermatitis sendiri, spesifiknya dermatitis kontak, bisa menyebabkan ruam dengan rasa terbakar, menyengat, gatal, dan bahkan melepuh. Ini terjadi ketika kulit menyentuh zat tertentu yang menyebabkan reaksi alergi atau iritasi.
3. Di mana lokasi munculnya psoriasis, eksem, dan dermatitis?
Ternyata, psoriasis, eksem, dan dermatitis muncul di bagian tubuh yang berbeda-beda. Eksem lebih sering muncul di bagian tubuh yang menekuk, misalnya siku bagian dalam, belakang lutut, leher, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Sementara itu, eksem pada bayi muncul di lengan, kaki, dagu, pipi, dada, punggung, dan kulit kepala.
Menurut laman WebMD, psoriasis muncul di siku, lutut, kulit kepala, wajah, punggung bawah, telapak kaki, dan telapak tangan. Bercak akibat psoriasis kerap terlihat di mulut, bibir, kelopak mata, telinga, lipatan kulit, hingga kuku jari tangan dan kuku kaki.
Editor’s picks
Dilansir Healthline, untuk dermatitis, contohnya dermatitis stasis, paling sering tampak di tungkai bawah dan kaki.
Baca Juga: Penyebab Kulit Kering, 7 Hal Ini Ternyata Bisa Pengaruhi Kelembapannya
4. Pemicunya pun berbeda-beda
Penyebab munculnya psoriasis, eksem, dan dermatitis tidak sama.
Eksem umumnya dipicu oleh hal-hal yang mengiritasi kulit, misalnya sabun, detergen, atau cairan dari daging. Bisa juga disebabkan oleh alergi, seperti alergi serbuk sari, bulu hewan peliharaan, debu, jamur, ketombe, atau makanan tertentu. Bahkan, eksem juga bisa dipicu oleh keringat, panas, kelembapan, stres, hingga perubahan hormon.
Di sisi lain, psoriasis muncul karena stres, infeksi, terbakar sinar matahari, goresan, vaksinasi, sampai obat-obatan tertentu. Obat untuk gangguan bipolar dan obat malaria punya pengaruh pada timbulnya psoriasis.
Untuk dermatitis, kurang lebih tak jauh berbeda. Pemicunya adalah stres, perubahan hormonal, pengaruh lingkungan, dan terkena zat yang mengiritasi.
5. Bagaimana cara menyembuhkan psoriasis, eksem, dan dermatitis?
Berbeda kondisi, berbeda pula perawatannya. Untuk eksem, tergantung seberapa parah kondisinya. Eksem ringan hingga sedang cukup memakai krim kortikosteroid untuk mengontrol peradangan, lalu memakai pelembap berbahan dasar minyak atau krim agar kulit tidak kering.
Namun, jika eksem yang diderita parah, dokter akan merekomendasikan obat-obatan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, misalnya methotrexate dan azathioprine. Eksem juga bisa diobati dengan terapi cahaya memakai sinar ultraviolet alias fototerapi.
Sementara, perawatan psoriasis umumnya bersifat sistemik atau memengaruhi seluruh tubuh. Jika tergolong ringan, cukup memakai kortikosteroid topikal dan emolien. Bisa pula dengan terapi cahaya yang dipadukan dengan siklosporin, asetin, metotreksat, dan apremilast.
Dilansir Healthline, untuk dermatitis, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi alergi dan gatal, contohnya diphenhydramine dan antihistamin. Bisa juga dengan krim topikal dengan steroid, losion untuk kulit kering, serta fototerapi.
Kini, kamu telah mengetahui perbedaan antara psoriasis, eksem, dan dermatitis. Jangan lagi bingung! Semoga informasi singkat ini bermanfaat, ya!
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Ruam Kulit, Ampuh dan Bisa Dilakukan di Rumah