Kelenjar tiroid terletak di bagian leher, tepat di bawah jakun dan mengapit kerongkongan (trakea). Berbentuk kupu-kupu, kelenjar tiroid adalah bagian dari sistem endokrin yang bertanggung jawab mengatur fungsi tubuh.
Tugas kelenjar tiroid adalah memproduksi 20 persen hormon triiodotironin (T3) dan 80 persen tiroksin (T4) untuk metabolisme tubuh. Tujuannya adalah mengubah nutrisi makanan menjadi energi dan fungsi lainnya seperti mengendalikan jantung, otot dan fungsi pencernaan, perkembangan otak, serta pemeliharaan tulang.
Bagaimana cara kerjanya? Produksi dan sekresi hormon kelenjar tiroid dipicu oleh sinyal hormon perangsang tiroid (thyroid-stimulating hormone/TSH) dari kelenjar pituitari di bagian bawah otak.
Selain hormon tiroid dalam darah, kelenjar pituitari juga menanggapi sinyal hormon pelepas tirotropin (thyrotropin-releasing hormone/TRH) dari hipotalamus. TRH menstimulasi kelenjar pituitari untuk memproduksi TSH sehingga memengaruhi kinerja kelenjar tiroid.
Seluruh jaringan ini juga disebut sebagai aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid (HPT) dan beradaptasi dengan perubahan metabolisme dan kebutuhan tubuh. Agar kelenjar tiroid bekerja dengan baik, perlu konsumsi yodium yang cukup. Karena, sel pada kelenjar tiroid khusus mengekstraksi dan menyerap yodium dari darah dan memasukannya ke dalam hormon tiroid.
Pada dasarnya, TSH menjaga produksi hormon tiroid tetap seimbang dengan perubahan metabolisme dan kebutuhan tubuh. Namun, berbagai gangguan kesehatan bisa terjadi saat kelenjar tiroid memproduksi terlalu sedikit hormon tiroid atau terlalu banyak.
Apa sajakah gangguan kesehatan tersebut? Inilah beberapa penyakit tiroid yang paling sering terjadi di segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa.