Waspadai Gejala COVID-19 Varian EG.5 atau Eris Ini

Lebih cenderung menyerang saluran pernapasan bagian atas

Kasus COVID-19 dilaporkan kembali meningkat di sejumlah negara di ASEAN, termasuk Indonesia.

Direktur Surveilans Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes, Ahmad Farchanny, menyampaikan peningkatan ini mulai makin tajam pada awal Desember 2023. Ia mengungkapkan total kasus aktif COVID-19 per 14 Desember 2023 adalah 1.499 kasus. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari data per tanggal 13 Desember 2023 yang berjumlah 1.219.

Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, Kenaikan kasus didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB, Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG.2 dan EG5.

Baca Juga: Mengenal COVID-19 Varian JN.1, Masih Keluarga Omicron

Gejala COVID-19 varian EG.5 atau Eris

Waspadai Gejala COVID-19 Varian EG.5 atau Eris Iniilustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Dilansir Yale Medicine, seperti strain Omicron lainnya, varian EG.5 cenderung menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, yang menyebabkan:

  • Hidung meler.
  • Sakit tenggorokan.
  • Gejala mirip pilek lainnya.

Walaupun lebih jarang menimbulkan gejala saluran pernapasan bawah, tetapi orang yang berusia di atas 65 tahun atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah berisiko lebih tinggi menularkan virus ke saluran pernapasan bagian bawah, sehingga menyebabkan penyakit parah.

Pada dasarnya, orang yang terkena infeksi COVID-19 bisa mengalami gejala yang berbeda, dari ringan hingga parah. Gejala COVID-19 yang paling dilaporkan meliputi:

  • Demam atau menggigil.
  • Batuk.
  • Sulit bernapas atau sesak napas.
  • Kelelahan.
  • Nyeri badan atau nyeri otot.
  • Sakit kepala.
  • Kehilangan bau atau rasa.
  • Sakit tenggorokan.
  • Hidung meler atau hidung tersumbat.
  • Mual atau muntah.
  • Diare.

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi, dosis lengkap maupun booster. Pemberian vaksinasi ditujukkan untuk meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh dan memperpanjang perlindungan dari keparahan maupun kematian akibat infeksi COVID-19.

Vaksinasi dosis lengkap maupun booster bisa didapatkan secara gratis di puskesmas, rumah sakit, atau pos vaksinasi terdekat di daerah masing-masing. Hanya perlu menunjukkan KTP atau identitas lainnya kepada petugas vaksinasi.

Jenis vaksin yang digunakan adalah Inavac dan Indovac. Keduanya telah mengantongi izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan POM sehingga dipastikan aman.

Meskipun sudah vaksinasi, kamu tetap perlu menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat sakit, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun guna memberikan perlindungan optimal dari penularan COVID-19.

Jika mengalami gejala yang mengarah pada COVID-19 seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas, segera periksakan diri ke fasyankes maupun rumah sakit terdekat untuk diagnosis lebih lanjut.

Baca Juga: Mengenal COVID-19 Varian BA.2.86 atau Pirola

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya