Ultrasonografi Endoskopi, Metode Diagnosis Penyakit Dalam

Mempunyai efektivitas yang lebih tinggi

Diagnosis penyakit dalam membutuhkan pemeriksaan menyeluruh untuk mendapatkan hasil yang akurat. Untuk kasus masalah pencernaan serius, diagnosis umumnya membutuhkan prosedur tertentu, seperti endoskopi, ultrasonografi, atau gabungan keduanya (ultrasonografi endoskopi). 

Eka Hospital BSD baru saja menggelar acara Ngobrol Sehat with Media dengan tema "Perpaduan Teknologi Endoskopi dan Ultrasonografi Guna Permudah Diagnosis Penyakit Dalam" pada Rabu (16/11/2022). 

Acara ini menghadirkan Prof. Dr. dr. H. Murdani Abdullah, FACG, SpPD, KGEH, FINASIM, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroentero Hepatologi Eka Hospital BSD, untuk menjelaskan manfaat dan cara kerja ultrasonografi endoskopi. 

1. Apa itu ultrasonografi endoskopi?

Ultrasonografi Endoskopi, Metode Diagnosis Penyakit Dalamilustrasi ultrasonografi endoskopik (commons.wikimedia.org/Guntau)

Menurut pemaparan Prof. Murdani, ultrasonografi endoskopi atau endoscopic ultrasound (EUS) merupakan metode tindakan diagnostik minimal invasif. Tindakan ini menggabungkan metode endoskopi dan ultrasonografi. 

Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran lapisan dan dinding saluran pencernaan yang lebih detail. Tindakan ini akan sangat membantu meningkatkan keakuratan dalam melakukan evaluasi dan diagnosis terkait masalah di sistem pencernaan

"Jadi, metode gabungan ini akan memberikan kita hasil yang lebih detail. Contohnya kalau kita ingin melihat kondisi pankreas, kita bisa melihat menembus dindingnya," ucap Prof. Murdani. 

2. Proses ultrasonografi endoskopi

Ultrasonografi Endoskopi, Metode Diagnosis Penyakit Dalamilustrasi prosedur autopsi (unsplash.com/JAFAR AHMED)

Ultrasonografi endoskopi menggunakan tabung tipis dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam saluran pencernaan. Perangkat tersebut dilengkapi dengan kamera, senter, dan  gelombang suara untuk membuat gambar. 

Gelombang suara frekuensi tinggi menghasilkan gambar rinci dari saluran pencernaan. Ini meliputi organ dan jaringan di sekitarnya, termasuk paru-paru, pankreas, kandung empedu, hati dan kelenjar getah bening. 

Sebuah tabung endoskopi juga memiliki jarum kecil untuk mengambil sampel cairan atau jaringan (biopsi) untuk pemeriksaan di laboratorium. Prosedur ini disebut EUS-guided fine-needle. Selain itu, prosedur EUS dapat digunakan untuk mengalirkan cairan dari lesi atau menyuntikkan obat di tempat tertentu. 

"Prosesnya juga tidak lama, kurang lebih setengah jam. Kalau memang diperlukan mungkin bisa satu jam," Prof. Murdani memberi keterangan.

Baca Juga: USG: Tujuan, Jenis, Prosedur, Hasil, Keterbatasan

3. Memiliki efektivitas yang tinggi

Ultrasonografi Endoskopi, Metode Diagnosis Penyakit Dalamilustrasi diagnosis (unsplash.com/Trust "Tru" Katsande)

Karena ultrasonografi endoskopi menggabungkan dua metode, Prof. Murdani menyebutkan bahwa tindakan ini sangat efektif. Misalnya, untuk diagnosis tumor atau benjolan, metode ultrasonografi endoskopi dapat mengetahui penyebab atau asal tumor tersebut. Ini penting karena dokter dapat menentukan pengobatan yang lebih akurat. 

Tidak hanya efektivitas dalam pengobatan, prosedur EUS dapat menyuntikkan obat dan dan mengalirkan cairan kista. Hal ini secara signifikan mengurangi risiko pembedahan dengan efektivitas yang tinggi. 

"Tetap ada risikonya. Risiko pendarahan, infeksi, itu ada, tetapi jauh lebih kecil dibandingkan risiko pembedahan untuk tujuan yang sama," jelas Prof. Murdani. 

4. Manfaat ultrasonografi endoskopi

Ultrasonografi Endoskopi, Metode Diagnosis Penyakit Dalamilustrasi pasien (pexels.com/RODNAE Productions)

Prosedur ultrasonografi endoskopi mempunyai berbagai manfaat. Secara garis besar, Prof. Murdani menyebutkan manfaat EUS dapat dibagi menjadi dua, yaitu diagnostik dan terapeutik. 

Beberapa penyakit yang dapat diagnostik menggunakan EUS meliputi:

  • Kista.
  • Kanker atau keganasan.
  • Batu saluran empedu.
  • Inflamasi organ.
  • Lesi yang terdekat dari endoskopi atau pencitraan lain sebelumnya.

Untuk fungsi terapeutik, beberapa metode pengobatan menggunakan EUS meliputi:

  • EUS-guided fine needle drainage: Ini digunakan untuk drainase kista atau abses dan drainase bilier.
  • EUS-guided fine needle injection: Bisa digunakan untuk celiac plexus neurolysis (CPN) untuk mengatasi nyeri kronis.

5. Persiapan ultrasonografi endoskopi

Ultrasonografi Endoskopi, Metode Diagnosis Penyakit Dalamilustrasi puasa (freepik.com/user18526052)

Profesor Murdani menjelaskan bahwa pasien harus menjalani beberapa persiapan sebelum melakukan prosedur EUS. Untuk saluran cerna atas (mulut), pasien diwajibkan menjalani puasa sesuai anjuran dokter. Persiapan ini biasanya sekitar 6 jam sebelum tes. 

Untuk saluran bawah (anus), ada beberapa prosedur persiapan yang bisa dilakukan untuk membersihkan saluran pencernaan. Prosedur ini meliputi meminum cairan laksatif, menjalani diet khusus, atau mengonsumsi obat pencahar sebelum prosedur. 

Ultrasonografi endoskopi adalah prosedur minimal invasif yang bisa digunakan untuk diagnosis dan terapeutik. Metode ini memiliki efektivitas dan akurasi yang lebih baik karena menggabungkan metode ultrasonografi dan endoskopi.

Baca Juga: Atasi Obesitas dengan Operasi Bariatrik, Ini Manfaatnya

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya