Efusi Perikardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Sering tidak menimbulkan gejala tapi bisa berbahaya

Efusi perikardium atau efusi perikardial adalah kelebihan atau penumpukan cairan antara jantung dan kantung atau selaput yang mengelilingi jantung (perikardium). Sebagian besar kasusnya tidak berbahaya, tetapi terkadang dapat menyebabkan kerja jantung menjadi buruk.

Biasanya, sebanyak 2 hingga sendok makan cairan perikardium berwarna kuning bening berada di antara dua lapisan kantung. Cairan tersebut membantu jantung bergerak lebih mudah di dalam kantung.

Pada kasus efusi perikardium, ada lebih banyak cairan di sana. Jumlah yang kecil mungkin mengandung 100 mililiter (ml) cairan, sedangkan jumlah yang besar bisa mencapai 2 liter.

1. Penyebab

Efusi Perikardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi efusi perikardium atau efusi perikardial (commons.wikimedia.org/Scientific Americans)

Efusi perikardium bisa terjadi akibat peradangan pada perikardium (perikarditis) setelah penyakit atau cedera. Dalam beberapa kondisi, efusi besar dapat disebabkan oleh kanker tertentu. Penyumbatan cairan perikardium atau kumpulan darah di dalam perikardium juga bisa menyebabkan kondisi ini, mengutip Mayo Clinic. Meski begitu, terkadang penyebab efusi perikardium tidak dapat ditentukan (perikarditis idiopatik).

Penyebab efusi perikardium mungkin termasuk:

  • Gangguan autoimun, seperti artritis reumatoid atau lupus.
  • Kanker jantung atau perikardium.
  • Penyebaran kanker (metastasis), terutama kanker paru-paru, kanker payudara, atau limfoma Hodgkin.
  • Terapi radiasi untuk kanker jika jantung berada di area radiasi.
  • Trauma dada.
  • Peradangan perikardium setelah serangan jantung atau setelah operasi jantung, atau prosedur di mana lapisan jantung terluka.
  • Tiroid kurang aktif (hipotiroidisme).
  • Penggunaan obat-obatan tertentu atau paparan racun.
  • Infeksi virus, bakteri, jamur atau parasit.
  • Produk limbah dalam darah akibat gagal ginjal (uremia).

Keseriusan dari kondisi ini bergantung pada penyebab primer, ukuran, dan tingkat pertumbuhan efusi, serta apakah dapat diobati secara efektif. Penyebab yang dapat diobati atau dikendalikan, seperti infeksi akibat virus atau gagal jantung, memungkinkan pasien untuk diobati secara efektif dan bebas dari efusi perikardium, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Efusi perikardium yang disebabkan oleh kondisi lain, seperti kanker, sangat serius dan harus didiagnosis dan diobati segera. Selain itu, akumulasi cairan yang cepat di perikardium dapat menyebabkan tamponade jantung, kompresi jantung yang parah yang mengganggu kemampuannya untuk berfungsi. Tamponade jantung akibat efusi perikardium dapat mengancam jiwa.

2. Gejala

Efusi Perikardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi nyeri dada (statesman.com)

Banyak pasien dengan efusi perikardium kecil tidak memiliki gejala. Kondisi ini sering ditemukan secara tidak sengaja saat seseorang menjalani pemeriksaan sinar-X dada, CT scan, atau ekokardiogram yang dilakukan untuk alasan lain.

Awalnya, perikardium dapat meregang untuk mengakomodasi penumpukan cairan yang berlebihan. Maka dari itu, tanda dan gejala mungkin tidak terjadi sampai sejumlah besar cairan terkumpul dari waktu ke waktu.

Apabila akhirnya muncul gejala, ini mungkin akibat dari kompresi struktur di sekitarnya, seperti paru-paru, lambung, atau saraf frenikus (saraf yang menghubungkan ke diafragma).

Gejala juga dapat terjadi karena gagal jantung diastolik (gagal jantung yang terjadi karena jantung tidak dapat berelaksasi secara normal di antara setiap kontraksi karena kompresi tambahan).

Gejala efusi perikardium dapat meliputi:

  • Nyeri atau tekanan di dada.
  • Sesak napas.
  • Mual.
  • Perut terasa penuh.
  • Kesulitan dalam menelan.

Gejala efusi perikardium telah menyebabkan tamponade jantung antara lain:

  • Semburat biru pada bibir dan kulit.
  • Syok.
  • Perubahan status mental.

Tamponade jantung adalah kompresi jantung yang parah yang mengganggu kemampuannya untuk berfungsi. Tamponade jantung akibat efusi perikardium dapat mengancam jiwa dan merupakan keadaan darurat medis, yang memerlukan drainase cairan sesegera mungkin.

Baca Juga: Tamponade Jantung: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Diagnosis

Efusi Perikardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi hasil rontgen dada pada seseorang dengan efusi perikardium (commons.wikimedia.org/James Heilman, MD)

Karena ini sering tidak menimbulkan gejala, efusi perikardium sering ditemukan setelah hasil tes rutin tidak normal. Tes ini dapat mencakup:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter mungkin mendengar suara abnormal pada jantung yang dapat menunjukkan adanya peradangan. Namun, efusi perikardium biasanya tidak dapat ditemukan melalui pemeriksaan fisik.
  • Elektrokardiogram (EKG): Elektroda yang ditempatkan di dada melacak aktivitas listrik jantung. Pola tertentu pada EKG dapat menandakan efusi perikardium atau peradangan yang mengarah pada kondisi ini.
  • Rontgen dada: Siluet jantung mungkin tampak membesar, yang mana ini merupakan tanda efusi perikardium.

Apabila dokter curiga pasiennya mengalami efusi perikardium, tes terbaik untuk memastikannya adalah ekokardiogram (USG jantung) karena kelebihan cairan ini bisa dengan mudah dilihat oleh dokter.

Setelah efusi diidentifikasi, ukuran dan tingkat keparahannya akan dicari tahu. Sering kali, ukurannya kecil dan tidak menyebabkan masalah serius. Jika besar, maka dapat menekan jantung dan menghambat kemampuannya untuk memompa darah. Kondisi, yang disebut tamponade jantung, berpotensi mengancam nyawa.

Untuk menemukan penyebab efusi perikardium, dokter mungkin mengambil sampel cairan perikardium. Dalam prosedur yang disebut dengan pericardiocentesis, dokter memasukkan jarum melalui dada ke dalam efusi perikardium, lalu sejumlah cairan diambil.

4. Pengobatan

Efusi Perikardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi operasi (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Pengobatan efusi perikardium akan bergantung pada tiga hal ini:

  • Jumlah penumpukan cairan.
  • Penyebab efusi perikardium.
  • Kemunculan atau adanya risiko tamponade jantung.

Obat-obatan

Apabila tamponade jantung tidak ditemukan atau tidak ada ancaman langsung dari tamponade jantung, dokter mungkin meresepkan salah satu obat berikut untuk mengobati peradangan pada perikardium:

  • Aspirin.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen dan sebagainya.
  • Colchicine.
  • Kortikosteroid seperti prednisone.

Operasi dan prosedur lainnya

Dokter mungkin merekomendasikan prosedur untuk mengeringkan atau mengeluarkan efusi perikardium atau mencegah penumpukan cairan di masa mendatang apabila:

  • Obat-obatan tidak memperbaiki efusi perikardium.
  • Efusi yang besar menyebabkan gejala dan meningkatkan risiko tamponade jantung.
  • Pasien mengembangkan tamponade jantung.

Prosedur mengeringkan cairan atau operasi untuk efusi perikardium mungkin meliputi:

  • Pericardiocentesis. Dokter menggunakan jarum untuk memasuki ruang perikardium dan kemudian memasukkan tabung kecil (kateter) untuk mengalirkan cairan. Teknik pencitraan, biasanya ekokardiografi, digunakan untuk memandu prosedur ini. Biasanya, kateter dibiarkan di tempatnya untuk mengeringkan ruang perikardium selama beberapa hari untuk membantu mencegah penumpukan cairan di masa mendatang. Kateter dikeluarkan ketika semua cairan telah terkuras dan tidak terakumulasi kembali.
  • Operasi jantung terbuka. Apabila terdapat perdarahan ke dalam perikardium, terutama karena operasi jantung baru-baru ini atau faktor rumit lainnya, operasi jantung terbuka dapat dilakukan untuk mengeringkan perikardium dan memperbaiki kerusakan apa pun. Terkadang, ahli bedah dapat membuat saluran yang memungkinkan cairan mengalir sesuai kebutuhan ke dalam rongga perut, di mana cairan dapat diserap.

  • Pengangkatan perikardium (perikardiektomi). Apabila efusi perikardium terus terjadi meskipun telah dilakukan prosedur drainase, ahli bedah dapat merekomendasikan untuk mengangkat seluruh atau sebagian perikardium.

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Efusi Perikardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi jantung (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komplikasi potensial dari efusi perikardium adalah tamponade jantung. Dalam kondisi ini, kelebihan cairan dalam perikardium memberikan tambahan ekstra pada jantung. Ini mencegah bilik jantung terisi penuh dengan darah.

Tamponade jantung mengakibatkan aliran darah yang buruk dan kekurangan oksigen ke tubuh. Kondisi ini membahayakan nyawa dan butuh perawatan medis darurat.

Efusi perikardium memiliki banyak penyebab. Beberapa di antaranya dapat berisiko lebih besar dibanding penyebab lainnya. Setelah kondisi ini terdeteksi, dokter akan segera mendiskusikan rencana perawatan dengan pasien.

Tergantung usia, gejala, dan kondisi kesehatan, efusi perikardium mungkin bisa ditangani dengan obat-obatan yang dijual bebas atau obat resep dokter sementara menunggu kelebihan cairan diserap ke dalam tubuh. Dalam beberapa kasus, tindakan yang lebih drastis, seperti drainase atau operasi jantung terbuka, dibutuhkan.

Peluang terbaik untuk keberhasilan pengobatan kondisi ini adalah dengan diagnosis dini. Jadi, bila kamu mengalami gejala-gejala dan/atau memiliki faktor risiko efusi perikardium, jangan mengabaikannya dan segera temui dokter, ya.

Baca Juga: 14 Penyebab Kaki Bengkak, dari Hamil hingga Gagal Jantung

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya