7 Tanda Tahi Lalatmu Bisa Membawa Sel Kanker, yuk Cermati Sekarang!

Sebelum mengenal melanoma lebih lanjut, kita perlu tahu bagaimana pembentukannya. Pembentukan kanker tersebut sama dengan jenis kanker lainnya. Pertama, terdapat DNA sel yang mengalami kerusakan. 

Biasanya ini disebabkan oleh paparan ultraviolet dari sinar matahari. Kemudian, sinar UV memengaruhi melanosit, sel yang memproduksi pigmen melamin kulit. Setelah itu, tumor mulai muncul dan tumbuh ke area epidermis.

Pada umumnya, melanoma memunculkan bercak baru pada kulit. Namun ia juga bisa “hinggap” di tahi lalat kita, walaupun cenderung jarang terjadi. Menurut laporan dari WebMD, ini hanya terjadi pada 29 persen dari keseluruhan kasus melanoma. 

Oleh karena itu, penting untuk bisa membedakan tahi lalat normal dan melanoma. Bagaimana caranya? Simak tanda-tanda melanoma yang berbeda dari tahi lalat berikut ini!

Jika dilihat dari bentuknya, melanoma biasanya tidak beraturan atau asimetris. Ukurannya pun beragam, ada yang kecil dan ada pula yang besar. Berbeda dengan tahi lalat yang biasanya berbentuk bulat sempurna. 

Seperti yang kita tahu, tahi lalat normal memiliki pinggiran yang datar atau bisa juga cembung. Lain halnya dengan melanoma. Jika diraba, spot tersebut akan terasa kasar, tidak rata, dan berlekuk-lekuk. Bahkan sebagian akan memiliki tekstur yang berbeda.

Tahi lalat normal biasanya berwarna cokelat, kemerahan, atau bahkan kehitam-hitaman. Hal ini tidak berlaku pada melanoma. Dilansir dari Cancer.org, melanoma memiliki lebih dari satu warna dalam satu spot. Mulai dari putih, pink, merah, hitam, cokelat, hingga biru. 

Menurut laman Aim At Melanoma Foundation, ukuran kanker kulit biasanya jauh lebih besar daripada tahi lalat biasa. Minimal berdiameter enam milimeter atau seukuran dengan penghapus di ujung pensil. Walaupun begitu, terkadang melanoma bisa berukuran lebih kecil.

Akibat sel kanker yang terus tumbuh, melanoma akan mengalami perubahan tertentu. Baik dari segi warna, ukuran, dan bentuk.

Semakin besar ukurannya, maka semakin menyebar pula sel kanker tersebut. Ini artinya, risikonya pun kian meningkat. 

Sebenarnya melanoma dapat menyerang siapa pun, tanpa terkecuali. Namun menurut penelitian dari St. Thomas Hospital di London, orang yang memiliki banyak tahi lalat lebih berisiko terhadap kanker kulit. Kenapa demikian? 

“Banyaknya tahi lalat berarti sel kulit sangat aktif, ini akan meningkatkan risiko sel untuk menjadi kanker,” kata Kristina Callis Duffin, profesor dermatologi di University of Utah.

Selain karakteristik yang telah disebutkan, ada tanda lain dari melanoma yang harus kamu ketahui. Berikut ini di antaranya:

• Pada awal kemunculan, spot tidak terasa sakit;
• Setelah beberapa waktu, akan muncul rasa gatal dan sakit;
• Area sekitar melanoma menjadi kemerahan;
• Perubahan tekstur kulit di area melanoma, terkadang menjadi bersisik, mengeluarkan cairan, atau bahkan berdarah;
• Melanoma dapat tumbuh di area yang tidak kamu kira, misalnya di bawah kuku, mulut, vagina, dan bahkan mata.

Jika kamu tidak ingin menderita penyakit ini, sebaiknya lindungi diri dari sengatan sinar matahari. Selalu gunakan sunscreen, hindari keluar di tengah hari, serta selalu waspada jika ada spot mencurigakan di tubuhmu. Semoga kamu tidak mengalaminya, ya!