Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi vaksinasi (pexels.com/CP Khanal)
ilustrasi vaksinasi (pexels.com/CP Khanal)

Intinya sih...

  • Vaksinasi adalah cara yang paling aman dan paling efektif untuk mencegah penyakit menular.

  • Sebuah penelitian berbasis simulasi komputer membuktikan bahwa makin tinggi angka vaksinasi flu di masyarakat, makin kecil kemungkinan orang, baik yang divaksinasi maupun yang belum divaksinasi, terkena flu.

  • Penelitian ini menegaskan bahwa konsep kekebalan kelompok (herd immunity) memang ada, tetapi tidak cukup kuat untuk penyakit yang cepat menular kalau banyak orang enggan divaksinasi.

Sebuah penelitian berbasis simulasi komputer yang dilakukan peneliti dari University of Pittsburgh, Amerika Serikat (AS), membuktikan bahwa makin tinggi angka vaksinasi flu di masyarakat, makin kecil kemungkinan orang—baik yang divaksinasi maupun yang belum divaksinasi—terkena flu.

Dalam sebuah simulasi, tim peneliti memodelkan penyebaran flu pada populasi sebesar 1,2 juta orang di sebuah wilayah di AS. Mereka memantau bagaimana flu menyebar dari rumah ke sekolah, ke tempat kerja, sampai ke lingkungan sekitar.

Vaksin flu yang diuji memiliki efektivitas 40 persen, dan peneliti melihat bagaimana hasilnya pada musim flu dengan tingkat penularan dan tingkat cakupan vaksinasi yang berbeda-beda. Setiap skenario dijalankan 100 kali agar hasilnya akurat.

Orang-orang yang divaksinasi tetap mendapatkan perlindungan paling besar

Hasilnya studi, ketika cakupan vaksinasi mencapai 51 persen penduduk, jumlah total kasus flu turun 32,9–41,5 persen, tergantung tingkat keganasan virus. Perlindungan paling besar tetap dirasakan oleh orang yang divaksinasi, sedangkan yang belum divaksinasi juga mendapat manfaat walaupun lebih kecil.

Artinya, dengan vaksinasi, kamu melindungi diri sendiri lebih baik dan sekaligus membantu melindungi orang-orang di sekitarmu, termasuk mereka yang tidak bisa divaksinasi karena alasan medis.

Sayangnya, ini bukan berarti tidak apa-apa untuk melewatkan vaksin. Orang yang tidak divaksinasi punya risiko tertular flu 43–73 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang divaksinasi, tergantung seberapa efektif vaksinnya. Dan, pada skenario penyebaran virus yang cepat, seperti yang terlihat pada pandemi COVID-19, perlindungan tak langsung ini nyaris tak berarti.

Penelitian ini menegaskan bahwa konsep kekebalan kelompok (herd immunity) memang ada, tetapi tidak cukup kuat untuk penyakit yang cepat menular kalau banyak orang enggan divaksinasi.

Para peneliti menekankan bahwa vaksinasi adalah cara yang paling aman dan paling efektif untuk mencegah penyakit menular. Selain melindungi orang yang divaksinasi, manfaatnya juga bisa dirasakan orang yang belum divaksinasi.

Studi ini sekaligus jadi pengingat penting di tengah turunnya angka imunisasi anak di beberapa negara. Data demi data terus membuktikan bahwa vaksinasi menyelamatkan nyawa—bukan hanya milikmu, tetapi juga orang lain.

Editorial Team