Rasa Denyut di Perut, Apakah Normal?

- Kehamilan dapat menyebabkan denyut nadi di perut karena peningkatan volume darah yang dipompa oleh jantung.
- Makan, berbaring, atau kondisi medis seperti aneurisme aorta abdominal juga bisa menjadi penyebab rasa denyut di perut.
Kamu mungkin sering merasakan denyut nadi pada leher atau pergelangan tangan, tetapi bagaimana jika perut tiba-tiba terasa berdenyut?
Sering kali, rasa denyut di perut bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Kemungkinan besar yang kamu rasakan hanyalah denyut nadi di aorta perut.
Aorta merupakan arteri utama yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Aorta mengalir dari jantung, menyusuri bagian tengah dada, dan masuk ke perut. Wajar jika tiba-tiba kamu merasakan darah mengalir melalui arteri besar ini. Namun, terkadang ini juga bisa menandakan sesuatu yang lebih serius.
1. Penyebab umum
Berikut beberapa penyebab umum rasa denyut di perut:
- Kehamilan: Beberapa perempuan hamil melaporkan merasakan denyut nadi di perut mereka. Kamu mungkin mengira bahwa denyut ini berasal dari detak jantung bayi, tetapi sebenarnya itu hanyalah denyut nadi di aorta perut. Saat hamil, jumlah darah yang mengalir di seluruh tubuh meningkat. Artinya, ada lebih banyak darah yang dipompa setiap kali jantung berdetak, yang membuat denyut nadi di aorta perut lebih terasa.
- Makan: Untuk mencerna dan menyerap nutrisi pada makanan, tubuh memompa lebih banyak darah ke perut melalui aorta. Peningkatan volume darah yang dipompa dapat menyebabkan kamu merasakan denyut di perut.
- Berbaring: Kamu mungkin juga merasakan denyut nadi di perut saat sedang berbaring. Sensasi ini disebabkan oleh darah yang mengalir melalui aorta perut. Jika kamu tidak memiliki banyak lemak, denyutan bahkan mungkin akan terlihat. Ini sepenuhnya normal dan akan hilang saat kamu berdiri.
2. Aneurisme aorta abdominal

Aneurisme aorta terjadi saat aorta menonjol keluar. Jika tonjolan terjadi di aorta abdominal, maka disebut aneurisme aorta abdominal. Jika terus dibiarkan, aneurisme dapat melemah hingga robek atau pecah.
Aneurisme aorta abdominal berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun. Banyak orang yang mengalami aneurisme aorta abdominal tidak menunjukkan gejala apa pun. Jika terdapat gejala, gejala tersebut sering kali muncul secara tiba-tiba. Berikut gejala yang merupakan akibat dari robekan atau kebocoran pada aorta:
- Nyeri hebat atau terus-menerus pada perut atau punggung.
- Nyeri yang menjalar ke pantat dan kaki.
- Denyut jantung cepat.
- Tekanan darah rendah.
- Kesulitan bernapas.
- Pusing dan pingsan.
- Mual dan muntah.
- Merasa berkeringat atau kulit lembap.
- Satu sisi tubuh tiba-tiba menjadi lemah.
Aorta yang mengalami pecah atau robekan parah merupakan keadaan darurat medis.
3. Penyebab dan faktor risiko aneurisme aorta abdominal
Aneurisme aorta abdominal paling sering dipicu oleh aterosklerosis, yaitu saat timbunan lemak terbentuk di sepanjang bagian dalam dinding arteri, yang membatasi aliran darah melalui arteri. Penyebab lainnya meliputi cedera dan infeksi.
Faktor-faktor berikut juga dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisme aorta abdominal:
- Berjenis kelamin laki-laki.
- Berusia di atas 65 tahun.
- Merokok atau pernah merokok.
- Memiliki riwayat keluarga dengan aneurisme aorta abdominal.
- Kolesterol tinggi.
- Tekanan darah tinggi.
- Aterosklerosis.
- Peradangan arteri.
- Emfisema.
- Sindrom Marfan.
- Sindrom Ehlers-Danlos.
4. Pengobatan aneurisme aorta abdominal

Kebanyakan aneurisme berukuran kecil, yaitu antara 3 dan 4,4 cm, dan tidak memerlukan pengobatan. Namun, aneurisme dapat tumbuh makin besar sehingga diperlukan pemindaian rutin untuk memeriksa ukurannya. Jika aneurisme membesar, risikonya untuk pecah meningkat.
Jika anuerisme berukuran lebih dari 5,5 cm, kamu akan dirujuk ke dokter bedah untuk mendiskusikan pengobatan. Pengobatan utama untuk aneurisme aorta abdominal yang besar terbagi menjadi dua:
- Perbaikan endovaskular: Perbaikan endovaskular adalah jenis operasi lubang kunci. Prosedur ini melibatkan penempatan tabung logam kecil yang dilapisi jaring di dalam arteri melalui sayatan kecil di selangkangan. Prosedur ini hanya memerlukan anestesi lokal dan pasien akan langsung bisa bangun dan berjalan-jalan keesokan harinya.
- Perbaikan bedah: Prosedur ini melibatkan penggantian bagian aorta yang terkena dengan tabung plastik atau cangkok. Prosedur ini memerlukan anestesi umum sehingga pasien akan dalam keadaan tidak sadar selama prosedur berlangsung. Setelah operasi selesai, pasien masih harus tinggal di rumah sakit selama seminggu atau lebih untuk pulih sepenuhnya.
5. Pencegahan
Cara terbaik untuk mencegah atau mengurangi risiko aneurisme membesar dan pecah adalah dengan menghindari apa pun yang dapat merusak pembuluh darah. Berikut strategi pencegahan aneurisme membesar dan pecah:
- Hindari rokok.
- Hindari makanan tinggi lemak.
- Olahraga secara teratur.
- Jaga berat badan ideal.
Akhir kata, rasa denyut di perut biasanya hanyalah denyut nadi aorta perut yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika disertai dengan nyeri perut, atau kamu memiliki faktor risiko terkena aneurisme aorta abdominal, sebaiknya buat janji temu dengan dokter.
Referensi
British Heart Foundation. Diakses pada Agustus 2024. Abdominal aortic aneurysm.
Healthline. Diakses pada Agustus 2024. Why Do I Feel a Pulse in Stomach?
Medical News Today. Diakses pada Agustus 2024. Why can I feel a pulse in my stomach?
National Health Services Inform. Diakses pada Agustus 2024. Abdominal aortic aneurysm.