Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Minuman dan Makanan Penyebab Kram Perut

ilustrasi kram perut (freepik.com/krakenimages.com)
ilustrasi kram perut (freepik.com/krakenimages.com)
Intinya sih...
  • Kram perut umumnya tidak berbahaya, tetapi kram parah atau terus-menerus perlu dikhawatirkan.
  • Penyebab umum kram perut setelah makan termasuk makan berlebihan, intoleransi makanan, alergi makanan, sindrom iritasi usus besar, dan penyakit celiac.
  • Makanan penyebab kram perut meliputi gorengan, produk susu, minuman berkafein, makanan pedas, peningkatan asupan serat, garam berlebih, dan minuman beralkohol.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sakit perut dan kram perut yang sesekali terjadi umumnya tidak berbahaya. Gejalanya biasanya ringan dan sering kali hilang setelah beberapa saat tanpa intervensi medis.

Namun, jika kamu mengalami kram parah atau terus-menerus setelah makan, ini perlu dikhawatirkan.

Kram dan rasa sesak yang terus-menerus pada perut dapat mengganggu aktivitas dan nafsu makan. Kamu juga perlu berhati-hati terhadap apa yang kamu makan jika kamu tidak tahu alasan di balik kram perut yang dialami.

Kram yang terus-menerus sering kali merupakan gejala suatu kondisi medis dan memerlukan perhatian dokter spesialis. Sebagian besar penyebab kram perut setelah makan berkaitan dengan saluran pencernaan.

Penyebab umum kram perut

ilustrasi sakit perut (freepik.com/katemangostar)
ilustrasi sakit perut (freepik.com/katemangostar)

Berikut ini beberapa penyebab umum kram perut.

1. Makan berlebihan

Makan berlebihan atau overeating adalah salah satu penyebab paling umum kram dan rasa tidak nyaman di perut.

Makan terlalu banyak sekaligus menyebabkan perut meregang sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Hal ini juga disebabkan oleh bakteri di saluran pencernaan yang mulai bekerja memecah makanan sehingga menimbulkan gas dan kembung.

2. Intoleransi makanan

Intoleransi terjadi ketika tubuh kekurangan enzim untuk mencerna jenis makanan tertentu.

Jika kram terus terjadi saat kamu hanya mengonsumsi jenis makanan tertentu—paling sering makanan dengan karbohidrat rendah yang dapat dicerna—ini mungkin menandakan intoleransi terhadap makanan tersebut.

Salah satu jenis intoleransi yang paling umum adalah intoleransi laktosa atau kesulitan mencerna gula dalam produk susu.

Beberapa makanan lain yang dapat menyebabkan intoleransi termasuk makanan seperti apel, pir, kembang kol, dan lentil.

3. Alergi makanan

Alergi makanan bisa lebih parah dibandingkan dengan intoleransi, meskipun gejalanya mungkin serupa.

Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi makanan tertentu sebagai zat berbahaya dan bereaksi tidak menyenangkan.

Selain kram, kamu mungkin juga mengalami kembung, mulut gatal, gatal-gatal, wajah bengkak, diare, mual, dan muntah akibat alergi makanan.

4. Sindrom iritasi usus besar

Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah kelainan yang terjadi pada usus besar. 

Jika kamu hidup dengan IBS, kamu mungkin mengalami nyeri dan kram di perut setelah buang air besar atau setelah makan.

Gejala IBS yang paling umum adalah:

  • Nyeri dan kram perut, yang dapat diatasi dengan buang air besar.
  • Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare, sembelit atau terkadang keduanya.
  • Kembung dan pembengkakan perut.
  • Gas berlebihan/perut kembung.
  • Kadang mengalami kebutuhan mendesak untuk buang air besar.

Sementara itu, gejala yang kurang umum bisa meliputi:

  • Lesu.
  • Mual.
  • Heartburn/nyeri ulu hati.

Gejala IBS juga dapat berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan akibatnya, beberapa orang mungkin mengalami gejala suasana hati yang buruk dan stres.

5. Penyakit celiac

Nyeri dan kram di perut merupakan gejala umum penyakit celiac, yaitu suatu kondisi yang disebabkan oleh sensitivitas gluten.

Orang dengan penyakit celiac akan langsung bereaksi terhadap gluten yang terdapat dalam makanan seperti gandum, rye, barley, dan oat.

Minuman dan makanan penyebab kram perut

Kalau kamu mengalami kram perut, tentunya kamu ingin cepat-cepat meredakannya. Makanan dan minuman yang tepat bisa membantu meringankan rasa sakit, sementara beberapa lainnya bisa memperburuknya.

Berikut ini beberapa makanan penyebab kram perut:

1. Makanan berminyak

ilustrasi gorengan (vecteezy.com/p.sanyoto968635)
ilustrasi gorengan (vecteezy.com/p.sanyoto968635)

Kalau sedang sakit perut, jangan makan gorengan. Lemak butuh waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh, dan dapat membuat usus menegang dan menyebabkan kram.

Makanan tinggi lemak juga dapat memperburuk IBS.

2. Produk susu

Terlalu banyak mengonsumsi produk susu dapat memicu kram perut bagi sebagian orang. Itu karena produk susu mengandung sejenis gula yang disebut laktosa, dan banyak orang tidak menghasilkan cukup enzim yang mencernanya.

Hal itu dapat menyebabkan sakit perut, kembung, dan mual dalam beberapa jam setelah makan.

Kamu mungkin perlu mengurangi susu, keju, atau makanan olahan susu lainnya, atau kamu bisa mengonsumsi versi bebas laktosa atau mengonsumsi suplemen enzim.

3. Teh dan kopi

ilustrasi kopi (freepik.com/ senivpetro)
ilustrasi kopi (freepik.com/ senivpetro)

Apabila kamu sering mengalami sakit perut, kamu mungkin perlu mengurangi kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya.

Kafein bertindak sebagai diuretik, sehingga kamu akan lebih sering buang air kecil. Kafein juga dapat meningkatkan saraf dan membuat otot menegang. Keduanya bisa memicu kram perut.

4. Makanan pedas

Bagi banyak orang, makanan pedas memicu sakit perut.

Cabai mengandung kapsaisin. Tidak cuma bikin mulut terasa seperti terbakar, tetapi juga bisa mengganggu saraf di usus dan membuat kram makin parah.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan IBS merasakan lebih banyak rasa sakit setelah makan makanan pedas yang terbuat dari cabai.

5. Sereal berserat tinggi

ilustrasi sereal gandum (pixabay.com/Stevepb)
ilustrasi sereal gandum (pixabay.com/Stevepb)

Pola makan tinggi serat biasanya merupakan hal yang baik. Ini membantu mencegah penambahan berat badan, diabetes, dan penyakit jantung.

Namun, peningkatan asupan yang tiba-tiba dapat memicu kram perut atau memperburuknya. Tubuh perlu waktu untuk terbiasa mencerna hal-hal kasar.

Tambahkan 3–5 gram serat seminggu ke dalam pola makan hingga kamu mencapai jumlah yang disarankan 25–35 gram sehari.

6. Makanan tinggi sodium

Terlalu banyak mengonsumsi garam bisa mengganggu keseimbangan elektrolit, yaitu mineral yang membantu otot bekerja dengan baik. Dan, ini juga bisa menyebabkan kram dan kembung.

Sebagian besar natrium kita berasal dari makanan yang dibeli di toko dan di restoran. Cek label produk untuk mengetahui kandungan natriumnya, dan masaklah di rumah lebih sering agar kamu bisa mengontrol penggunaan garam dalam masakan.

7. Alkohol

ilustrasi alkohol (pexels.com/Nicolas Postiglioni)
ilustrasi alkohol (pexels.com/Nicolas Postiglioni)

Kalau kram yang terjadi adalah kram menstruasi, hindarilah minuman beralkohol karena bisa membuat rasa sakitnya bertahan lebih lama.

Minuman beralkohol juga bersifat diuretik, sehingga akan membuatmu sering buang air kecil. Ini bisa menyebabkan dehidrasi yang bisa memperburuk kram.

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi alkohol dapat menurunkan gula darah, sehingga kamu mungkin merasa lebih mudah tersinggung dari biasanya.

Referensi

"Foods That Help or Hurt Tummy Cramps." WebMD. Diakses Juli 2024. 
"What are the causes of stomach cramps after eating?" Sydney Gut Clinic. Diakses Juli 2024. 
"Causes of Stomach Pain After Eating." Verywell Health. Diakses Juli 2024. 
"Stomach Pain After Eating? Here Are 7 Things It Could Be." Gastroenterology Health Partners. Diakses Juli 2024. 
"Why do I have stomach cramps after eating?" Holland and Barrett. Diakses Juli 2024. 
"Digestive Upset: Could It Be the Food You Just Ate?" University Hospitals. Diakses Juli 2024. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Nuruliar F
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us