13 Komplikasi Penyakit Parkinson, Kenali Tanda Peringatannya

Mulai dari gangguan bicara hingga disfungsi seksual

Penyakit Parkinson adalah salah satu gangguan neurologis degeneratif progresif yang paling umum. Dalam kondisi ini, neuron (sel otak) yang membuat pembawa pesan kimia yang disebut dopamin rusak dan mati.

Penyebab pasti penyakit Parkinson tidak diketahui, tetapi faktor lingkungan dan mutasi genetik diyakini berperan.

Gejala umum penyakit Parkinson termasuk gerakan lambat, tremor, kekakuan otot, dan masalah keseimbangan. Seiring waktu, penyakit Parkinson bisa mengakibatkan gejala motorik dan non motorik yang parah.

Berikut ini adalah sejumlah komplikasi penyakit Parkinson yang perlu diwaspadai, sehingga kamu bisa mengenali tanda-tanda peringatannya.

1. Sulit mengunyah dan menelan

Penyakit Parkinson memengaruhi sel-sel otot dan saraf dan dapat mengakibatkan kurangnya koordinasi antara keduanya. Hal ini dapat menyebabkan masalah mengunyah dan menelan serta produksi air liur secara berlebihan dan mengiler. Akibatnya, makanan bisa tersangkut di tenggorokan.

Diterangkan dalam laman BuzzRx, pada tahap lanjut penyakit, kesulitan menelan bisa menyebabkan tersedak dan masuknya makanan ke paru-paru, yang dapat menyebabkan pneumonia.

Obat-obatan dan terapi bahasa wicara bisa membantu mengatasi masalah terkait penyakit Parkinson ini.

2. Sulit berbicara

13 Komplikasi Penyakit Parkinson, Kenali Tanda Peringatannyailustrasi penyakit Parkinson pada lansia (pexels.com/Matthias Zomer)

Karena penyakit Parkinson memengaruhi otot, ucapan bisa menjadi lebih lembut dan sulit dipahami. Seiring waktu, perubahan kemampuan berpikir juga bisa menyulitkan untuk berkomunikasi.

Studi dalam BMJ Open tahun 2017 mencatat bahwa terapi wicara penting untuk membantu pasien untuk terus berkomunikasi secara efektif. Ini bisa membantu meningkatkan atau mempertahankan kualitas hidup pasien.

3. Depresi

Menurut studi dalam jurnal Current Neurology and Neuroscience Reports tahun 2013, sekitar 40–50 persen orang dengan penyakit Parkinson memiliki depresi klinis pada beberapa titik dalam hidup mereka. Jika ini terjadi, bicarakan dengan dokter. Antidepresan dan terapi bisa membantu mengurangi gejala depresi.

Normal untuk merasa cemas atau marah jika hidup dengan kondisi kronis seperti penyakit Parkinson. Namun, depresi lebih dari produk sampingan dari hidup dengan penyakit ini. Ini bisa menjadi akibat langsung dari penyakit karena perubahan kimiawi di otak. Penyakit Parkinson dapat menyebabkan depresi melalui efeknya pada hormon serotonin, yang mengatur suasana hati.

Mencari bantuan medis ketika gejala depresi mulai muncul dapat memberikan kualitas hidup yang lebih baik, fungsi yang lebih baik, dan kesempatan untuk memperlambat gejala.

4. Disfungsi seksual

13 Komplikasi Penyakit Parkinson, Kenali Tanda Peringatannyailustrasi pasien penyakit Parkinson (unsplash.com/alex_boyd)

Penyakit Parkinson menyebabkan kerusakan saraf. Hal ini dapat mempersulit laki-laki untuk ereksi dan menyebabkan perempuan mengalami kekeringan pada vagina.

Perempuan dan laki-laki juga bisa mengalami penurunan sensasi pada alat kelamin. Gerakan kaku atau menyentak akibat penyakit Parkinson dapat membuat aktivitas seksual menjadi sulit. Penurunan kadar dopamin dapat memengaruhi libido (dorongan seks). Kelelahan, depresi, dan kecemasan selanjutnya dapat mengurangi tingkat energi dan minat pada seks.

Obat-obatan untuk merawat penyakit Parkinson dan gejala lainnya, pelumasan untuk perempuan, perawatan untuk disfungsi ereksi pada laki-laki, dan konseling adalah pilihan pengobatan untuk menangani disfungsi seksual pada orang dengan dengan penyakit Parkinson.

5. Demensia

Meskipun terutama merupakan gangguan gerakan, tetapi penyakit Parkinson bisa mengganggu bagian otak yang mengendalikan pikiran dan ingatan. Menurut Alzheimer’s Association, antara 50–80 persen orang dengan ini mengembangkan demensia.

Orang dengan penyakit Parkinson mengembangkan endapan protein abnormal yang disebut badan Lewy di otak mereka. Ini adalah endapan yang sama yang ditemukan pada orang yang menderita demensia dengan badan Lewy (Lewy body dementia).

Demensia pada penyakit Parkinson menyebabkan gejala berikut:

  • Kehilangan ingatan.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Penilaian yang buruk.
  • Halusinasi.
  • Delusi.
  • Sifat lekas marah.
  • Gangguan tidur.
  • Kecemasan.

Gejala-gejala tersebut bisa dimulai beberapa tahun setelah timbulnya penyakit Parkinson. Beberapa obat yang sama yang mengobati penyakit Alzheimer dan bentuk demensia lainnya juga membantu demensia Parkinson.

6. Masalah kencing

13 Komplikasi Penyakit Parkinson, Kenali Tanda Peringatannyailustrasi buang air kecil (freepik.com/jcomp)

Dilansir Parkinson's Foundation, sekitar 30–40 persen orang dengan penyakit Parkinson mengalami masalah kencing. Mereka mungkin mengompol, buang air kecil lebih sering, atau sulit mengeluarkan air kencing. Perubahan sistem saraf otonom adalah salah satu alasan mengapa hal ini terjadi.

Untuk mengurangi kebutuhan buang air kecil pada malam hari, tips di bawah ini bisa membantu:

  • Berhenti minum 3 jam sebelum tidur.
  • Buang air kecil sesaat sebelum tidur.
  • Tanyakan kepada dokter tentang obat-obatan untuk membantu masalah buang air kecil.

Obat-obatan yang bisa diresepkan oleh dokter meliputi oxybutynin, tolterodine, solifenacin, dan darifenacin.

Baca Juga: 14 Tanda dan Gejala Awal Penyakit Parkinson, Kenali Sejak Dini

7. Gerakan yang tidak disengaja

Perawatan untuk penyakit Parkinson, seperti terapi levodopa, menyebabkan kadar dopamin yang berfluktuasi di otak. Hal ini dapat menyebabkan gerakan yang tidak disengaja dan tidak terkendali yang disebut diskinesia, termasuk berkedut, gelisah, goyangan, dan menggelengkan kepala.

Diskinesia lebih mungkin terjadi dengan dosis tinggi atau pengobatan jangka panjang dengan dengan obat penyakit Parkinson. Mengubah dosis atau menggunakan formulasi levodopa lepas lambat dapat membantu mencegah komplikasi penyakit Parkinson ini.

8. Gangguan tidur

13 Komplikasi Penyakit Parkinson, Kenali Tanda Peringatannyailustrasi lansia sulit tidur (pexels.com/

Orang dengan penyakit Parkinson sering mengalami gangguan tidur. Dilansir Healthline, salah satu masalah malam hari ini dapat mengganggu tidur:

  • Insomnia.
  • Mimpi buruk.
  • Gangguan perilaku tidur REM.
  • Sindrom kaki gelisah.
  • Sleep apnea.
  • Nokturia.
  • Kebingungan pada malam hari.

Spesialis tidur dapat mendiagnosis masalah ini dan merekomendasikan perawatan untuk membantu tidur lebih nyenyak.

9. Konstipasi

Statistik dalam jurnal npj Parkinson's Disease tahun 2018 menunjukkan bahwa dua pertiga orang dengan penyakit Parkinson mengalami konstipasi. Beberapa alasan di baliknya dapat meliputi:

  • Kelemahan otot.
  • Kemungkin berkurangnya asupan cairan.
  • Efek samping obat tertentu.
  • Dampak penyakit pada sistem saraf otonom, yang meliputi sistem pencernaan.

Pada gilirannya, konstipasi dapat meningkatkan kecemasan dan ketidaknyamanan dan selanjutnya menurunkan kualitas hidup.

Beberapa solusi untuk masalah ini bisa termasuk penggunaan obat laksatif, konsumsi probiotik dan prebiotik, meningkatkan asupan serat dan cairan, dan terapi fisik.

Bicarakan dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun untuk konstipasi, karena beberapa obat dan pengobatan alternatif bisa mengganggu obat lainnya.

10. Nyeri

13 Komplikasi Penyakit Parkinson, Kenali Tanda Peringatannyailustrasi nyeri otot (pexels.com/Kindel Media)

Menurut American Parkinson’s Disease Association, hingga 80 persen orang dengan penyakit Parkinson akan mengalami nyeri pada suatu waktu. Hal ini bisa terjadi karena kontraksi otot serta sinyal nyeri yang tidak normal di otak.

Levodopa, obat yang digunakan untuk menangani gejala penyakit Parkinson, dapat membantu meringankan spasme otot yang memicu nyeri. Dokter juga bisa merekomendasikan terapi fisik dan obat nyeri. Latihan seperti yoga dan taici juga bisa membantu.

11. Berkurangnya indra penciuman

Berdasarkan laporan dalam jurnal Parkinson's Disease tahun 2011, lebih dari 95 persen orang dengan penyakit Parkinson mengalami kehilangan indra penciuman karena dampak kondisi tersebut terhadap saraf.

Ini merupakan gejala awal dari penyakit Parkinson, dan bisa terjadi bertahun-tahun sebelum gejala lainnya muncul. Dokter melihatnya sebagai kemungkinan prediktor penyakit Parkinson.

12. Fluktuasi tekanan darah

13 Komplikasi Penyakit Parkinson, Kenali Tanda Peringatannyailustrasi hipotensi atau tekanan darah rendah (freepik.com/jcomp)

Sistem saraf otonom mengontrol aliran darah dan tekanan darah. Penyakit Parkinson memengaruhi sistem ini, menyebabkan perubahan tekanan darah sepanjang hari, mengutip laporan dalam jurnal Brain Behavior tahun 2013.

Salah satu masalahnya adalah hipotensi ortostatik, yang mengacu pada penurunan tekanan darah yang menyebabkan pusing atau pingsan saat berdiri. Hal ini dapat menyebabkan jatuh.

Beberapa orang juga mengalami tekanan darah tinggi, seperti pada malam hari atau saat berbaring. Fluktuasi ini dapat menyebabkan masalah jantung.

Dokter mungkin dapat meresepkan obat untuk menstabilkan tekanan darah dan mencegah perubahan dramatis. Mengenakan stoking kompresi juga dapat membantu.

13. Kelelahan

Kesulitan tidur pada malam hari, yang biasa terjadi pada pasien penyakit Parkinson, bisa menyebabkan kelelahan. Namun, kelelahan dalam kasus penyakit ini bukanlah kelelahan biasa.

Diterangkan laman Healthline, beberapa orang merasa sangat lelah membuat mereka hampir tidak bisa bangun dari tempat tidur.

Tidur siang, berolahraga, dan minum obat sesuai resep dapat membantu mengatasi komplikasi ini.

Penyakit Parkinson dapat menyebabkan berbagai gejala, begitu pula kemungkinan komplikasinya. Obat-obatan yang diresepkan dokter untuk mengobati penyakit Parkinson juga dapat menimbulkan efek samping tertentu, beberapa di antaranya tumpang tindih dengan gejala dan komplikasi dari penyakit itu sendiri.

Bekerja sama dengan tim perawatan kesehatan bisa membantu mengelola gejala, komplikasi, dan perubahan yang terkait dengan penyakit Parkinson.

Baca Juga: Bukan Sekadar Tremor, Ini 8 Fakta tentang Penyakit Parkinson

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya