Awas! Carpal Tunnel Syndrom Lebih Sering Menyerang Perempuan

Kesemutan bisa menjadi tanda carpal tunnel syndrome

Kesemutan merupakan gejala yang sering terjadi untuk gangguan saraf atau yang dikenal dengan istilah neuropati. Gejala lain neuropati meliputi nyeri, sensasi kesemutan, mati rasa, dan lemas.

Semua gejala neuropati bisa dialami oleh laki-laki dan perempuan. Namun, ada beberapa penyebab kesemutan di area pergelangan tangan yang lebih rentan dialami oleh perempuan. Salah satunya adalah carpal tunnel syndrome (CTS).

1. CTS lebih sering terjadi pada perempuan

Awas! Carpal Tunnel Syndrom Lebih Sering Menyerang Perempuanilustrasi sakit leher (pexels.com/Kindel Media)

Menurut dr. Sa'diah, SpN, dokter spesialis neurologi di Klinik Nyeri dan Gangguan Saraf Neuro Care by Klinik Pintar, CTS lebih sering terjadi pada perempuan. Kenapa?

Secara alami, perempuan memiliki area lorong karpal atau carpal tunnel yang lebih sempit dibandingkan dengan laki-laki. Ini menjadi salah satu faktor penyebab saraf terjepit di tangan.

CTS bisa terjadi karena adanya tekanan pada saraf median yang ada pada pergelangan tangan atau lorong karpal. Bagian tubuh ini berfungsi untuk memberikan rangsangan tangan dan jari.

"Pengaruh hormon pada ibu hamil juga bisa jadi faktornya. Seperti adanya penumpukan cairan di daerah lengan menjadi lebih gampang terjadi neuropati. Tapi seiring perubahan hormon dan setelah melahirkan, keluhan akan membaik," ucap dr. Sa’diah. 

Baca Juga: Carpal Tunnel Syndrome: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

2. Banyak dialami oleh para ibu

Awas! Carpal Tunnel Syndrom Lebih Sering Menyerang Perempuanilustrasi nyeri sendi (unsplash.com/Anna Auza)

Lebih lanjut, dr. Sa'diah menjelaskan bahwa ia banyak menangani pasien perempuan, khususnya para ibu, dengan keluhan neuropati dan CTS. Selain kesemutan, gejala neuropati lainnya yang paling sering dikeluhkan adalah sakit pada pinggang, leher, dan bahu. Ini banyak dialami para ibu terutama saat menyusui dan menggendong anak. 

Dokter Sa'diah mengingatkan untuk selalu waspada saat mengalami kesemutan dan nyeri sendi. Ini bisa menjadi tanda awal adanya gangguan pada saraf.

"Kalau kesemutan terus-menerus, jelas harus diperiksa. Karena dari yang awalnya kesemutan, lama-lama membuat fungsi tangan jadi terganggu karena bikin otot melemah. Istilahnya, nutrisi dari saraf ke otot nggak bagus dan bikin ototnya mengecil," jelas dr. Sa'diah.

3. Harus waspada dengan kesemutan yang tak kunjung hilang

Awas! Carpal Tunnel Syndrom Lebih Sering Menyerang Perempuanilustrasi nyeri sendi (pexels.com/Ryutaro Tsukata)

Sayangnya, orang awam akan sangat sulit membedakan kesemutan biasa dan yang memiliki risiko. Namun, kesemutan biasa umumnya akan hilang saat dikibas-kibas atau berjalan.

"Tapi, kesemutan di tangan, lebih jarang ditemui, kecuali ada masalah. Jadi, lebih baik dicek saja kalau ada keluhan. Lebih baik ketahuan normal, daripada dicek, sudah ada masalah," pesannya.

Ada beragam pendekatan yang bisa dilakukan untuk memeriksakan kesehatan saraf. Ini meliputi pemeriksaan kecepatan hantar saraf (KHS), transcranial Doppler (TCD), injeksi, neuromuscular taping, dan transcranial magnetic stimulation (TMS).

"Kalau untuk kesemutan dan saraf kejepit di tangan terapinya dengan taping dan fisio. Taping disarankan selama 4–6 minggu, dan fisio dianjurkan 5–8 kali, biasanya sudah perbaikan," tambah dr. Sa'diah.

Kesemutan bisa menjadi tanda gangguan pada saraf. Jika kesemutan tak kunjung hilang dan terjadi secara terus-menerus, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter spesialis saraf untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan tepat.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Saraf yang Perlu Kamu Ketahui

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya