Studi: Remaja Minoritas Seksual Lebih Rentan Terkena Masalah Tidur

Mungkin berkaitan dengan diskriminasi dan bullying

Sulit tidur termasuk masalah tidur yang dialamai banyak orang dan bisa menyerang siapa saja. Mengalaminya bisa berdampak pada akivitas keseharian dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal LGBT Health menemukan bahwa remaja gay, biseksual, dan lesbian memiliki risiko yang lebih besar mengalami masalah tidur dibandingkan dengan remaja heteroseksual.

1. Melibatkan 8.500 partisipan

Studi: Remaja Minoritas Seksual Lebih Rentan Terkena Masalah Tidurilustrasi tidur (pexels.com/cottonbro)

Studi ini dilakukan untuk menemukan hubungan antara status minoritas seksual (contohnya lesbian, gay, atau biseksual) dan masalah tidur. Penelitian ini melibatkan lebih dari 8.500 partisipan dengan umur 10–14 tahun di Amerika Serikat. 

Data ini didapatkan dari Adolescent Brain Cognitive Development Study (2018–2020). Selain melihat orientasi seksual dan masalah tidur, para peneliti juga menguji mediator potensial, seperti depresi, masalah stres, dan konflik keluarga.

2. Remaja minoritas seksual lebih rentan mengalami masalah tidur

Studi: Remaja Minoritas Seksual Lebih Rentan Terkena Masalah Tidurilustrasi sulit tidur (freepik.com/jcomp)

Setelah dilakukan analisis, peneliti menemukan bahwa 35,1 persen dari mereka yang diidentifikasi sebagai gay, lesbian, atau biseksual melaporkan kesulitan untuk tidur atau mengalami tidur yang tidak nyenyak.

Di sisi lain, partisipan yang diidentifikasi sebagai heteroseksual mengalami masalah tidur sebanyak 13,5 persen.

Selain itu, sebanyak 30,8 persen remaja yang masih mempertanyakan orientasi seksual mereka melaporkan memiliki kesulitan untuk tidur nyenyak.

Baca Juga: Studi: Cuma Olahraga 6 Menit Bisa Bantu Cegah Penyakit Alzheimer

3. Perundungan dan diskriminasi menjadi faktor

Studi: Remaja Minoritas Seksual Lebih Rentan Terkena Masalah Tidurilustrasi korban bullying (unsplash.com/Fernando @cferdophotography)

Jason M. Nagata, pemimpin peneliti studi tersebut, mengatakan bahwa kualitas tidur kelompok minoritas seksual mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan mereka. Remaja gay, lesbian, dan biseksual mungkin mengalami perundungan atau bullying dan diskriminasi, atau konflik di rumah yang akhirnya memengaruhi kesehatan mental mereka. 

Masalah mental dan kualitas tidur memiliki kaitan yang erat. Kualitas tidur yang buruk bisa memperparah kesehatan mental dan masalah kesehatan mental bisa memperparah kualitas tidur.

Remaja yang kurang tidur mungkin mengalami kesulitas dalam menyelesaikan tugas sekolah dan menghadapi tantangan akademik lainnya.

Studi menemukan bahwa kelompok minoritas seksual memiliki kecenderungan lebih besar mengalami masalah tidur. Masalah tidur bisa diatasi dengan membentuk jadwal tidur yang konsisten dan ruangan tidur yang nyaman.

Baca Juga: Studi: Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Multiple Sclerosis 

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya