5 Dampak Klorin bagi Tubuh, Selain Bikin Kulit Kering

Tenang, dampaknya bisa dicegah atau diminimalkan, kok!

Siapa yang senang berenang? Kalau kamu rutin berenang, tentu sudah familier dengan bau klorin di kolam renang.

Kimia klorin membantu menjaga keamanan air minum dan kolam renang. Klorin juga digunakan untuk memproduksi pemutih klorin rumah tangga, yang dapat memutihkan dan mensterilkan pakaian serta mensterilkan permukaan dapur dan kamar mandi.

Kimia klorin digunakan dalam pembuatan berbagai produk mulai dari lensa kontak, pendingin AC dan panel surya, hingga rompi tahan peluru, jendela hemat energi, cat, dan prostetik, seperti dijelaskan dalam American Chemistry Council, Inc.

Sementara klorin dalam kolam renang membantu melindungi kita dari infeksi, tetapi kimia ini dapat memiliki beberapa efek tak terduga pada tubuh kita. Apa saja?

1. Membuat kulit terasa kering

Setelah kamu keluar dari kolam dan mengeringkan badan dengan handuk, kamu mungkin menyadari bahwa kulit terasa kering dan gatal, terutama kalau kamu sering berenang dalam waktu lama.

Klorin adalah iritan kulit yang menghilangkan minyak alami kulit. Dengan menghilangkan minyak alami, klorin mengikis penghalang (barrier) pelindung alami kulit. Tanpa penghalang ini, pori-pori terbuka, dan kulit menjadi lebih rentan terhadap efek air dan klorin. Akibat potensialnya adalah kulit kering, bersisik, dan gatal, mengutip Everyday Health.

Makin lama klorin tertinggal di kulit, maka dapat makin mengiritasi. Jadi, kamu disarankan untuk segera mandi setelah selesai berenang. Gunakan sabun mandi yang lembut dan jangan melakukan eksfoliasi, karena ini dapat mengiritasi kulit.

Oleskan krim pelembap segera setelah mandi untuk membantu membangun kembali penghalang kulit, seperti disarankan oleh American Academy of Dermatology Association (AAD).

2. Dapat merusak rambut

5 Dampak Klorin bagi Tubuh, Selain Bikin Kulit Keringilustrasi rambut basah setelah berenang di kolam yang mengandung klorin (pexels.com/Armin Rimoldi)

Selain membunuh bakteri di kolam renang, klorin juga digunakan sebagai pemutih dalam pembuatan kertas dan kain. Nah, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) efek pemutihan ini dapat merusak rambut.

Klorin menghilangkan minyak alami di rambut, yang dapat menyebabkan kekeringan, perubahan warna rambut, dan bahkan kulit kepala yang gatal dan teriritasi.

Kamu disarankan untuk membilas rambut secara menyeluruh dengan air yang tidak yang tidak mengandung klorin sebelum masuk ke kolam renang. Idenya adalah rambut sudah penuh dengan air bersih sehingga akan menyerap lebih sedikit air yang mengandung klorin.

Setelah selesai berenang, cuci rambut dengan carifying shampoo (sampo yang dirancang khusus untuk menghilangkan penumpukan bahan kimia pada rambut). Sampo jenis ini biasanya mengandung detergen yang kuat seperti lauril sulfat sebagai bahan utamanya, menurut penelitian dalam Indian Journal of Dermatology (2015).

Lanjutkan dengan kondisioner untuk menambah kelembapan pada rambut dan membantu memulihkan penghalang kulit di kulit kepala.

Sebetulnya, cara termudah untuk mencegah rambut rusak akibat klorin adalah dengan tidak membuatnya basah. Sarannya adalah dengan mengenakan topi renang. Kalau kamu memilih untuk membilas rambut terlebih dulu dengan air, topi renang dapat membuat segel antara rambut dan air yang mengandung klorin.

Baca Juga: Pembalut Mengandung Klorin, Apakah Perlu Dihindari?

3. Membuat mata merah dan iritasi

Klorin yang masuk ke mata menghilangkan lapisan air mata yang melapisi permukaan mata dan membuatnya tetap lembap, halus, dan jernih. Menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), tanpa lapisan air mata, mata lebih rentan terhadap efek iritasi klorin.

Klorin dapat menyebabkan iritasi yang dapat menyebabkan mata berair, kemerahan, dan kepekaan terhadap cahaya selama beberapa jam setelah keluar dari kolam renang. Selain itu, mata mungkin lebih rentan terhadap infeksi jika ada bakteri kolam yang bertahan dari klorin. Konjungtivitis adalah salah satu infeksi yang harus diwaspadai.

Jangan memakai lensa kontak saat berenang di kolam yang mengandung klorin. Bakteri bisa tumbuh pada lensa mata, dan karena lensa kontak menempel di mata untuk waktu yang lebih lama, mata terus-menerus terpapar bahan kimia atau bakteri apa pun di dalamnya.

Memakai kacamata renang dapat menjauhkan bahan kimia kolam renang dari mata, membantu lapisan air mata tetap utuh.

Kalau kamu lebih suka berenang tanpa kacamata, percikkan air bersih ke mata yang tertutup segera setelah air bersih untuk membersihkan klorin dari kelopak mata dan bulu mata.

Gunakan obat tetes mata pelumas yang dijual bebas sebelum dan sesudah berenang untuk menjaga keseimbangan lapisan air mata.

4. Memicu masalah pernapasan

5 Dampak Klorin bagi Tubuh, Selain Bikin Kulit Keringilustrasi renang dengan topi dan kacamata renang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat klorin bercampur dengan keringat, kotoran, dan sel-sel kulit perenang, itu menciptakan iritasi kimiawi yang dikenal sebagai kloramin. Kloramin dalam air kemudian berubah menjadi gas di udara sekitarnya, yang dapat menyebabkan gejala pernapasan seperti batuk dan mengi saat dihirup.

Orang dengan asma mungkin paling merasakan efeknya, karena saluran udara mereka sangat sensitif terhadap iritan. Menghirup kloramin dapat menyebabkan paru-paru kejang, menyebabkan sesak dada atau batuk.

Ini bisa menjadi masalah di kolam renang mana pun, tetapi cenderung lebih bermasalah di kolam dalam ruangan yang tidak berventilasi baik. Di kolam luar ruangan, kloramin cenderung menghilang dengan cepat.

Apabila memiliki asma, kamu disarankan untuk menghindari atau membatasi durasi yang dihabiskan di kolam renang dengan bau klorin yang kuat. Menurut CDC, bau itu menunjukkan adanya kloramin di udara. Jika berenang adalah olahraga pilihan utama kamu, konsultasikan dengan dokter spesialis paru untuk mengubah obat asma jika diperlukan. Sebaiknya simpan inhaler pereda di tepi kolam renang untuk berjaga-jaga.

5. Kadang, klorin dapat memperburuk kondisi kulit

Karena klorin menghilangkan minyak alami di kulit yang bertindak sebagai barrier, berlama-lama di kolam yang mengandung klorin dapat menyebabkan kekambuhan psoriasis dan eksem yang kambuh atau perburukan. Akan tetapi, efeknya bervariasi pada setiap orang.

Faktanya, berenang di kolam yang diklorinasi mungkin bermanfaat bagi sebagian orang dengan eksem. Menurut Mayo Clinic, klorin adalah pemutih, dan mandi pemutih dapat mengurangi gejala eksem, karena membunuh bakteri pada kulit, mengurangi gatal, kemerahan, dan bersisik. Menambahkan dari National Eczema Association, banyak orang dengan eksem menemukan bahwa berenang di kolam yang diklorinasi memiliki efek menenangkan yang serupa.

Akan tetapi, beberapa orang dengan eksem melaporkan bahwa kolam renang yang mengandung klorin mengiritasi kulit mereka.

Demikian pula, beberapa orang dengan psoriasis dapat menangani klorin dengan baik, sedangkan yang lain lebih sensitif terhadap efek pengeringan, menurut MyPsoriasisTeam.

Orang dengan jerawat juga bisa mendapat manfaat dari klorin. Klorin memiliki sifat antibakteri, sehingga dapat membunuh bakteri penyebab jerawat. Akan tetapi, jika klorin mengeringkan kulit, itu bisa membuat jerawat makin parah. Kulit kering adalah kulit yang teriritasi, dan setiap kali kamu mengiritasi kulit, jerawat bisa makin parah.

Kalau kamu punya eksem atau psoriasis dan mengalami kekambuhan atau perburukan gejala setelah berenang di kolam yang diklorinasi, baiknya berenanglah di air tawar atau air asin. Tetap jaga kelembapan kulit setelah berenang.

Hindari berenang jika kulit terinfeksi atau memiliki luka atau luka terbuka.

Kalau kamu memutuskan untuk berenang di kolam yang diklorinasi, bilas tubuh dengan dengan air hangat terlebih dahulu. Kemudian mandi dengan pembersih kulit yang lembut segera setelah keluar dari kolam dan gunakan pelembap berbahan dasar krim yang kental.

Jika jerawat makin parah akibat klorin, cuci kulit dengan pembersih ringan setelah berenang. Gunakan pembersih nonabrasif yang tidak mengandung alkohol atau minyak. Pastikan untuk memulihkan barrier kulit dengan pelembap yang lembut. Cari produk yang diberi label "bebas minyak" dan "nonkomedogenik".

Dari mata merah, rambut rusak, hingga kekambuhan atau perburukan kondisi kulit seperti eksem dan psoriasis, itulah dampak dari klorin terhadap tubuh kita. Dengan menerapkan saran-saran di atas, diharapkan kamu bisa terhindar dari masalah yang ditimbulkan dari paparan klorin.

Baca Juga: 7 Fakta seputar Kencing di Kolam Renang, Bukan Cuma Jorok!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya