Waspadai, 5 Efek Samping Bila Kamu Terlalu Sering Mengonsumsi Teh

Teh merupakan minuman yang mengandung kafein. Nah, menurut penelitian, pengonsumsian kafein bisa berdampak pada pengurangan produksi melatonin dalam tubuh, padahal melatonin sangat berperan dalam membantu pola tidur.

Jika kamu terlalu sering mengonsumsi kafein, maka otomatis kualitas tidur pun akan terganggu. Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Queensland, Australia di tahun 2018, ditemukan bahwa konsumsi 200 mg kafein, terutama di malam hari dapat berdampak negatif pada pola tidur.

Jika kamu mulai merasakan gejala tersebut, baiknya sih mulai batasi konsumsi teh, kopi, atau makanan lain yang tinggi kafein ya!

Buat kamu yang memiliki riwayat penyakit maag atau gangguan lambung lainnya, baiknya batasi pengonsumsian teh. Menurut studi yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Science, Amerika Serikat tahun 2017, dijelaskan bahwa kandungan kafein dalam teh dapat menyebabkan kenaikan produksi asam lambung.

Selain itu, kafein juga melemaskan saluran penghubung esofagus dan lambung, sehingga efeknya senyawa asam akan mudah naik ke kerongkongan. Kondisi inilah yang kemudian memicu datangnya gejala mulas hingga maag.

Sebagian dari kamu mungkin berpikir bahwa minum teh bisa jadi obat alternatif untuk mengurangi gejala pusing atau sakit kepala. Well, hal itu memang gak salah sih! Namun berlebihan mengonsumsi teh justru bisa memberikan efek sebaliknya.

Menurut penelitian yang dilakukan di University Medisch Centrum Utrecht, Belanda tahun 2002, dijelaskan bahwa konsumsi 100 mg kafein per hari bisa memicu gejala sakit kepala. Sedangkan studi lain di National Institutes of Health, Amerika Serikat tahun 2018, menyatakan gejala sakit kepala kronis bisa muncul bila konsumsi teh lebih dari 400 mg sehari, atau sekitar 6-12 cangkir.

Tapi demikian, perlu dicatat bahwa efek ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, bergantung pada respon tubuhnya.

Tidak sedikit penelitian yang menyebutkan bahwa kafein kurang berdampak baik pada kehamilan. Salah satunya studi yang diterbitkan di Aarhus Universty, Denmark, dimana dijelaskan bahwa pengonsumsian teh berlebihan ketika hamil bisa meningkatkan risiko komplikasi, seperti bayi lahir prematur serta keguguran.

Guna meminimalisir efek tersebut, American College of Obstricians and Gynaecologist merekomendasikan agar pengonsumsian kafein pada wanita hamil tidak melebihi 200 mg perhari.

Efek samping terakhir dari pengonsumsian teh secara berlebihan yakni bisa memicu kekurangan zat besi. Menurut penelitian yang dilakukan di Kansas State University, Manhattan, Amerika Serikat, menyatakan bahwa kandungan tanin dalam teh dapat berdampak pada penghambatan penyerapan zat besi dalam tubuh. Studi juga menjelaskan jika umumnya tanin cenderung berikatan dengan sumber zat besi yang berasal dari makanan nabati.

Adapun efek samping bila tubuh kekurangan zat besi, yakni kamu berisiko mengalami anemia, tubuh mudah lelah, menurunkan daya ingat, serta meningkatkan risiko infeksi. Untuk menghindari dampak tersebut, pengonsumsian teh yang dianjurkan tidak lebih dari 3 cangkir sehari.

Nah, demikianlah sederet efek samping yang bisa terjadi bila kamu terlalu sering minum teh. Pada dasarnya teh bisa memberikan manfaat bagi tubuh. Namun ingat, sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik! Jadi konsumsilah secukupnya.