Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, Sama-sama Bahaya

Gejalanya mirip, tetapi keduanya adalah kondisi yang berbeda

Diabetes, yang kerap dijuluki kencing manis atau penyakit gula, menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika kadar glukosa atau gula dalam darah terlalu tinggi. Dua dari jenis diabetes yang umum adalah diabetes tipe 1 dan tipe 2. Tahukah kamu akan perbedaannya?

Glukosa yang berasal dari makanan yang kita makan digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh. Insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, membantu glukosa masuk ke dalam sel tubuh untuk dijadikan energi.

Nah, terkadang tubuh tidak cukup memproduksi insulin atau tidak menggunakannya dengan baik. Akibatnya, glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel dan tetap berada di dalam darah. Penumpukan glukosa dalam darah dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, Sama-sama Bahayailustrasi diabetes (freepik.com/xb100)

Berdasarkan keterangan dari International Diabetes Federation (IDF), prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 6,2 persen atau lebih dari 10,6 juta jiwa. Bila diabetes tidak ditangani dengan benar, bisa timbul komplikasi seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, kerusakan saraf, retinopati diabetik, dan masih banyak lagi. Bahaya, ya?

Seperti yang disebut sebelumnya, diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 adalah dua bentuk umum diabetes. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), diabetes tipe 1 angka kasusnya lebih jarang (5-10 persen) dibanding diabetes tipe 2 (90-95 persen). 

Merupakan kondisi yang berbeda, yuk, kenali dan pahami apa saja perbedaan antara diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 lewat ulasan di bawah ini.

1. Apa itu diabetes tipe 1?

Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, Sama-sama Bahayailustrasi diabetes tipe 1 (scientificanimations.com)

Diabetes tipe 1 adalah penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak bisa atau tidak cukup memproduksi insulin bagi tubuh.

Dilansir Healthline, pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel beta pankreas yang berperan dalam menghasilkan insulin. Oleh sebab itu, tubuh tidak bisa memproses glukosa untuk masuk ke dalam sel-sel, sehingga glukosa akan menumpuk di dalam darah.

Diabetes tipe 1 lebih sering terdiagnosis pada anak-anak dan remaja, tetapi bisa juga dialami oleh orang dewasa.

2. Apa itu diabetes tipe 2?

Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, Sama-sama Bahayailustrasi perbedaan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 (medlineplus.gov)

Pada diabetes tipe 2, pankreas masih tetap memproduksi insulin. Namun, sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin dan tidak menggunakannya secara efektif. Akibatnya, glukosa menumpuk dalam aliran darah, sama halnya seperti diabetes tipe 1.

Diabetes tipe 2 umumnya banyak terdiagnosis pada orang dewasa dan lanjut usia.

Baca Juga: Kesepian Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2? Ini Faktanya!

3. Tanda dan gejala diabetes tipe 1 dan 2

Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, Sama-sama BahayaMudah haus adalah salah satu gejala diabetes. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Diabetes tipe 1 dan 2 bisa menimbulkan berbagai gejala, yang meliputi:

  • Sering buang air kecil.
  • Mudah haus dan banyak minum.
  • Mudah lapar.
  • Merasa kelelahan.
  • Pandangan menjadi buram.
  • Luka yang tidak sembuh dengan baik atau memerlukan waktu sembuh yang lama.

Orang dengan diabetes tipe 1 maupun 2 juga mungkin mengalami perubahan suasana hati, penurunan berat badan, serta mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki.

Walaupun punya banyak kemiripan gejala, tetapi ada perbedaan dalam hal kemunculan gejala pada kedua tipe diabetes ini.

Pada diabetes tipe 1, gejala berkembang lebih cepat, biasanya dalam waktu beberapa minggu. Sementara pada diabetes tipe 2, banyak yang tidak merasakan gejala selama bertahun-tahun karena berkembang secara perlahan. Orang dengan diabetes tipe 2 sering tidak sadar memilikinya hingga gejala muncul atau sudah mengalami komplikasi.

4. Penyebab diabetes tipe 1 dan 2

Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, Sama-sama BahayaObesitas meningkatkan risiko diabetes tipe 2. (pixabay.com/Jarmoluk)

Diabetes tipe 1 dan 2 memiliki penyebab yang berbeda. Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun, yang mana antibodi tubuh menyerang dan merusak sel beta pankreas sehingga tidak dapat menghasilkan insulin. Alasannya belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini dikaitkan dengan faktor genetik dan lingkungan, seperti paparan virus.

Sementara itu, orang dengan diabetes tipe 2 mengalami resistansi insulin. Sel-sel tubuh tidak merespons insulin yang dihasilkan oleh pankreas serta tidak menggunakannya secara optimal. Penyebabnya juga belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, di antaranya obesitas, kurang gerak, riwayat diabetes tipe 2 dalam keluarga, dan usia di atas 45 tahun.

Menurut sebuah laporan dalam Journal of Diabetes Research tahun 2017, obesitas menjadi salah satu faktor utama pemicu diabetes tipe 2. Selain itu, gaya hidup yang tidak aktif atau malas bergerak juga bisa menjadi faktor risiko lainnya. Di sisi lain, diabetes tipe 1 disebabkan oleh kondisi autoimun yang merusak sel beta pankreas dan menyebabkan defisiensi insulin.

5. Pengobatan diabetes tipe 1 dan 2

Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, Sama-sama BahayaSuntik insulin untuk pengobatan diabetes. (pixabay.com/Peter-facebook)

Menurut The British Diabetic Association, pengobatan bagi diabetesi (orang dengan diabetes) sangat penting untuk menghindari komplikasi. Sebelumnya, dokter akan menentukan diagnosis terlebih dahulu dengan melakukan beberapa tes dan pemeriksaan.

Karena pada diabetes tipe 1 penderitanya tidak bisa menghasilkan insulin, maka dari itu diperlukan pemberian insulin untuk mengontrol kadar gula darah, yang biasanya diberikan dalam bentuk suntikan.

Upaya lain yang diperlukan yaitu cek kadar gula darah secara berkala, rutin berolahraga, melakukan diet sehat, serta memantau asupan karbohidrat dari makanan sehari-hari.

Untuk pasien diabetes tipe 2, perubahan pola hidup perlu dilakukan, seperti menerapkan pola makan bergizi seimbang, olahraga secara teratur dan bergerak aktif, serta selalu memantau kadar gula darah. Sering kali diabetesi memerlukan obat-obatan yang diresepkan dokter.

Sudah paham, ya, perbedaan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2. Bila kamu merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas apalagi memiliki riwayat diabetes dalam keluarga, segera periksa ke dokter. Diagnosis dan penanganan dini bisa mengontrol kondisi dan mencegah komplikasi berbahaya.

Baca Juga: Diabetes Insipidus: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya