Hore! Obat COVID-19 Paxlovid Sudah Tersedia di Indonesia

Dinilai lebih efektif dalam mengobati pasien COVID-19

Obat antivirus oral bernama nirmatrelvir/ritonavir atau Paxlovid kini tersedia di Indonesia. Obat ini dinilai lebih efektif dalam proses penyembuhan pasien COVID-19.

Paxlovid diberikan kepada pasien COVID-19 dengan tingkat keparahan penyakit ringan hingga sedang yang berpotensi menjadi berat.

Upaya pemerintah dalam menjamin akses obat

Hore! Obat COVID-19 Paxlovid Sudah Tersedia di Indonesiailustrasi obat COVID-19 Paxlovid (commons.wikimedia.org/James Heilman, MD)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa penyediaan stok obat dalam negeri merupakan upaya pemerintah dalam menjamin masyarakat mudah mengakses obat.

“Kita harus memiliki obat yang tersedia di dalam negeri. Jadi ketika seseorang terkena penyakit, mereka tidak perlu panik, mereka tidak harus bergantung pada pemerintah. Mereka dapat pergi ke fasilitas kesehatan yang dekat untuk mendapatkan akses ke obat ini,” ujar Menkes Budi pada serah terima Paxlovid di gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (13/4), seperti tertulis dalam rilis Kemenkes.

Paxlovid sudah terbukti dan mengantongi izin edar dari Badan POM

Hore! Obat COVID-19 Paxlovid Sudah Tersedia di Indonesiailustrasi obat COVID-19 Paxlovid (flickr.com/Dominic Freeman)

Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes L. Rizka Andalusia mengatakan Paxlovid sudah mendapat izin edar dari Badan POM dan sudah terbukti dari uji klinisnya, bahwa Paxlovid efektif untuk gejala ringan namun yang berisiko tinggi menjadi berat.

“Jadi obat ini untuk orang-orang yang mempunyai faktor gejala ringan yang berpotensi jadi berat,” ucap Dirjen Rizka.

Keberadaan Paxlovid di Indonesia merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat dan Australia. Sebanyak 24.096 dosis didonasikan untuk Indonesia.

Obat ini merupakan obat terakhir yang ditemukan setelah favipiravir dan molnupiravir. Saat ini, Paxlovid sudah berada di instalasi farmasi pusat Kemenkes.

Nantinya, paxlovid akan didistribusikan ke 34 provinsi. Tahap awal distribusi obat akan diprioritaskan kepada daerah yang sangat membutuhkan.

Paxlovid tidak diberikan kepada anak-anak, melainkan hanya orang dewasa dengan gejala ringan yang berpotensi menjadi gejala berat.

“Teknis pemberian paxlovid ini satu treatment course untuk lima hari. Obat ini adalah kombinasi dua obat atau dua antivirus yang diminum bersamaan, diminum dua kali sehari selama lima hari. Jadi treatment itu selama lima hari,” Dirjen Rizka menerangkan.

WHO Representative to Indonesia, Dr. N. Paranietharan, mengungkapkan bahwa pasien COVID-19 yang mengonsumsi paxlovid dapat mengurangi rawat inap dan risiko kematian hingga 89 persen. Paxlovid dapat mencegah perkembangan gejala dari ringan ke parah.

Baca Juga: Studi: Paxlovid Masih Ampuh Lawan COVID-19 Varian Baru

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya