Gagap: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Tahu apa yang mau dikatakan namun sulit untuk mengatakannya

Gagap atau stuttering, juga dikenal sebagai stammering atau childhood-onset fluency disorder, adalah gangguan bicara yang melibatkan masalah yang sering dan signifikan dengan kelancaran dan aliran bicara yang normal.

Orang yang gagap tahu apa yang ingin mereka katakan, tetapi mereka mengalami kesulitan untuk mengatakannya. Sebagai contoh, mereka mungkin mengulang atau memperpanjang kata, suku kata, atau suara konsonan atau vokal. Mereka juga mungkin berhenti berbicara karena mereka mencapai kata atau suara yang bermasalah.

Menurut laporan dalam The Open Public Health Journal tahun 2020, insiden gagap dilaporkan berkisar antara 5 persen sampai 15 persen. Ada pula studi prevalensi yang menunjukkan bahwa gagap terjadi pada sekitar 1 persen hingga 1,5 persen dari populasi yang terjadi lebih sering pada laki-laki dibanding perempuan, dengan rasio 3:1. 

Gagap umum dialami anak kecil dan ini merupakan bagian normal dari belajar berbicara. Anak kecil mungkin gagap ketika kemampuan bicara dan bahasa mereka tidak cukup berkembang untuk mengikuti apa yang ingin mereka katakan. Kebanyakan anak dapat mengatasi gagap perkembangan ini.

Akan tetapi, kadang gagap bisa menjadi kondisi kronis yang bertahan hingga dewasa. Jenis gagap ini dapat berdampak pada harga diri dan interaksi dengan orang lain.

1. Jenis

Dilansir Healthline, terdapat tiga jenis gagap, yaitu:

  • Perkembangan atau developmental: Ini paling umum dialami anak-anak usia di bawah 5 tahun, khususnya laki-laki, dan terjadi saat mereka mengembangkan kemampuan bicara dan bahasa.Jenis ini biasanya bisa sembuh tanpa pengobatan.
  • Neurogenik: Kelainan sinyal antara otak dan saraf atau otot menyebabkan jenis ini.
  • Psikogenik: Jenis ini bersumber dari bagian otak yang mengatur pemikiran dan penalaran.

2. Gejala

Gagap: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penangananilustrasi gejala gagap pada orang dewasa (pexels.com/Anna Shvets

Tanda dan gejala gagap mungkin meliputi:

  • Kesulitan memulai kata, frasa, atau kalimat.
  • Memperpanjang kata atau suara dalam sebuah kata.
  • Pengulangan suara, suku kata, atau kata.
  • Keheningan singkat untuk suku kata atau kata-kata tertentu, atau jeda dalam sebuah kata (pengucapan kata yang rusak atau broken words).
  • Penambahan kata-kata tambahan seperti "um" jika kesulitan pindah ke kata berikutnya yang diantisipasi.
  • Ketegangan berlebihan, sesak, atau gerakan wajah atau tubuh bagian atas untuk menghasilkan kata.
  • Kecemasan saat akan berbicara.
  • Kemampuan terbatas untuk berkomunikasi secara efektif.

Kesulitan bicara gagap dapat disertai dengan:

  • Kedipan mata cepat.
  • Tremor pada bibir atau rahang.
  • Tics (gerakan otot yang cepat dan berulang yang mengakibatkan sentakan atau suara tubuh yang tiba-tiba dan sulit dikendalikan) pada wajah.
  • Kepala tersentak.
  • Mengepalkan tinju.

Gagap mungkin lebih buruk ketika orang yang bersangkutan bersemangat, lelah, atau berada di bawah tekanan, atau ketika merasa sadar diri, tergesa-gesa, atau tertekan. Situasi seperti berbicara di depan kelompok atau berbicara lewat telepon bisa sangat sulit. Namun, kebanyakan orang yang gagap dapat berbicara tanpa gagap ketika mereka berbicara sendiri dan ketika mereka bernyanyi atau berbicara serempak dengan orang lain, mengutip Mayo Clinic.

Kapan harus menemui dokter atau ahli patologi wicara-bahasa?

Gagap adalah kondisi umum pada anak usia 2 dan 5 tahun. Bagi kebanyakan anak, ini adalah bagian dari belajar berbicara dan biasanya akan membaik dengan sendirinya. Akan tetapi, kegagapan yang berlanjut mungkin perlu perawatan untuk meningkatkan kelancaran bicara.

Temui ahli jika gagap:

  • Berlangsung lebih dari enam bulan.
  • Terjadi dengan masalah bicara atau bahasa lainnya.
  • Menjadi lebih sering atau berlanjut seiring bertambahnya usia anak.
  • Disertai pengencangan otot atau tampak kesulitan berbicara.
  • Memengaruhi kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif di sekolah, di tempat kerja, atau dalam interaksi sosial.
  • Menyebabkan kecemasan atau masalah emosional, seperti ketakutan atau menghindari situasi saat berbicara diperlukan.
  • Dimulai saat dewasa.

3. Penyebab dan faktor risiko

Penyebab gagap perkembangan masih dicari tahu oleh para ahli. Kombinasi beberapa faktor mungkin terlibat. Kemungkinan penyebab gagap perkembangan meliputi:

  • Kelainan pada kontrol motorik bicara: Beberapa bukti menunjukkan bahwa kelainan dalam kontrol motorik bicara, seperti waktu, koordinasi sensorik dan motorik, mungkin terlibat.
  • Genetika: Gagap cenderung menurun dalam keluarga. Tampaknya gagap dapat disebabkan oleh kelainan bawaan (genetik).

Selain itu, kefasihan bicara dapat terganggu dari penyebab selain gagap perkembangan. Stroke, cedera otak traumatis, atau gangguan otak lainnya dapat menyebabkan bicara yang lambat atau memiliki jeda atau suara yang berulang (gagap neurogenik).

Kefasihan berbicara juga dapat terganggu dalam konteks tekanan emosional. Seseorang yang tidak gagap mungkin mengalami kesulitan berbicara saat gugup atau merasa tertekan. Situasi ini juga bisa menyebabkan seseorang yang gagap jadi makin kesulitan.

Kesulitan berbicara yang muncul setelah trauma emosional (gagap psikogenik) jarang terjadi dan tidak sama dengan gagap perkembangan.

Faktor risiko

Laki-laki lebih mungkin mengalami gagap daripada perempuan. Beberapa faktor risiko gagap lainnya dapat termasuk:

  • Perkembangan anak yang terlambat: Anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan atau masalah bicara lainnya mungkin lebih cenderung gagap.
  • Memiliki saudara yang gagap. Gagap cenderung menurun dalam keluarga.
  • Stres. Stres dalam keluarga, harapan orang tua yang tinggi, atau jenis tekanan lainnya dapat memperburuk gagap yang sudah ada.

Baca Juga: Terapi Wicara, Bantu Atasi Masalah Komunikasi dan Gangguan Bicara

4. Diagnosis

Gagap: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penangananilustrasi ahli patologi wicara-bahasa (northeastern.edu)

Mengutip National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, gagap biasanya didiagnosis oleh ahli patologi wicara-bahasa, profesional kesehatan yang terlatih untuk menguji dan merawat individu dengan gangguan suara, bicara, dan bahasa.

Ahli patologi wicara-bahasa akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk riwayat kasus anak (seperti ketika gagap pertama kali diketahui dan dalam keadaan apa), analisis perilaku gagap anak, dan evaluasi kemampuan bicara dan bahasa anak. dan dampak gagap pada hidupnya.

Saat mengevaluasi seorang anak kecil untuk gagap, ahli patologi wicara-bahasa akan mencoba menentukan apakah anak tersebut kemungkinan akan melanjutkan perilaku gagapnya atau melampauinya. Untuk menentukan perbedaan ini, akan dipertimbangkan faktor-faktor seperti riwayat keluarga gagap, apakah gagap anak telah berlangsung 6 bulan atau lebih, dan apakah anak menunjukkan masalah bicara atau bahasa lainnya.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Apabila tidak ditangani dengan baik, gagap dapat menyebabkan:

  • Masalah dalam berkomunikasi dengan orang lain.
  • Kecemasan mengenai berbicara.
  • Memilih untuk tidak mengucapkan apa pun atau menghindari situasi yang membutuhkan berbicara.
  • Hilangnya partisipasi dan kesuksesan sosial, sekolah, atau pekerjaan.
  • Diejek atau ditindas.
  • Rasa percaya diri yang rendah.

6. Penanganan

Gagap: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penangananilustrasi terapi wicara (flickr.com/Sacramento State/Andrea Price)

Setelah evaluasi komprehensif oleh ahli patologi wicara-bahasa, maka pengobatan terbaik bisa segera dirancang. Beberapa pendekatan berbeda tersedia untuk mengobati anak-anak dan orang dewasa yang gagap. Karena berbagai masalah dan kebutuhan individu, satu atau kombinasi metode yang bermanfaat bagi satu orang mungkin tidak efektif bagi orang lain. 

Perawatan mungkin tidak menghilangkan gagap seluruhnya, tetapi dapat mengajarkan keterampilan yang membantu untuk:

  • Meningkatkan kelancaran bicara.
  • Mengembangkan komunikasi yang efektif.
  • Berpartisipasi penuh dalam kegiatan sekolah, pekerjaan, dan sosial.

Beberapa contoh pendekatan pengobatan gagap termasuk:

  • Terapi wicara: Ini dapat mengajari pasien untuk memperlambat bicara dan belajar memperhatikan saat gagap. Pasien mungkin berbicara dengan sangat lambat dan sengaja saat memulai terapi wicara. Namun, seiring waktu pasien dapat melatih pola bicara yang lebih alami.
  • Perangkat elektronik: Beberapa perangkat elektronik tersedia untuk meningkatkan kelancaran. Teknik umpan balik pendengaran yang tertunda mengharuskan pasien untuk memperlambat ucapan atau ucapan akan terdengar terdistorsi melalui mesin. Metode lain meniru ucapan sehingga terdengar seolah pasien berbicara serempak dengan orang lain. Beberapa perangkat elektronik kecil dikenakan selama aktivitas sehari-hari. Mintalah ahli patologi wicara-bahasa untuk panduan dalam memilih perangkat.
  • Terapi perilaku kognitif: Jenis psikoterapi ini dapat membantu pasien belajar mengidentifikasi dan mengubah cara berpikir yang dapat memperburuk gagap. Ini juga dapat membantu mengatasi stres, kecemasan, atau masalah harga diri yang terkait dengan gagap.
  • Interaksi orang tua-anak: Keterlibatan orang tua dalam mempraktikkan teknik di rumah adalah bagian penting dalam membantu anak mengatasi gagap, terutama dengan beberapa metode. Ikuti panduan ahli patologi wicara-bahasa untuk menentukan pendekatan terbaik untuk anak.

Beberapa obat-obatan mungkin diresepkan untuk membantu mengatasi gagap, seperti:

  • Alprazolam (Xanax)
  • Citalopram (Celexa)
  • Clomipramine (Anafranil)

Akan tetapi, mengutip laman The Stuttering Foundation, obat-obatan tersebut tidak efektif pada kebanyakan orang. Bahkan ketika obat bekerja, orang-orang melaporkan peningkatannya sebagai hal yang sederhana.

National Stuttering Foundation menyarankan bahwa obat-obatan dapat bekerja paling baik ketika seseorang menggabungkan penggunaannya dengan terapi wicara.

Selain itu terkoneksi dengan orang lain yang memiliki gangguan berbicara yang serupa juga bisa mendatangkan manfaat. Kelompok self-help memungkinkan orang untuk menemukan sumber daya tambahan dan dukungan untuk gagap.

Intervensi dini penting bagi anak-anak yang gagap, yang sebagian besar pada akhirnya akan sembuh. Namun, sekitar 25 persen akan terus mengalami gagap selama masa dewasa.

Walaupun tidak ada obat untuk gagap, tetapi terapi wicara bisa sangat efektif dalam membantu orang yang gagap mendapatkan kendali atas kemampuan bicara mereka. Terapi perilaku kognitif dan intervensi mindfulness lainnya juga akan membantu.

Baca Juga: 5 Latihan untuk Mengurangi Gagap, Bisa Dilakukan di Rumah

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya