4 Hal yang Perlu Kamu Tahu sebelum Pemeriksaan Prostat

Penting untuk mengetahui bentuk, ukuran, dan tekstur prostat

Pemeriksaan prostat adalah pemeriksaan colok dubur (digital rectal exam atau DRE), yaitu pemeriksaan dubur yang dilakukan dengan jari untuk meraba prostat. Pemeriksaan ini bisa membantu dokter mendeteksi peradangan, infeksi, pembesaran, dan beberapa jenis kanker prostat.

Apakah kamu berencana untuk melakukan pemeriksaan prostat dalam waktu dekat? Agar siap, berikut ini beberapa hal yang perlu kamu ketahui.

1. Mengenal pemeriksaan prostat dan tes PSA

Pemeriksaan prostat dan tes antigen spesifik prostat (prostate-specific antigen atau PSA) adalah dua tes yang berbeda. Masing-masing memberi petunjuk kepada dokter tentang kondisi prostat kamu, termasuk infeksi, peradangan, hiperplasia (pembesaran), dan kanker.

Pemeriksaan prostat adalah bagian dari pemeriksaan fisik yang mana dokter secara manual meraba (merasakan) tepi prostat. Dengan tes ini, dokter dapat mengetahui informasi tentang bentuk, ukuran, dan tekstur prostat.

Sementara itu, tes PSA adalah tes darah untuk memeriksa protein yang disebut antigen spesifik prostat, yang dapat mengindikasikan risiko kanker prostat. Dalam tes ini, dokter mengirimkan sampel darah ke laboratorium untuk dianalisis.

Dokter sering menggunakan dua tes tersebut secara bersamaan untuk skrining dan memantau kanker prostat, karena pemeriksaan prostat terkadang menemukan kanker yang tidak ditemukan oleh tes PSA, dan sebaliknya (StatPearls, 2023).

Dari dua tes ini, tidak ada yang bisa mendeteksi kanker prostat secara pasti. Jika hasil salah satu dari keduanya tidak normal, dan diduga ada kanker, maka dokter akan menganjurkan biopsi, dilansir American Cancer Society.

2. Prosedur pemeriksaan prostat

4 Hal yang Perlu Kamu Tahu sebelum Pemeriksaan Prostatilustrasi berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)

Sebelum memulai pemeriksaan, dokter akan meminta kamu untuk berbaring miring atau bersandar di meja pemeriksaan.

Dokter akan merentangkan bokong dengan lembut dan memasukkan satu jari yang telah dilumasi dan bersarung tangan ke dalam rektum melalui anus. Dokter kemudian akan memutar jarinya dengan gerakan memutar untuk merasakan ukuran dan tekstur prostat.

Jika dokter memeriksa sfingter anal, dokter mungkin juga meminta kamu untuk rileks, mengejan, atau batuk sebelum melepaskan jarinya. Tergantung pada gejala yang dialami, dokter mungkin juga akan mencari bukti adanya pendarahan.

Merasa gugup sebelum pemeriksaan prostat pertama sangat wajar karena kamu tidak tahu apa yang akan terjadi. Pemeriksaan prostat bisa terasa invasif atau tidak nyaman secara fisik, emosional, dan mental.

Walaupun kamu akan merasakan tekanan atau ketidaknyamanan, tetapi biasanya tidak terasa sakit. Ini bisa membuat kamu merasa ingin buang air kecil, terutama jika kamu mengalami pembesaran prostat.

Melakukan latihan pernapasan dan visualisasi dapat membantu memberikan kenyamanan.

Pemeriksaan prostat hanya butuh waktu beberapa detik. Setelahnya, kamu bisa beraktivitas normal. Kalau memiliki wasir atau fisura ani, kamu mungkin mengalami pendarahan rektum ringan untuk sementara waktu. Beri tahu dokter atau pergi ke ruang gawat darurat jika kamu mengalami pendarahan dalam jumlah besar.

Dokter dapat memberi tahu jika kamu perlu pemeriksaan prostat secara berkala. Ini bisa didasarkan pada kondisi kesehatan kamu secara keseluruhan, riwayat kesehatan, usia, riwayat keluarga, risiko, dan risiko lingkungan.

Jika hasil pemeriksaan prostat tidak normal, dokterr mungkin ingin kamu melakukan tes lebih lanjut, seperti MRI prostat. Mereka mungkin juga ingin melakukan biopsi prostat untuk mencari tanda-tanda kanker (Investigative and Clinical Urology, 2017).

Jika hasil pemeriksaan prostat normal, dokter dapat melihat hasil tes darah PSA untuk mengetahui kapan kamu harus menjalani pemeriksaan kanker prostat berikutnya.

Baca Juga: Waspada Kanker Prostat, Deteksi Dini dengan Skrining Rutin

3. Kapan kamu perlu pemeriksaan prostat?

Kalau kamu mengalami gejala masalah prostat, sebaiknya temui dokter untuk melakukan pemeriksaan prostat. Menurut UpToDate, skrining kanker mungkin tidak mudah karena beberapa alasan, termasuk:

  • Tidak ada rekomendasi standar, pedoman, atau konsensus di antara semua organisasi profesi.
  • Risiko tidak sama untuk semua orang.
  • Tidak semua kanker prostat itu sama.
  • Beberapa jenis kanker prostat tumbuh lambat dan tidak menimbulkan masalah.
  • Kanker berisiko tinggi atau agresif dapat menyebar dengan cepat dan berakibat fatal.
  • Ada risiko hasil positif palsu, pengobatan berlebihan, efek samping pengobatan, dan kecemasan.

Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia. Laki-laki berusia di atas 50 tahun, yang diperkirakan dapat hidup setidaknya 10 tahun lagi, harus menjalani pemeriksaan rutin untuk kanker prostat.

Mereka yang berusia di atas 75 tahun tidak memerlukan pemeriksaan rutin. Ini karena sebagian besar kanker prostat tumbuh lambat, dan risiko pemeriksaan serta pengobatan sering kali lebih besar daripada manfaatnya setelah usia tersebut.

Dokter sering kali menganjurkan pemeriksaan dini (usia 40–45 tahun) bagi mereka yang berisiko lebih tinggi, termasuk:

  • Laki-laki keturunan Afrika.
  • Laki-laki dengan riwayat keluarga kanker prostat (terutama untuk kerabat tingkat pertama (saudara laki-laki atau ayah) yang didiagnosis pada usia 65 tahun atau lebih muda).
  • Laki-laki dengan riwayat keluarga dengan berbagai jenis kanker.
  • Laki-laki dengan mutasi genetik yang menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi.

Frekuensi pemeriksaan prostat tergantung pada riwayat kanker, tingkat PSA, kesehatan umum, dan preferensi. Diskusikan dengan dokter untuk membuat keputusan bersama tentang langkah selanjutnya.

4. Tanda dan gejala kamu mengalami masalah prostat

4 Hal yang Perlu Kamu Tahu sebelum Pemeriksaan Prostatilustrasi pria dengan masalah prostat (freepik.com/benzoix)

Mengutip dari Verywell Health, tanda dan gejala masalah pada prostat bisa meliputi:

  • Kesulitan memulai atau menghentikan buang air kecil.
  • Mengejan saat buang air kecil.
  • Merasa ingin buang air kecil lagi segera setelah buang air kecil; tidak mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil.
  • Urgensi (kebutuhan tiba-tiba untuk buang air kecil).
  • Bangun beberapa kali pada malam hari untuk buang air kecil.
  • Aliran urine lemah.
  • Keluarnya urine dalam waktu lama.
  • Darah dalam urine atau air mani.

Meskipun masalah saluran kemih bisa menjadi tanda kanker prostat, tetapi ada juga penyebab yang bukan kanker, seperti prostat yang terinfeksi, meradang, atau membesar.

Wajar bila kamu khawatir akan pemeriksaan prostat, apalagi untuk yang pertama kalinya. Memahami hal-hal tentang proses tersebut bisa membantu mengurangi ketakutan atau ketidakpastian. Pemeriksaan prostat adalah langkah pertama dalam deteksi dini kanker prostat dan masalah lainnya, dan deteksi dini adalah kunci keberhasilan pengobatan.

Baca Juga: Pasien Kanker Prostat Pulih Lebih Cepat dengan Bedah Robotik

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya