Menelepon dengan Durasi yang Lama Meningkatkan Risiko Hipertensi

Makin lama durasi menelepon, makin meningkat risikonya

Bercakap-cakap lewat panggilan telepon memang menyenangkan, khususnya bersama orang tersayang. Tanpa sadar, kita sudah ngobrol lebih dari tiga jam, sampai HP terasa panas!

Namun, menelepon dengan durasi terlalu lama dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ini mengacu pada studi yang dipublikasikan dalam European Heart Journal - Digital Health pada 4 Mei 2023.

1. Studi ini melibatkan 212.046 orang

Sebanyak 212.046 orang dengan usia rata-rata 53,7 tahun dilibatkan dalam studi ini. Dari 212.046 orang, sebanyak 79.886 orang di antaranya berjenis kelamin laki-laki. Mereka merupakan bagian dari UK Biobank (basis data biomedis berskala besar) dan sebelumnya tidak memiliki hipertensi.

Dalam waktu 12 tahun, sebanyak 13.984 orang (6,59 persen dari seluruh peserta studi) mengalami hipertensi onset (waktu permulaan munculnya suatu penyakit atau kapan pertama kali gejala mulai dirasakan) baru. Risiko hipertensi onset baru secara signifikan lebih tinggi pada orang yang menelepon lebih lama.

2. Makin lama durasi menelepon, makin tinggi risiko terkena hipertensi

Menelepon dengan Durasi yang Lama Meningkatkan Risiko Hipertensiilustrasi hipertensi (pixabay.com/stevepb)

Dari studi tersebut, diketahui bahwa risiko hipertensi meningkat 8 persen pada orang yang menelepon dengan durasi 30–59 menit per minggu; meningkat 13 persen pada orang yang menelepon dengan durasi 1–3 jam per minggu; meningkat 16 persen pada orang yang menelepon dengan durasi 4–6 jam per minggu; dan meningkat 25 persen pada orang yang menelepon dengan durasi lebih dari 6 jam per minggu.

Itu artinya, makin lama durasi menelepon dalam seminggu, makin tinggi kemungkinan seseorang terkena hipertensi.

Hal lain yang diamati adalah apakah menelepon dengan memegang HP atau menggunakan perangkat handsfree dikaitkan dengan risiko hipertensi. Setelah diteliti, ternyata tidak ditemukan korelasinya.

3. Masih memerlukan penelitian lebih lanjut

Usut punya usut, peserta studi yang sering menggunakan HP untuk menelepon memiliki kecenderungan ke arah yang negatif, seperti mempunyai kebiasaan merokok, memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi, serta cenderung memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga. Variabel-variabel inilah yang dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi.

"Temuan kami menunjukkan bahwa berbicara di HP mungkin tidak memengaruhi risiko tekanan darah tinggi selama waktu panggilan mingguan dijaga di bawah 30 menit. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mereplikasi hasil, tetapi tampaknya bijaksana untuk menjaga panggilan telepon seluler seminimal mungkin untuk menjaga kesehatan jantung," ujar Dr. Xian Hui Qin, salah satu peneliti.

Hal yang sama diungkapkan oleh Kenneth Perry, dokter UGD di Trident Medical Center, South Carolina, Amerika Serikat. Menurutnya, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum dokter mulai merekomendasikan untuk mengurangi panggilan telepon seluler.

Dokter keluarga, Dr. Laura Purdy, MD, ikut bersuara. Kepada Healthline, ia mengatakan bahwa penelitian seperti ini bisa membuat orang mengambil keputusan yang lebih sehat. Selain itu, ia menganjurkan untuk mengukur tekanan darah lebih sering.

Baca Juga: Pakar Kesehatan Ingatkan Penderita Hipertensi: Hentikan Konsumsi Garam

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya