Studi: Tai Chi Bantu Perlambat Gejala Penyakit Parkinson

Terutama jika dilakukan secara teratur

Menurut Parkinson’s Foundation, ada lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia yang dengan penyakit Parkinson. Ini adalah penyakit otak yang menyebabkan gerakan tidak terkendali, seperti gemetar, kaku, dan kesulitan menjaga keseimbangan. Kebanyakan orang pertama kali didiagnosis Parkinson di atas usia 60 tahun.

Ada kabar gembira yang dipublikasikan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, & Psychiatry pada 24 Oktober 2023. Para peneliti menemukan bahwa tai chi atau taici bisa membantu memperlambat gejala penyakit Parkinson selama beberapa tahun.

1. Trivia seputar Parkinson

Penyebab penyakit Parkinson adalah kerusakan atau kematian sel-sel saraf di otak yang mengontrol pergerakan, yang disebut substansia nigra. Akibatnya, tubuh kehilangan kemampuan memproduksi dopamin, zat kimia yang memberi perasaan senang dan puas. Selain itu, dopamin juga berperan dalam mengendalikan gerakan, memori, konsentrasi, dan lainnya.

Bukan hanya orang biasa, penyakit Parkinson juga dialami oleh selebritas dan figur publik, seperti Ozzy Osbourne (mantan personel Black Sabbath), Muhammad Ali (mantan petinju profesional), dan Michael Richard Clifford (pensiunan astronot NASA).

Sayangnya, hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit Parkinson. Pengobatan yang tersedia hanya untuk meringankan gejala dan menjaga kualitas hidup pasien. Contohnya adalah fisioterapi dan obat levodopa atau carbidopa.

2. Berlatih tai chi dua kali seminggu turunkan risiko komplikasi dan tingkatkan kualitas hidup

Studi: Tai Chi Bantu Perlambat Gejala Penyakit Parkinsonilustrasi tai chi (pixabay.com/Gianni Crestani)

Tai chi adalah seni beladiri kuno Tiongkok yang melibatkan serangkaian gerakan yang lembut dan perlahan. Tujuannya adalah mengontrol pernapasan, meditasi, serta menciptakan harmoni antara pikiran dan tubuh.

Dalam studi ini, para peneliti memantau kesehatan dua kelompok pasien penyakit Parkinson selama lima tahun. Kelompok pertama terdiri dari 147 orang yang berlatih tai chi dua kali seminggu, 60 menit tiap sesi. Sementara itu, kelompok kedua (terdiri dari 187 orang) tidak berlatih tai chi.

Hasilnya, kelompok pertama memiliki lebih sedikit komplikasi serta mempunyai kualitas hidup dan kualitas tidur yang lebih baik. Kelompok tersebut juga lebih jarang jatuh, lebih sedikit mengalami nyeri punggung dan pusing, serta memiliki masalah memori dan konsentrasi yang lebih rendah. Intinya, penyakit Parkinson berkembang lebih lambat pada kelompok yang berlatih tai chi secara rutin.

3. Namun, dengan jumlah peserta studi yang sedikit, masih terlalu dini untuk menyimpulkan

Mengingat efek positifnya pada fungsi motorik dan non motorik pasien penyakit Parkinson, temuan studi ini memang terlihat menjanjikan. Namun, masih terlalu dini untuk mengklaim bahwa tai chi mampu melindungi saraf.

Studi ini memiliki keterbatasan, seperti jumlah peserta yang terlalu sedikit dan homogen, sehingga diperlukan lebih banyak uji coba dengan peserta yang lebih banyak dan beragam. Akan tetapi, tidak ada salahnya berlatih tai chi sebagai terapi tambahan, asalkan tetap mengonsumsi obat-obatan dari dokter untuk mengurangi gejala penyakit Parkinson.

Baca Juga: 14 Tanda dan Gejala Awal Baru Penyakit Parkinson

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya