Aneurisme Aorta Abdominal: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Kalau aneurisme sampai pecah bisa berakibat fatal

Aneurisme aorta abdominal, aneurisme aorta abdominalis, atau aneurisme aorta perut (abdominal aortic aneurysm) adalah area yang membesar di bagian bawah arteri utama tubuh, yang disebut aorta. Aorta berjalan dari jantung melalui bagian tengah dada dan daerah perut (abdomen).

Aorta adalah pembuluh darah terbesar di tubuh. Aneurisme aorta abdominal yang pecah dapat menyebabkan pendarahan yang mengancam jiwa.

1. Penyebab

Banyak hal dapat menyebabkan rusaknya jaringan dinding aorta dan menyebabkan aneurisme aorta abdominal. Penyebab pastinya belum diketahui sepenuhnya. Namun, aterosklerosis diduga memainkan peran penting.

Aterosklerosis adalah penumpukan plak, yang merupakan simpanan zat lemak, kolesterol, produk limbah seluler, kalsium, dan fibrin di lapisan dalam arteri. Dilansir Johns Hopkins Medicine, faktor risiko aterosklerosis meliputi:

  • Usia di atas 60 tahun.
  • Jenis kelamin laki-laki (kejadian pada laki-laki 4 sampai 5 kali lebih besar dibandingkan perempuan).
  • Riwayat keluarga (kerabat tingkat pertama seperti ayah atau saudara laki-laki).
  • Faktor genetik.
  • Kolesterol tinggi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Merokok.
  • Diabetes.
  • Kegemukan.

Penyakit lain yang dapat menyebabkan aneurisme abdominal meliputi:

  • Gangguan jaringan ikat seperti sindrom Marfan, sindrom Ehlers-Danlos, sindrom Turner, dan penyakit ginjal polikistik.
  • Cacat bawaan (hadir saat lahir) seperti katup aorta bikuspid atau koarktasio aorta.
  • Peradangan pada arteri temporal dan arteri lain di kepala dan leher.
  • Trauma.
  • Infeksi seperti sifilis, salmonela, atau Staphylococcus (jarang).

2. Gejala

Aneurisme Aorta Abdominal: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi aneurisme aorta abdominal, aneurisme aorta abdominalis, aneurisme aorta perut (bhf.org.uk)

Menurut Society for Vascular Surgery, berikut ini beberapa gejala aneurisme aorta abdominal:

  • Mungkin tidak ada: Dalam kebanyakan kasus, aneurisme aorta abdominal tidak menyebabkan gejala dan baru diketahui saat seseorang sedang dievaluasi untuk kondisi medis lain.
  • Sakit perut atau punggung yang parah dan tiba-tiba: Kalau kamu memiliki riwayat aneurisme aorta abdominal dalam keluarga dan mengalami sakit parah di perut atau punggung, segera cari pertolongan medis. Gejala ini mungkin menandakan kamu mengembangkan aneurisme aorta abdominal dan kemungkinan dalam proses akan pecah.
  • Nyeri, perubahan warna kulit, luka di kaki dan jari kaki: Sebagian kecil pasien dengan aneurisme aorta abdominal mengalami gejala-gejala ini ketika plak atau gumpalan darah dari bagian lain tubuh berkumpul di kaki dan jari kaki.

3. Diagnosis

Aneurisme aorta abdominal yang belum pecah paling sering didiagnosis saat dokter memindai atau memeriksa perut untuk alasan lain.

Jika dokter mencurigai kamu memiliki penyakit ini, dokter akan meraba perut untuk melihat apakah perut kaku atau berisi massa yang berdenyut. Dokter mungkin juga mendiagnosisnya untuk tujuan pemeriksaan. DOkter mungkin juga memeriksa aliran darah di kaki atau melakukan salah satu tes berikut:

  • CT scan perut.
  • USG perut.
  • Rontgen dada.
  • MRI perut.

Dilansir National Health Service, tes utama untuk mendiagosis aneurisme aorta abdominal adalah pemindaian USG perut. Sebuah perangkat kecil diletakkan di perut dan gambar bagian dalam perut akan ditampilkan di layar.

Kamu biasanya akan diberi tahu jika ada aneurisme pada akhir tes dan ukurannya.

  • Kecil (diameter 3–4,4 cm atau lebih kecil).
  • Sedang (diameter 4,5–5,4cm).
  • Besar (diameter 5,5 cm atau lebih besar).

Baca Juga: Aneurisme Aorta: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Penanganan

4. Pengobatan

Aneurisme Aorta Abdominal: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Perawatan tergantung pada ukuran aneurisme.

Aneurisme dengan diameter kurang dari 5 cm

Aneurisme ini memiliki risiko sangat rendah untuk pecah (ruptur), tetapi harus dipantau.

  • Dokter akan menyarakan tes USG setiap 6–12 bulan untuk memantau pertumbuhan aneurisme dan risiko pecah.
  • Perubahan gaya hidup yang membantu mengontrol tekanan darah dan obat-obatan dapat membantu.
  • Jika merokok, berhentilah. Jangan ragu minta bantuan dari dokter.
  • Rutin olarhaga.

Aneurisme yang lebih besar (diameter lebih dari 5–5,5 cm) 

Aneurisme yang membesar dengan cepat dan aneurisme aorta abdominal yang menyebabkan gejala biasanya perlu perbaikan. Salah satunya adalah dengan operasi terbuka.

Operasi terbuka membutuhkan penempatan cangkok prostetik.

  • Dokter bedah vaskular mengakses bagian arteri aorta yang terkena melalui sayatan di perut.
  • Kebanyakan pasien dirawat di rumah sakit 4–10 hari. Waktu pemulihan mungkin sampai tiga bulan.

Perawatan lainnya adalah dengan endovascular aneurysm repair (EVAR). Ini merupakan perawatan yang kurang invasif.

  • Dua sayatan kecil di selangkangan dibuat. Dipandu oleh pencitraan sinar-X, ahli bedah vaskular memasukkan alat kecil ke dalam arteri. Alat ini digunakan untuk memperkuat dinding arteri dan menyingkirkan aneurisme.
  • Kebanyakan pasien dirawat di rumah sakit 1–3 hari. Waktu pemulihan lebih singkat dibandingkan dengan operasi terbuka.

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Dijelaskan dalam laman Mayo Clinic, komplikasi aneurisme aorta perut meliputi:

  • Robeknya satu atau lebih lapisan dinding aorta (diseksi aorta).
  • Aneurisme pecah.

Aneurisme pecah dapat menyebabkan pendarahan internal yang mengancam jiwa. Secara umum, makin besar aneurisme dan makin cepat pertumbuhannya, makin besar pula risiko pecahnya aneurisme.

Gejala pecahnya aneurisme aorta dapat meliputi:

  • Sakit perut atau punggung yang tiba-tiba, intens, dan terus-menerus, yang mungkin terasa seperti terkoyak atau robek.
  • Tekanan darah rendah.
  • Denyut nadi cepat.

Aneurisme aorta juga meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah di area tersebut. Jika gumpalan darah terlepas dari dinding bagian dalam aneurisme, itu dapat menyumbat pembuluh darah di tempat lain di tubuh. Gejala pembuluh darah yang tersumbat mungkin termasuk nyeri atau berkurangnya aliran darah ke kaki, jari kaki, ginjal, atau area perut.

6. Pencegahan

Aneurisme Aorta Abdominal: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pola makan sehat bergizi seimbang (pexels.com/Ba Tik)

Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah perkembangan aneurisme aorta abdominal. Diskusikan dengan dokter apabila orang tua kandung, saudara kandung, atau anak memiliki aneurisme aorta abdominal. Dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan USG untuk memeriksa tanda-tanda pembentukan aneurisme.

Baik kamu memiliki riwayat keluarga dengan aneurisme aorta abdominal atau tidak, kamu dapat mengambil tindakan untuk menurunkan faktor risiko lain dan mendukung kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan. Bicaralah dengan dokter tentang cara untuk:

  • Berhenti merokok atau penggunaan tembakau lainnya.
  • Merencanakan olahraga yang sehat untuk kamu.
  • Mengikuti pola makan yang menyehatkan jantung.
  • Mengelola tekanan darah, kolesterol, dan gula darah.
  • Membatasi minuman yang mengandung alkohol.

Didiagnosis dengan aneurisme aorta abdominal bisa membuat kamu merasa stres dan khawatir tentang masa depan. Kabar baiknya, dokter dapat mendeteksi aneurisme. Mengetahuinya adalah langkah pertama untuk menjaga kamu tetap sehat.

Dokter akan memantau kondisi dan merekomendasikan pengobatan bila diperlukan. Dokter juga akan memberi tahu tentang apa yang bisa kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu mencegah aneurisme membesar atau pecah.

Baca Juga: Beda dengan Stroke, Ini 7 Fakta tentang Aneurisme yang Perlu Kamu Tahu

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya