Diskusi media GSK 16 Juli 2025 (IDN Times/Rifki Wuda)
Risiko penularan penyakit infeksi saluran pernapasan seperti RSV tidak hanya meningkat saat ibadah umrah, tetapi juga dalam aktivitas perjalanan lain yang melibatkan kerumunan besar.
Vaksinolog dan anggota PP Peralmuni, dr. Dirga Sakti Rambe, M. Sc, SpPD, menjelaskan bahwa RSV bisa menyebar melalui droplet pernapasan maupun kontak langsung dengan sekresi dari orang yang terinfeksi. Kondisi ini umum terjadi dalam penerbangan panjang, perjalanan bus atau kereta, yang sering kali tidak memungkinkan ventilasi optimal.
“Mengingat seiring bertambahnya usia, daya tahan atau kekebalan tubuh seseorang cenderung menurun dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit infeksi menular, sehingga perlu dilakukan proteksi lebih untuk populasi rentan seperti dewasa di atas 50 tahun termasuk lansia,” dr. Dirga menjelaskan.
Ia juga menekankan bahwa vaksinasi harus dipandang sebagai langkah kolektif, bukan sekadar perlindungan individu.
“Makin banyak jemaah yang terlindungi sejak awal, makin kecil pula risiko terjadinya kondisi berat yang memerlukan perawatan selama di Tanah Suci,” tutupnya.
Perlu diingat bahwa vaksinasi harus dikonsultasikan dengan dokter dan kondisi kesehatan jemaah.
Meningkatnya jumlah jemaah, khususnya lansia, menjadi pengingat pentingnya kesiapan kesehatan sebelum menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Upaya pencegahan melalui edukasi, hingga vaksinasi perlu menjadi bagian dari persiapan ibadah agar jemaah dapat menjalankan ritual dengan aman dan khusyuk.