Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang perempuan mengalami dry heaving, mual tetapi tidak bisa muntah.
ilustrasi mual (IDN Times/Novaya Siantita)

Intinya sih...

  • Dry heaving adalah sensasi mual dan ingin muntah tanpa menghasilkan muntahan.

  • Kondisi ini bisa disebabkan oleh olahraga berlebihan, konsumsi alkohol berlebihan, masalah pencernaan, infeksi, alergi atau keracunan makanan, obat-obatan, dan gula darah rendah.

  • Orang tua atau mereka dengan kondisi saluran pencernaan tertentu lebih rentan mengalaminya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah merasakan mual hebat, merasa ingin muntah, tetapi tidak ada yang keluar? Fenomena ini dikenal sebagai dry heaving atau retching, yaitu ketika tubuh merasakan sensasi muntah tanpa menghasilkan muntahan sama sekali.

Walaupun terlihat sepele, tetapi kondisi ini cukup mengganggu dan tidak nyaman. Para ahli kesehatan menyebut dry heaving sebagai tahap awal muntah, meski tidak selalu berujung pada muntah yang sebenarnya.

Dry heaving bisa sangat mengganggu karena menimbulkan rasa tidak nyaman di perut dan dada. Pada orang tua, kondisi ini cenderung lebih sering terjadi karena faktor kesehatan yang menurun, seperti dehidrasi, gangguan pencernaan, atau kondisi kronis tertentu.

Berikut beberapa penyebab umum dry heaving yang menarik untuk kamu ketahui.

1. Olahraga berlebihan

Berolahraga dengan intensitas terlalu tinggi bisa membuat diafragma berkontraksi, yang kemudian memicu dry heaving. Olahraga setelah makan besar juga dapat menjadi pemicu.

Untuk menghindarinya, jangan makan terlalu banyak sebelum berolahraga. Selain itu, tingkatkan intensitas latihan secara bertahap. Jika mulai merasa mual atau mengalami dry heaving, berhenti sejenak dan minum air sedikit demi sedikit.

2. Konsumsi alkohol berlebihan

Minum alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan dry heaving atau muntah. Untuk menghindarinya, batasi konsumsi alkohol dan makan saat minum. Jika mulai mengalami dry heaving, berhenti minum alkohol, minum air perlahan, dan konsumsi makanan ringan yang mudah dicerna, seperti biskuit.

3. Masalah pencernaan

ilustrasi gejala GERD (freepik.com/KamranAydinov)

Beberapa kondisi saluran pencernaan bisa memicu dry heaving, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Kondisi ini meliputi:

  • GERD: Refluks asam memicu refleks muntah.

  • Hernia hiatus: Perpindahan lambung meningkatkan risiko dry heaving.

  • Gastritis: Peradangan pada lapisan lambung dapat menimbulkan sensasi ingin muntah tanpa benar-benar muntah.

4. Infeksi

Infeksi berat di bagian tubuh mana pun dapat memicu sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan menimbulkan mual dan muntah sebagai respons terhadap masalah yang terjadi.

Selain itu, keberadaan parasit di saluran pencernaan juga dapat membuat perut terasa sangat penuh atau justru kosong, yang memicu kontraksi lambung berulang.

Kondisi ini akhirnya menyebabkan dry heaving.

5. Alergi atau keracunan makanan

Alergi atau racun dari makanan dapat memicu muntah hebat yang sekaligus mengosongkan isi perut dan usus. Namun, meskipun makanan penyebab alergi atau toksin tersebut sudah dikeluarkan dari tubuh, tetapi reaksi tubuh sering tetap berlanjut. Akibatnya, kamu bisa mengalami dry heaving beberapa saat setelah kejadian awal.

6. Obat-obatan

ilustrasi obat (pexels.com/Pietro Jeng)

Beberapa obat dapat menimbulkan mual atau dry heaving sebagai efek samping. Contohnya:

  • Kemoterapi dan radioterapi untuk kanker.

  • Obat diabetes seperti Ozempic yang bisa menyebabkan gastroparesis.

  • Antiviral, antibiotik, obat antiinflamasi nonsteroid, agonis dopamin, dan beberapa obat hipertensi.

Efek samping ini umumnya muncul karena obat memengaruhi lambung dan saluran pencernaan sehingga memicu kontraksi perut tanpa muntah.

7. Gula darah rendah

Hipoglikemia atau kadar gula darah rendah biasanya terjadi pada pasien diabetes, terutama setelah olahraga berat, kurang karbohidrat, sakit, atau konsumsi alkohol berlebihan. Namun, kondisi ini juga bisa muncul akibat operasi penurunan berat badan, penyakit ginjal, hati, atau gangguan hormon.

Gejala hipoglikemia yang berkaitan dengan dry heaving antara lain:

  • Gemetar.

  • Berkeringat atau menggigil.

  • Cemas dan mudah tersinggung.

  • Mati rasa atau kesemutan.

  • Lapar ekstrem.

  • Pusing, lelah, dan lemah.

Dry heaving adalah kondisi saat tubuh mengalami kontraksi perut dan refleks muntah tanpa menghasilkan muntahan. Orang tua atau mereka dengan kondisi kesehatan tertentu lebih rentan mengalaminya. Mengetahui penyebabnya dapat membantu mengurangi risiko dan mencari penanganan yang tepat.

Referensi

"Dry Heaving: Treatment, Causes, and More." Healthline. Diakses pada November 2025.

"Dry heaving: Causes, treatment, and prevention." Medical News Today. Diakses pada November 2025.

"Causes of Dry Heaving and When to Worry." Verywell Health. Diakses pada November 2025.

Editorial Team