Kondisi Medis yang Diidap Sinéad O’Connor sebelum Tutup Usia

Ia diketahui terbuka dengan kondisi fisik dan mentalnya

Artikel ini membahas tentang bunuh diri. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal sedang dalam krisis, segera cari bantuan. 

Sinéad O’Connor meninggal dunia pada usianya ke-56. Berita duka ini diumumkan oleh keluarga penyanyi dan musisi asal Irlandia tersebut.

 “Dengan sangat sedih kami mengumumkan meninggalnya Sinéad yang kami cintai. Keluarga dan teman-temannya sangat terpukul dan meminta privasi pada saat yang sangat sulit ini.”

Walaupun penyebab kematian Sinéad belum diumumnya, tetapi ia diketahui memiliki beberapa kondisi medis. Mendiang diketahui terbuka akan kondisi fisik dan mental yang dideritanya.

1. Gangguan bipolar

Pada tahun 2007, Sinéad berbicara tentang gangguan bipolarnya dalam acara The Oprah Winfrey Show. Dalam acara tersebut, ia secara terbuka mengatakan memiliki pikiran untuk bunuh diri dan ketakutan yang luar biasa sebelum diagnosisnya hampir 4 tahun sebelumnya. Pada saat itu ia sedang mengonsumsi obat penstabil suasana hati dan antidepresan. 

Selama bertahun-tahun, Sinéad terbuka tentang pengaruh kondisinya terhadap kariernya. Pada tahun 2012, ia membatalkan turnya, menjelaskan bahwa ia “sangat tidak sehat karena gangguan bipolar.” Pada tahun yang sama, ia mencari pengobatan untuk depresi.

Tahun 2017, Sinéad berbicara secara terbuka tentang kesehatan mentalnya dan pikiran untuk bunuh diri dalam sebuah video emosional, mengklaim bahwa keluarganya telah meninggalkannya. 

Ia juga mendorong para penggemarnya untuk memeriksa siapa pun dalam hidup mereka yang mungkin sedang berjuang.

“Jika kamu memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit mental, rawat mereka, kelembutan, kasih sayang, rawat mereka. Kunjungi mereka di rumah sakit, jangan buang mereka di rumah sakit,” katanya dikutip dari Today.

2. Sempat dirawat setelah anaknya meninggal dunia

Kondisi Medis yang Diidap Sinéad O’Connor sebelum Tutup UsiaPotret Sinéad O'Connor (instagram.com/bbcnews)

Pada Januari 2022, Sinéad dirawat di rumah sakit hanya beberapa hari setelah putranya yang berusia 17 tahun, Shane, meninggal dunia. Seperti dilansir CNN pada saat itu, ia tersebut mencari perawatan medis setelah memposting serangkaian postingan Twitter yang mengkhawatirkan, yang mengklaim bahwa dia berencana untuk bunuh diri.

Baca Juga: Complex PTSD: Gejala, Penyebab, dan Perawatan

3. Gangguan stres pasca trauma

Memoar Sinéad berjudul Rememberings yang terbit pada tahun 2021 membahas tentang pelecehan fisik dari ibunya saat masih kecil. 

Dalam sebuah wawancara tahun 2021 dengan New York Times, Sinéad memberikan insight tentang pengalamannya sebagai seorang anak.

“Pelecehan anak adalah krisis identitas dan ketenaran adalah krisis identitas, jadi saya langsung beralih dari satu krisis identitas ke krisis identitas lainnya,” katanya.

Lahir dari keluarga Katolik Roma di Glenageary, County Dublin, orang tuanya Sinéad bercerai dan Sinéad tinggal bersama ibunya yang sering melecehkannya, mengutip People. Ia mengatakan bahwa sang ibu mencoba "menghancurkan sistem reproduksinya".

Sinéad berhasil melarikan diri pada usia 13 tahun untuk tinggal bersama ayahnya. Hidupnya menjadi lebih stabil, tetapi ia mengutip, bolos sekolah, dan akhirnya dikirim ke rumah sakit jiwa Magdalene selama 18 bulan.

“Aku tidak akan pernah mengalami kepanikan, teror, dan penderitaan seperti yang aku alami di tempat itu,” katanya kepada SPIN tahun 1990.

Sang ibu tewas dalam kecelakaan mobil pada tahun 1985. Terlepas dari masa lalu mereka yang rumit, Sinéad mengaku terpukul setelah kematian ibunya. 

Tahun 2007, ia mengatakan bahwa ia menjadi pemarah dan marah dengan Tuhan. Lima tahun kemudian, ia merilis album keduanya I Do Not Want What I Haven’t Got. Video musik Nothing Compares 2 U menunjukkan dari dekat emosi terdalam Sinéad saat ia menghadapi kematian ibunya.

Dalam sebuah wawancara dengan TODAY's Carson Daly tahun 2021, Sinéad menjelaskan bagaimana ia masih hidup dengan trauma masa kecilnya. Ia mengatakan dirinya mengalami gangguan stres pasca trauma (PTSD) kompleks dari berbagai hal yang ia alami saat tumbuh dewasa.

Dalam acara itu juga ia mengenang momen ikonik ketika dia merobek foto Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1992 saat tampil di Saturday Night Live. Foto itu milik ibunya, dan Sinéad menjelaskan bahwa itu adalah pengalaman terapeutik karena ibunya sangat kasar selama masa kecilnya.

4. Pernah mencoba bunuh diri

Kondisi Medis yang Diidap Sinéad O’Connor sebelum Tutup Usiailustrasi Sinéad O'Connor (instagram.com/bbcnews)

Tahun 1995, ia terlibat dalam perebutan hak asuh yang panjang dengan John Waters, ayah dari anak keduanya, Rosin. (Ia sebelumnya memiliki seorang putra, Jake, dengan suami pertamanya John Reynolds, yang dinikahinya pada tahun 1987).

Menghadapi tuduhan bahwa ia adalah seorang ibu yang tidak layak, ia mencoba bunuh diri pada tahun 1999. Dilansir Independent, Sinéad mengatakan bahwa ia melakukan percobaan bunuh diri yang sangat serius dan hampir meninggal dunia karenanya.

Dari berbagai pemberitaan, itu bukan satu-satunya pikiran atau upaya Sinéad untuk bunuh diri selama hidupnya.

5. Histerektomi

Tahun 2015, Sinéad menjalani histerektomi radikal untuk pengobatan endometriosis. Berbicara dengan People tahun 2021, ia mengatakan bahwa prosedur dan menopause yang terjadi setelahnya merupakan hal yang menantang. Ia mendatangi beberapa fasilitas psikiatri pada tahun-tahun setelah prosedur, dan ia blak-blakan mengenai perjuangan kesehatan mentalnya. Prosedur histerektomi, kata Sinéad, memicu PTSD-nya.

"Kamu tidak pernah bisa memprediksi apa yang mungkin memicu (PTSD). Aku menggambarkan diriku sebagai anjing penyelamat: Aku baik-baik saja sampai aku menempatkan diri dalam situasi trauma yang saya alami, lalu aku akan membuka dan menutupnya,” katanya kepada People.

“Aku mengelolanya dengan sangat baik karena telah diajari keterampilan. Ada banyak terapi. Ini tentang berfokus pada hal-hal yang memberiku kedamaian, bukan pada apa yang membuatku merasa tidak stabil.”

Baca Juga: Operasi Angkat Rahim (Histerektomi): Jenis, Prosedur, Risiko

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya