Tubuh kita memiliki jam biologis (ritme sirkadian) untuk mengatur waktu internal tubuh. Jam alami ini bekerja dengan mengikuti perubahan aktivitas fisik bahkan mental kita dalam siklus 24 jam.
Berkat jam biologis tersebut, kita mengalami fase mengantuk (yang kemudian tidur) dan bangun pada waktu relatif sama setiap harinya. Akan tetapi, jika mengalami gangguan tidur non-24-hour sleep-wake disorder (N24SWD), kita akan kesulitan menyeimbangkan waktu tidur secara normal.
Dilansir Sleep Foundation, N24SWD (yang sebelumnya disebut free-running rhythm disorder atau hypernychthemeral syndrome) mengacu pada kondisi ketika jam biologis menjadi tidak sinkron dengan keadaan lingkungan. Dengan kata lain, jam internal tubuh tidak mampu bekerja dengan optimal menyesuaikan siklus gelap-terang atau siang- malam.