Angina Ludwig: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Bisa menyebabkan lidah bengkak yang menyumbat jalan napas

Mempraktikkan kebersihan mulut penting untuk mencegah kerusakan gigi, penyakit gigi, kehilangan gigi, termasuk infeksi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti angina Ludwig.

Angina Ludwig adalah infeksi kulit langka yang terjadi di dasar mulut, di bawah lidah. Infeksi bakteri ini sering terjadi setelah abses gigi, yaitu kumpulan nanah di tengah gigi. Bisa juga terjadi setelah infeksi atau cedera mulut lainnya. Jenis selulitis langka ini dapat menyebar dengan cepat, biasanya menyerang gigi geraham, menyebar ke dasar mulut dan leher, dan dapat menutup jalan napas.

Nama kondisi ini diciptakan setelah William Fredrich Von Ludwig, orang pertama yang menggambarkan kondisi ini pada tahun 1800-an. Secara historis, sebelum ditemukannya antibiotik, angina Ludwig merupakan penyebab umum kematian akibat selulitis gangren dan edema (pembengkakan) pada jaringan lunak leher dan dasar mulut (International Journal of Infectious Diseases, 2020).

Angina Ludwig lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan pada anak-anak. Saat ini, dengan adanya antibiotik dan pengobatan lain, angina Ludwig dapat disembuhkan. Mendapatkan perawatan yang tepat biasanya mengarah pada pemulihan penuh.

1. Penyebab dan faktor risiko

Menurut tinjauan penelitian yang dipublikasikan dalam publikasi StatPearls, 9 dari 10 kasus angina Ludwig disebabkan oleh infeksi pada gigi geraham bawah yang menyebar ke area lain di mulut.

Bakteri akibat infeksi gigi atau kebersihan mulut yang buruk menjadi penyebab infeksi kulit ini. Kamu bisa terkena angina Ludwig jika mengalami gigi berlubang atau abses–sering kali pada gigi geraham kedua dan ketiga–atau kamu menderita periodontitis atau radang gusi.

Menurut laporan dalam Journal of Natural Science, Biology and Medicine, bakteri streptokokus dan stafilokokus adalah jenis bakteri paling umum yang menyebabkan angina Ludwig, terutama:

  • Streptococcus viridans (40,9 persen)
  • Staphylococcus aureus (27,3 persen)
  • Staphylococcus epidermis (22,7 persen)

Penyebab lain dari angina Ludwig meliputi:

  • Cedera atau laserasi di dasar mulut.
  • Patah tulang rahang.
  • Cedera pada lidah.
  • Tindik mulut.
  • Infeksi tulang di rahang.
  • Masalah dengan intubasi.
  • Abses di amandel.
  • Infeksi kelenjar ludah.
  • Infeksi kista tiroglosus.

Kamu lebih mungkin mengembangkan angina Ludwig jika memiliki:

  • Patah tulang raham.
  • Gigi berlubang, gigi patah, atau gigi yang dicabut.
  • Diabetes.
  • Malnutrisi.
  • Kanker mulut.
  • Penyalahgunaan zat.
  • Tindik lidah.
  • Sistem imun yang lemah.

2. Gejala

Angina Ludwig: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi abses gigi (nyp.org/Healthwise)

Infeksi yang disebabkan oleh angina Ludwig sering kali bermula dari abses gigi sehingga menyebabkan penumpukan nanah di bagian tengah gigi. Infeksi kemudian menyebar ke area lain di mulut, rahang, leher, dan lainnya.

Respons peradangan menyebabkan pembengkakan pada leher dan jaringan submandibular (ruang wajah kepala dan leher), submaxillary (daerah tulang rahang bawah), dan sublingual (di bawah lidah), menurut laporan dalam The American Journal of Medicine (2010).

Gejala umum angina Ludwig meliputi:

  • Demam, lemas, dan kelelahan.
  • Mengiler.
  • Masalah bicara akibat pembengkakan lidah.
  • Kesulitan menelan.
  • Nyeri di dasar mulut, terutama saat menggerakkan lidah.
  • Sakit telinga.
  • Kemerahan, bengkak, dan nyeri pada leher akibat peradangan.

Ketika kondisi ini berkembang, gejalanya bisa termasuk:

  • Kebingungan atau perubahan mental lainnya akibat hipoksia berkepanjangan (kekurangan oksigen).
  • Kesulitan bernapas, napas cepat, atau masalah pernapasan lainnya (seperti stridor, yaitu suara getar yang keras saat bernapas karena adanya hambatan).
  • Nyeri dada akibat peradangan yang menyebar ke area mediastinum (bagian dada yang terletak di antara tulang dada dan tulang belakang serta di antara paru-paru).

Gejala angina Ludwig memerlukan perhatian medis segera. Ketika kondisi ini makin parah, pembengkakan lidah dapat menyumbat jalan napas, menyebabkan sulit atau bahkan tidak mungkin bernapas.

Baca Juga: Apakah Gigi Berlubang Bisa Sampai Menyebabkan Kematian?

3. Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa leher, rahang, kelenjar getah bening, bagian dalam mulut, dada, dan paru-paru. Dalam kebanyakan kasus, pemeriksaan fisik ini menunjukkan gejala yang cukup untuk mendiagnosis angina Ludwig.

‌Jika dokter tidak dapat membuat diagnosis, dokter mungkin memerlukan kultur darah dan air liur untuk memeriksa bakteri. Dokter juga mungkin memesan pemindaian CT atau MRI menggunakan pewarna kontras. Prosedur ini memindai mulut, leher, dan rahang untuk mencari pembengkakan, gas, nanah, atau peradangan.

4. Pengobatan

Angina Ludwig: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (unsplash.com/Stephen Andrews)

Angina Ludwig merupakan keadaan darurat dan kamu harus segera mencari pertolongan medis darurat atau ke unit gawat darurat terdekat. Kemudian, dirangkum dari Healthline, pengobatan akan meliputi:

  • Pembersihan jalan napas

Jika pembengkakan mengganggu pernapasan, tujuan pengobatan pertama adalah membersihkan jalan napas. Dokter mungkin memasukkan selang pernapasan melalui hidung atau mulut dan ke paru-paru. Dalam beberapa kasus, dokter perlu membuat lubang melalui leher ke tenggorokan (trakeotomi). Dokter melakukan ini dalam situasi darurat.

  • Mengalirkan kelebihan cairan

Angina Ludwig dan infeksi leher dalam merupakan penyakit serius dan dapat menyebabkan edema, distorsi, dan penyumbatan jalan napas. Pembedahan terkadang diperlukan untuk mengalirkan kelebihan cairan yang menyebabkan pembengkakan di rongga mulut.

  • Melawan infeksi

Kemungkinan besar kamu memerlukan antibiotik yang diberikan secara intravena sampai gejalanya hilang. Setelah itu, kamu akan melanjutkan terapi antibiotik melalui mulut sampai tes menunjukkan bahwa bakterinya hilang.

Kamu juga harus mendapatkan pengobatan untuk infeksi gigi tambahan apa pun.

  • Perawatan lebih lanjut

Kamu mungkin memerlukan perawatan gigi lebih lanjut jika infeksi gigi menyebabkan angina Ludwig. Jika terus mengalami masalah pembengkakan, kamu mungkin memerlukan pembedahan untuk mengalirkan cairan yang menyebabkan area tersebut membengkak.

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Seiring berkembangnya angina Ludwig, ada beberapa komplikasi berbahaya yang dapat terjadi jika kondisi ini tidak ditangani, seperti:

  • Infeksi parah (menyebabkan gangren gas).
  • Kesulitan bernapas.
  • Sepsis (infeksi bakteri pada aliran darah).
  • Osteomielitis (infeksi yang telah menyebar ke tulang).

Dilansir Penn Medicine, gangren gas biasanya disebabkan oleh bakteri streptokokus grup A dan Staphylococcus aureus. Saat bakteri tumbuh di area yang terkena (dasar mulut, rahang, dan leher), mereka menghasilkan racun dan gas, yang dapat merusak jaringan, sel, dan pembuluh darah.

Komplikasi yang paling ditakuti adalah penyumbatan saluran napas akibat elevasi dan perpindahan lidah ke posterior (Journal of Natural Science, Biology and Medicine). Kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

Kebersihan mulut yang baik dan pemeriksaan gigi secara teratur dapat mencegah infeksi gigi yang bisa menyebabkan angina Ludwig. Jangan menunda untuk mencari pengobatan untuk sakit gigi, seriawan atau luka di mulut, serta masalah gigi dan mulut lainnya.

Baca Juga: Banyak Dialami Masyarakat Indonesia, Ini 5 Fakta Abses Gigi

Topik:

  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya