7 Opsi Pengobatan Kanker Payudara, Kenali Satu Per Satu

Pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien

Pengobatan kanker payudara mencakup berbagai pilihan. Pilihan yang tepat untuk setiap pasien bisa tergantung beberapa faktor, seperti stadium kanker, usia, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Selain itu, pengobatan juga tergantung jenis kanker payudara, ukuran tumor, seberapa cepat pertumbuhannya, serta jenis biomarker (protein) apa yang ada pada kanker kanker payudara.

Tim dokter dan profesional medis lainnya akan memutuskan pengobatan dan perawatan terbaik untuk pasien. Inilah beberapa opsi pengobatan kanker payudara yang bisa menjadi pilihan.

1. Operasi

Menurut National Cancer Institute, sebagian besar pasien dengan kanker payudara menjalani operasi untuk mengangkat kanker.

Biopsi kelenjar getah bening sentinel adalah pengangkatan kelenjar getah bening sentinel selama operasi.

Kelenjar getah bening sentinel adalah kelenjar getah bening pertama dalam kelompok kelenjar getah bening yang menerima drainase limfatik dari tumor primer. Ini adalah kelenjar getah bening pertama tempat kanker kemungkinan menyebar dari tumor primer.

Zat radioaktif dan/atau pewarna biru disuntikkan di dekat tumor. Zat atau pewarna mengalir melalui saluran getah bening ke kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening pertama yang menerima zat atau pewarna diangkat.

Seorang ahli patologi akan melihat jaringan di bawah mikroskop untuk mencari sel kanker. Jika sel kanker tidak ditemukan, mungkin tidak perlu mengangkat lebih banyak kelenjar getah bening.

Kadang, kelenjar getah bening sentinel ditemukan di lebih dari satu kelompok kelenjar. Setelah biopsi kelenjar getah bening sentinel, ahli bedah mengangkat tumor menggunakan operasi konservasi payudara atau mastektomi. Jika ditemukan sel kanker, lebih banyak kelenjar getah bening akan diangkat melalui sayatan terpisah. Ini disebut diseksi kelenjar getah bening.

Jenis operasi untuk kanker payudara meliputi:

  • Operasi konservasi payudara adalah operasi untuk mengangkat kanker dan beberapa jaringan normal di sekitarnya, tetapi bukan payudara itu sendiri. Bagian dari lapisan dinding dada juga dapat diangkat jika kanker berada di dekatnya. Jenis operasi ini juga bisa disebut lumpektomi, mastektomi parsial, mastektomi segmental, kuadranektomi, atau operasi hemat payudara.
  • Mastektomi total adalah operasi pengangkatan seluruh payudara yang terkena kanker. Prosedur ini juga disebut mastektomi sederhana. Beberapa kelenjar getah bening di bawah lengan dapat diangkat dan diperiksa untuk kanker. Ini dapat dilakukan bersamaan dengan operasi payudara atau setelahnya. Ini dilakukan melalui sayatan terpisah.
  • Mastektomi radikal yang dimodifikasi adalah pembedahan untuk mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker. Ini mungkin termasuk pengangkatan puting, areola (kulit berwarna gelap di sekitar puting), dan kulit di atas payudara. Sebagian besar kelenjar getah bening di bawah lengan juga diangkat.

Kemoterapi bisa dilakukan sebelum operasi untuk mengangkat tumor. Bila diberikan sebelum operasi, kemoterapi akan mengecilkan tumor dan mengurangi jumlah jaringan yang perlu diangkat selama operasi. Perawatan yang diberikan sebelum operasi disebut terapi praoperasi atau terapi neo-adjuvant.

Setelah dokter mengangkat semua kanker yang terlihat saat operasi, beberapa pasien mungkin diberikan terapi radiasi, kemoterapi, terapi target, atau terapi hormon setelah operasi, untuk membunuh sel kanker yang tersisa. Perawatan yang diberikan setelah operasi, untuk menurunkan risiko kanker datang kembali, disebut terapi pascaoperasi atau terapi adjuvant.

Jika pasien akan menjalani mastektomi, rekonstruksi payudara (operasi untuk membangun kembali bentuk payudara setelah mastektomi) dapat dipertimbangkan.

Rekonstruksi payudara dapat dilakukan saat mastektomi atau pada waktu lain. Payudara yang direkonstruksi dapat dibuat dengan jaringan pasien sendiri (non payudara) atau dengan menggunakan implan yang diisi dengan saline atau gel silikon.

2. Terapi radiasi

7 Opsi Pengobatan Kanker Payudara, Kenali Satu Per Satuilustrasi terapi radiasi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Radioterapi menggunakan dosis radiasi terkontrol untuk membunuh sel kanker. Biasanya terapi ini diberikan setelah operasi dan kemoterapi untuk membunuh sel kanker yang tersisa, mengutip National Health Service.

Perawatan ini biasanya dimulai sekitar sebulan setelah operasi atau kemoterapi untuk memberikan kesempatan bagi tubuh untuk pulih. Pasien mungkin akan menjalani sesi radioterapi 3 sampai 5 hari seminggu, selama 3 sampai 5 minggu. Setiap sesi akan berlangsung beberapa menit.

Jenis-jenis radioterapi

Jenis radioterapi yang dilakukan akan tergantung jenis kanker payudara dan jenis operasi yang dijalani. Beberapa perempuan mungkin tidak perlu menjalani radioterapi sama sekali.

  • Radioterapi payudara: Setelah operasi konservasi payudara, radiasi diterapkan ke seluruh jaringan payudara yang tersisa.
  • Radioterapi dinding dada: Setelah mastektomi, radioterapi diterapkan ke dinding dada.
  • Radioterapi booster: Beberapa perempuan mungkin ditawari radioterapi booster dosis tinggi di area tempat kanker diangkat. Namun, hal ini dapat memengaruhi penampilan payudara, terutama pada pemilik payudara besar, dan terkadang dapat menimbulkan efek samping lain termasuk pengerasan jaringan payudara (fibrosis)
  • Radioterapi ke kelenjar getah bening: Radioterapi ditujukan pada ketiak (aksila) dan daerah sekitarnya untuk membunuh kanker yang mungkin ada di kelenjar getah bening.

3. Kemoterapi

Kemoterapi melibatkan penggunaan obat antikanker (sitotoksik) untuk membunuh sel kanker.

Biasanya kemoterapi digunakan setelah operasi untuk menghancurkan sel kanker yang belum diangkat. Ini disebut kemoterapi adjuvant. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin menjalani kemoterapi sebelum operasi yang sering digunakan untuk mengecilkan tumor yang besar. Ini disebut kemoterapi neo-adjuvant.

Beberapa obat berbeda digunakan dalam kemoterapi. Dua sampai tiga jenis obat sering diberikan sekaligus.

Pilihan obat dan kombinasinya akan bergantung pada jenis kanker payudara yang diidap dan seberapa jauh penyebarannya.

Kemoterapi biasanya diberikan sebagai pengobatan rawat jalan, yang berarti pasien tidak perlu menginap di rumah sakit.

Kemoterapi untuk kanker payudara biasanya bersifat sistemik, artinya disuntikkan ke pembuluh darah atau diberikan melalui mulut. Obat memasuki aliran darah untuk mencapai sel kanker di seluruh tubuh.

Obat-obatan biasanya diberikan melalui infus langsung ke pembuluh darah. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin diberikan tablet yang bisa dibawa pulang. Pasien mungkin menjalani sesi kemoterapi setiap 2 hingga 4 minggu sekali dan kemudian istirahat. Setiap sesi perawatan dikenal sebagai siklus. Pasien mungkin memiliki hingga 8 siklus kemoterapi.

Baca Juga: 7 Jenis Kanker Ini Sulit Dideteksi pada Tahap Dini

4. Terapi hormon

7 Opsi Pengobatan Kanker Payudara, Kenali Satu Per Satuilustrasi pasien kanker (pexels.com/Ivan Samkov)

Terapi hormon (disebut juga terapi endokrin) memperlambat atau menghentikan pertumbuhan tumor yang peka terhadap hormon dengan menghalangi kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon atau dengan mengganggu efek hormon pada sel kanker payudara.

Hormon adalah zat yang dibuat oleh kelenjar dalam tubuh dan diedarkan dalam aliran darah. Beberapa hormon dapat menyebabkan kanker tertentu tumbuh. Jika tes menunjukkan bahwa sel kanker memiliki tempat di mana hormon dapat menempel (reseptor), obat-obatan, pembedahan, atau terapi radiasi digunakan untuk mengurangi produksi hormon atau menghalangi kerjanya. Ini disebut ablasi ovarium.

Jenis terapi hormon untuk kanker payudara meliputi:

  • Terapi inhibitor aromatase (seperti anastrozole, letrozole, atau exemestane).
  • Fulvestrant.
    Terapi agonis luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH), seperti goserelin atau leuprolide).
  • Megestrol asetat.
  • Tamoxifen.

5. Terapi yang ditargetkan

Terapi yang ditargetkan menggunakan obat-obatan atau zat lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker tertentu. Dokter mungkin menyarankan tes biomarker untuk membantu memprediksi respons pasien terhadap obat terapi bertarget tertentu. Beberapa jenis terapi target digunakan untuk mengobati kanker payudara.

Antibodi monoklonal

Antibodi monoklonal adalah protein sistem kekebalan yang dibuat di laboratorium untuk mengobati banyak penyakit, termasuk kanker.

Sebagai pengobatan kanker, antibodi ini dapat menempel pada target tertentu pada sel kanker atau sel lain yang dapat membantu pertumbuhan sel kanker. Antibodi kemudian dapat membunuh sel kanker, menghalangi pertumbuhannya, atau mencegahnya menyebar.

Antibodi monoklonal diberikan melalui infus. Obat ini dapat digunakan secara mandiri atau untuk membawa obat, racun, atau bahan radioaktif langsung ke sel kanker.

Antibodi monoklonal dapat digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi sebagai terapi tambahan.

Antibodi monoklonal yang digunakan untuk mengobati kanker payudara meliputi margetuximab, pertuzumab, sacituzumab govitecan, trastuzumab, dan trastuzumab deruxtecan.

Inhibitor tirosin kinase

Inhibitor tirosin kinase memblokir sinyal yang dibutuhkan tumor untuk tumbuh. Inhibitor tirosin kinase dapat digunakan dengan obat antikanker lain sebagai terapi tambahan.

Inhibitor tirosin kinase yang digunakan untuk mengobati kanker payudara HER2-positif meliputi lapatinib, neratinib, dan tucatinib.

Cyclin-dependent kinase (CDK) inhibitor

Ini memblokir protein yang disebut kinase yang bergantung pada siklin, yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker. Inhibitor CDK bisa diberikan dengan terapi hormon, seperti fulvestrant atau letrozole, untuk mengobati kanker payudara reseptor hormon-positif, HER2-negatif.

Inhibitor CDK yang digunakan untuk mengobati kanker payudara meliputi abemaciclib, alpelisib, palbociclib, dan ribociclib.

Mammalian target of rapamycin (mTOR) inhibitor

Inhibitor mTOR memblokir protein yang disebut mTOR, yang dapat mencegah pertumbuhan sel kanker dan mencegah pertumbuhan pembuluh darah baru yang dibutuhkan tumor untuk tumbuh. Inhibitor mTOR yang digunakan untuk mengobati kanker payudara HER2-negatif yang merupakan reseptor hormon positif adalah everolimus.

Inhibitor PARP

Inhibitor PARP memblokir perbaikan DNA dan dapat menyebabkan sel kanker mati. Inhibitor PARP yang digunakan untuk mengobati kanker payudara HER2-negatif dengan mutasi pada gen BRCA1 atau BRCA2 dan meliputi olaparib dan talazoparib.

6. Imunoterapi

7 Opsi Pengobatan Kanker Payudara, Kenali Satu Per Satuilustrasi pasien kanker (pexels.com/Thirdman)

Imunoterapi mengobati kanker payudara menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri, yang menemukan "benda asing" dan kemudian menyerangnya. Kadang, sistem kekebalan tubuh kesulitan menemukan dan menyerang sel kanker, baik karena sel kanker mirip dengan sel sehat atau karena sel kanker memiliki cara licik untuk menyamarkan diri.

Juga disebut terapi biologis, imunoterapi bekerja dengan dua cara:

  • Merangsang sistem kekebalan sehingga dapat menemukan dan menyerang sel kanker dengan lebih efisien.
  • Dengan menggunakan zat buatan laboratorium (seperti terapi sel-T, penghambat pos pemeriksaan, imunomodulator, antibodi, atau vaksin) yang membantu sistem kekebalan menemukan dan menyerang sel kanker.

7. Uji klinis

Uji klinis adalah studi penelitian yang mana para ilmuwan mengeksplorasi cara baru untuk menemukan, mendiagnosis, mencegah, dan mengobati kanker, serta cara mengobati efek samping dari terapi kanker.

Para peneliti menghabiskan bertahun-tahun melakukan pekerjaan laboratorium serta studi hewan sebelum uji klinis yang melibatkan manusia dapat dimulai. Jiaktersedia dan memenuhi syarat, dokter mungkin menyarankan pasien untuk ikut serta dalam uji klinis terlepas dari stadium kanker payudara.

Mengambil bagian dalam uji klinis tidak hanya membantu menentukan kemungkinan pengobatan baru untuk kanker pada diri pasien, tetapi juga untuk pasien kanker lainnya di masa mendatang.

Tidak ada pengobatan kanker payudara tunggal yang cocok untuk semua orang. Pengobatan kanker payudara disesuaikan dengan kebutuhan seseorang berdasarkan sejumlah faktor, termasuk jenis dan stadium kanker.

Pilihan terapi standar termasuk operasi, radiasi, kemoterapi, terapi hormon, terapi target, dan imunoterapi. Pasien dan tim dokter akan mengembangkan rencana perawatan yang terbaik

Pastikan untuk bertanya tentang tujuan perawatan, serta apa yang dapat dilakukan untuk persiapan diri dan apa yang diharapkan selama dan setelah perawatan.

Baca Juga: Apakah Vape Bisa Menyebabkan Kanker Paru?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya