Mutisme Selektif: Gejala, Penyebab, dan Penanganan 

Banyak dialami anak-anak

Pernahkah kamu mendengar tentang mutisme selektif? Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), kondisi ini dialami  satu dari 140 anak-anak. Mutisme selektif lebih sering terjadi pada anak perempuan.

Kenali mutisme selektif lebih dekat, mulai dari definisi, penyebab, gejala, hingga penanganan. Here we go!

1. Definisi

Mutisme selektif didefinisikan sebagai gangguan kecemasan kompleks yang ditandai dengan ketidakmampuan anak untuk berbicara dan berkomunikasi secara efektif dalam situasi tertentu, misalnya di sekolah atau dengan kerabat yang jarang mereka temui.

Tetapi, mengutip Selective Mutism Center, mereka mampu berkomunikasi normal dalam suasana yang mereka anggap nyaman, aman, dan santai. Seperti dengan keluarga inti atau teman dekat.

2. Penyebab

Para ahli menganggap mutisme selektif sebagai ketakutan atau fobia berbicara dengan orang-orang tertentu. Kondisi ini dikaitkan dengan kecemasan, di mana anak menjadi tertekan untuk berbicara di luar zona amannya.

Situasi akan semakin buruk jika mereka memiliki gangguan bicara, bahasa, atau masalah pendengaran, karena akan menyulitkan komunikasi. Perlu diingat, tidak ada hubungan antara mutisme selektif dan autisme. Selain itu, tidak ada kaitannya dengan trauma, penelantaran, atau kekerasan.

3. Gejala atau tanda

Mutisme Selektif: Gejala, Penyebab, dan Penanganan ilustrasi anak bersembunyi karena malu (unsplash.com/Tamara Govedarov)

Mutisme selektif biasanya mulai terlihat pada usia 2-4 tahun. Tidak semua anak menunjukkan kecemasan dengan cara yang sama. Ketika diminta untuk berbicara dengan seseorang di luar zona nyamannya, mereka mungkin akan:

  • Menghindari kontak mata
  • Ekspresi wajah membeku, tegang, dan kaku
  • Menjadi gugup, gelisah, atau canggung
  • Malu dan menarik diri
  • Menunjukkan ketidaktertarikan
  • Menjadi marah, agresif, dan kasar
  • Menunjukkan gestur tidak nyaman
  • Berkeringat, gemetar, pusing, hingga pingsan

Tetapi, tidak semua anak dengan mutisme selektif mematung ketika diajak berbicara. Ada yang merespons dengan komunikasi nonverbal, misalnya dengan mengangguk untuk "ya" atau menggelengkan kepala untuk "tidak". Ada juga yang berbicara dengan berbisik pelan.

Baca Juga: Anak Dibesarkan Tanpa Ayah, Apa Dampaknya?

4. Cara mendiagnosis

Mutisme selektif bisa diatasi jika didiagnosis pada usia dini dan ditangani dengan tepat oleh ahli. Butuh kerja sama antara orang tua, keluarga, dan pihak sekolah untuk mengurangi kecemasan anak.

Dokter akan mencari tahu apakah ada riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga, apakah ada rutinitas yang terganggu, dan apakah anak sedang kesulitan mempelajari bahasa kedua.

Selama penilaian, dokter mungkin memerlukan keterangan langsung dari anak yang mengidap mutisme selektif. Namun, karena kesulitan berbicara dengan orang asing, anak akan diminta berkomunikasi dengan cara lain. Misalnya melalui orang tua atau menyampaikan isi pikiran lewat tulisan.

5. Penanganan

Mutisme Selektif: Gejala, Penyebab, dan Penanganan ilustrasi sesi konseling (umassmed.edu)

Apa yang terjadi jika mutisme selektif dibiarkan? Anak mungkin menderita infeksi saluran kemih karena takut meminta izin untuk ke toilet saat jam pelajaran berlangsung dan akhirnya memilih untuk menahan kencing selama berjam-jam.

Selain itu, karena takut mengajukan pertanyaan atas materi yang belum dimengerti, anak mungkin mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Dan kemampuan sosial anak mungkin kurang berkembang.

Namun, jangan berkecil hati. Dengan penanganan yang tepat, mutisme selektif bisa diatasi. Yang paling efektif adalah dengan terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi perilaku. Intinya, terapi itu bertujuan untuk mengurangi kecemasan yang terkait dengan berbicara.

Keluarga dan lembaga pendidikan perlu menciptakan lingkungan yang positif di mana anak merasa nyaman untuk berbicara. Anak juga perlu dilatih, misalnya ditantang untuk menanyakan arah pada orang asing, menjawab telepon, membaca nyaring di kelas, dan sebagainya.

Yakinkan anak bahwa komunikasi nonverbal seperti tersenyum atau melambai itu diperbolehkan, sampai mereka siap untuk berbicara. Ketika anak berhasil mengalahkan kecemasan, berikan pujian atau hadiah untuk memotivasi mereka.

Nah, itulah penjelasan mengenai mutisme selektif, mulai dari definisi, penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganan. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca Juga: 7 Penyakit yang Paling Sering Dialami Anak-anak

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya