Anthrax: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri

Antraks atau anthrax adalah penyakit langka namun serius yang disebabkan oleh bakteri pembentuk spora, Bacillus anthracis. Antraks terutama menyerang ternak dan hewan buruan. Manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Tidak ada bukti bahwa antraks ditularkan dari orang ke orang, tetapi ada kemungkinan bahwa lesi kulit antraks dapat menular melalui kontak langsung atau melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi.

Biasanya, bakteri antraks masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit. Manusia juga bisa terinfeksi jika mengonsumsi daging yang terkontaminasi atau menghirup sporanya.

1. Penyebab

Anthrax: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi hewan ternak sapi (unsplash.com/Annie Spratt)

Bakteri Bacillus anthracis adalah penyebab penyakit antraks. Bakteri menghasilkan spora yang dapat hidup di tanah selama bertahun-tahun. Hewan liar seperti rusa, dan ternak seperti sapi atau domba, dapat menghirup atau menelan spora yang tidak aktif (dorman) saat merumput.

Setelah bercampur dengan cairan tubuh, bakteri antraks aktif, berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh. Bakteri tersebut menyebabkan reaksi toksik yang berpotensi mematikan. Proses yang sama terjadi pada orang yang menghirup, menelan, atau melakukan kontak kulit dengan spora.

Meskipun tergolong jarang di negara-negara maju, tetapi antraks masih umum di negara-negara berkembang seperti Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Afrika sub-Sahara, Asia Tengah, Asia Barat Daya, Eropa Selatan dan Eropa Timur, dan Karibia.

2. Faktor risiko

Anthrax: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi bakteri Bacillus anthracis penyebab anthrax (britannica.com)

Untuk bisa tertular antraks, kamu harus berkontak langsung dengan spora antraks. Ini bisa lebih mungkin terjadi jika kamu:

  • Anggota militer dan ditugaskan di wilayah yang berisiko tinggi terpapar antraks.
  • Bekerja dengan antraks di laboratorium.
  • Punya pekerjaan yang melibatkan kulit atau bulu binatang atau wol dari daerah dengan insiden antraks yang tinggi.
  • Bekerja di kedokteran hewan, terutama jika berurusan dengan ternak.
  • Menangani hewan buruan.
  • Menyuntikkan obat-obatan terlarang, seperti heroin.

3. Jenis dan gejala

Anthrax: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi anthrax di kulit (sciencephoto.fr)

Dilansir Mayo Clinic, terdapat empat rute umum infeksi antraks, masing-masing dengan tanda dan gejala yang berbeda. Dalam kebanyakan kasus, gejala berkembang dalam waktu 6 hari setelah terpapar bakteri. Namun, gejala antraks inhalasi mungkin butuh waktu lebih dari 6 minggu untuk muncul.

Antraks kulit (cutaneous anthrax)

Infeksi antraks yang berhubungan dengan kulit (kutan) memasuki tubuh melalui kulit, biasanya melalui luka. Ini adalah rute penyakit yang paling umum sekaligus yang paling ringan. Dengan pengobatan yang tepat, antraks kulit jarang berakibat fatal. Tanda dan gejalanya antara lain:

  • Benjolan yang menonjol dan gatal, menyerupai gigitan serangga yang dengan cepat berkembang menjadi luka yang tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam.
  • Pembengkakan di luka atau di kelenjar getah bening di sekitar luka.
  • Terkadang ada gejala mirip flu meliputi demam dan sakit kepala.

Antraks gastrointestinal (gastrointestinal anthrax)

Infeksi antraks gastrointestinal merupakan akibat dari makan daging setengah matang dari hewan yang terinfeksi. Ini bisa memengaruhi saluran pencernaan dari tenggorokan ke usus besar. Tanda dan gejalanya meliputi:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit perut.
  • Sakit kepala.
  • Kehilangan selera makan.
  • Demam.
  • Diare berdarah parah pada stadium lanjut penyakit.
  • Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan.
  • Leher bengkak.

Antraks inhalasi (inhalation anthrax)

Jenis ini berkembang saat seseorang menghirup spora antraks. Ini merupakan jenis yang paling mematikan dan sering kali fatal, bahkan dengan pengobatan. Tanda dan gejala awalnya meliputi:

  • Gejala mirip flu selama beberapa jam atau hari, seperti sakit tenggorokan, demam ringan, kelelahan, dan nyeri otot.
  • Ketidaknyamanan ringan di dada.
  • Sesak napas.
  • Mual.
  • Batuk berdarah.
  • Sakit saat menelan.
  • Demam tinggi.
  • Sulit bernapas.
  • Syok, merupakan kondisi medis akut yang melibatkan runtuhnya sistem peredaran darah.
  • Meningitis.

Antraks injeksi (injection anthrax)

Rute infeksi antraks yang baru-baru ini diidentifikasi sejauh ini hanya dilaporkan di Eropa. Jenis ini didapat lewat suntikan obat-obatan terlarang. Tanda dan gejala awalnya dapat termasuk:

  • Kemerahan pada area injeksi (tanpa area yang berubah menjadi hitam).
  • Pembengkakan yang signifikan
  • Syok
  • Kegagalan multiorgan
  • Meningitis

Baca Juga: 8 Infeksi Bakteri pada Kulit Paling Umum, Jaga Kebersihan, ya!

4. Diagnosis

Anthrax: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi sampel darah (freepik.com/rawpixel.com)

Seperti diterangkan di laman Cleveland Clinic, bergantung pada gejala dan jenis antraks, dokter mungkin akan melakukan satu atau beberapa tes berikut ini:

  • Biopsi dari lesi kulit
  • Tes darah
  • Sinar-X dada
  • CT scan
  • Tes laboratorium (feses atau lendir)
  • Pungsi lumbal

5. Pengobatan

Anthrax: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagian besar bentuk antraks merespons pengobatan dengan baik. Jika kamu merasa terpapar antraks, segera temui dokter. Perawatan sedini mungkin dengan antibiotik dapat menghentikan perkembangan infeksi. Bentuk pengobatannya bisa berupa:

  • Antibiotik: Antibiotik oral, suntik, atau intravena untuk melawan infeksi. Pasien mungkin memerlukan antibiotik selama 60 hari. Antibiotik yang umum digunakan termasuk ciprofloxacin dan doxycycline.
  • Antitoksin: Obat antibodi suntik ini menetralkan racun antraks dalam tubuh. Perawatan biasanya termasuk antibiotik juga.
  • Vaksin: Vaksin untuk mencegah infeksi antraks juga mengobati orang yang terinfeksi. Perawatan melibatkan tiga dosis vaksin selama empat minggu. Pasien akan menerima antibiotik pada saat yang bersamaan.

6. Pencegahan

Anthrax: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi vaksin anthrax (armytimes.com)

Vaksin antraks diketahui 90 persen efektif mencegah infeksi. Vaksin ini hanya tersedia untuk usia antara 18 dan 65 tahun yang punya profesi berisiko tinggi.

Vaksin diberikan lima dosis selama 18 bulan dan setelahnya akan butuh suntikan booster tahunan. Vaksin juga menghentikan infeksi jika seseorang secara sadar telah terpapar antraks. Ternak yang merumput di daerah rawan antraks juga menerima vaksin antraks berbeda yang dibuat untuk hewan.

Vaksin antraks tidak tersedia untuk masyarakat umum. Bila kamu bepergian ke daerah yang diketahui memiliki masalah antraks, hindari:

  • Makan daging mentah atau setengah matang.
  • Tangani atau beli suvenir yang terbuat dari kulit atau bulu binatang.
  • Memelihara atau menyentuh binatang.

7. Komplikasi yang bisa terjadi

Anthrax: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi perawatan pasien di rumah sakit (247nursing.com.au)

Antraks yang tidak diobati bisa mematikan. Komplikasi bervariasi tergantung pada jenis antraks:

  • Kulit: Hampir semua orang yang dirawat karena antraks kulit selamat. Sekitar 20 persen orang yang terinfeksi yang tidak mendapatkan pengobatan meninggal dunia.
  • Gastrointestinal: Sekitar 60% orang yang dirawat bertahan hidup. Tanpa pengobatan, lebih dari setengah orang yang terinfeksi meninggal. Antraks gastrointestinal dapat menyebabkan pembengkakan otak dan sumsum tulang belakang yang mematikan (meningoensefalitis).
  • Inhalasi: Sekitar 55 persen orang yang terinfeksi yang menerima pengobatan bertahan hidup. Jumlah itu turun menjadi sekitar 15 persen untuk orang yang tidak mendapat perawatan.

Itulah informasi seputar penyakit antraks. Bila kamu curiga telah terpapar antraks, segera temui dokter untuk memulai antibiotik atau terapi lainnya. Antraks yang tidak diobati bisa mematikan. Pengobatan segera dapat mencegah infeksi parah dan gejala yang membahayakan jiwa, serta meningkatkan peluang untuk sembuh total.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Infeksi Salmonella, Bakteri yang Ada dalam Makanan

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya