ilustrasi bayi menangis (unsplash.com/Toa Heftiba)
Hasil dari stroke perinatal bervariasi. Banyak faktor yang menentukan hasil. Namun, hanya sebagian dari faktor-faktor ini yang dipahami. Sulit untuk secara akurat memprediksi hasil dari stroke perinatal.
Potensi komplikasi stroke perinatal (dan cara mengelolanya) meliputi:
- Hemiparesis: Kelemahan pada satu sisi tubuh merupakan komplikasi umum. Hemiparesis juga dapat dikenal sebagai hemiparetic atau cerebral palsy unilateral. Terapi okupasi anak dan terapi fisik selama perkembangan masa kanak-kanak dapat membantu.
- Epilepsi: Kejang berulang dapat terjadi selama masa kanak-kanak. Ini disebut epilepsi. Epilepsi sering kali dapat dikelola dengan obat-obatan.
- Kognisi dan pembelajaran: Beberapa anak mungkin mengalami perbedaan dalam kognisi dan pembelajaran akibat stroke perinatal. Seorang neuropsikolog mungkin dapat membantu. Bekerja dengan guru dan pakar pendidikan juga bisa.
- Gangguan bahasa: Gangguan bahasa meliputi kesulitan berbicara atau memahami bahasa. Mereka relatif jarang setelah stroke perinatal. Namun, ahli patologi wicara dapat membantu.
- Penglihatan: Kesulitan dengan penglihatan atau gerakan mata dapat terjadi dengan stroke perinatal. Namun, ini biasanya tidak melumpuhkan.
- Kesehatan jiwa keluarga: Setelah stroke perinatal, keluarga harus diskrining untuk depresi, kecemasan, dan komplikasi kesehatan mental lainnya. Perawatan yang berpusat pada keluarga dan dukungan orang-orang sekitar mungkin bermanfaat.
Otak bayi masih tumbuh dan berkembang dan terus belajar hal-hal baru. Rehabilitasi, atau
intervensi dini, umumnya diyakini dapat meningkatkan pemulihan bayi dalam jangka panjang.
Setelah bayi boleh dibawa pulang, dokter akan menjadwalkan janji tindak lanjut dengan tim multidisiplin. Penyedia layanan kesehatan juga akan memberikan informasi dan pelatihan tentang cara membantu bayi selama pemulihan. Hubungi dokter jika ada perubahan pada gejala bayi atau tampak menjadi lebih buruk setelah mereka meninggalkan rumah sakit.
Setelah stroke perinatal, bayi memiliki risiko lebih tinggi terkena epilepsi selama masa kanak-kanak dan mereka, dan ini mungkin memerlukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
Risiko bayi terkena stroke lagi sangat rendah (kurang dari 1 persen kemungkinan). Namun, beberapa anak-anak lebih mungkin terkena stroke lagi jika mereka memiliki penyakit jantung bawaan yang kompleks atau gangguan pembekuan darah serius yang langka. Kekambuhan stroke perinatal sangat jarang terjadi pada kehamilan berikutnya.