Sperma dapat hidup di kolam dan membuat hamil seseorang yang sedang berenang di kolam yang sama. Nanas dapat membuat sperma seseorang menjadi manis.
Semua ini adalah mitos-mitos yang banyak diucapkan oleh orang-orang, bahkan juga diketahui oleh remaja. Faktanya, mitos-mitos tersebut tetap hanyalah mitos dan tidak terbukti kebenarannya secara ilmiah. Berikut ini adalah beberapa mitos lain terkait sperma tersebut.
Kamu pasti sering mendapatkan info bagaimana sperma jumlahnya mencapai berjuta-juta dan hanya satu yang bisa masuk ke sel telur, menjadikan ada kompetisi sangat tinggi dalam prosesnya. Orang sering menganggap perlombaan sperma ke sel telur seperti perlombaan renang.
Kenyataannya tidak demikian. Robert D. Martin menulis untuk aeon.co jika perlombaan itu seperti “halang rintang untuk ujian masuk militer.” Lebih dari sekadar berenang, sperma perlu dorongan lebih dari alat reproduksi perempuan dan seringnya ini dibantu oleh otot-otot uterus.
Tidak seperti itu. Sperma yang kental mengindikasikan adanya konsentrasi besar dalam sperma atau banyak sperma yang tidak berbentuk seperti biasa. Sperma ini akan terkontak dengan lendir serviks.
Tujuan lendir tersebut adalah untuk melindungi sperma dari dinding asam vagina dan menolak sperma yang bentuknya berbeda. Tetap nantinya sperma tersebut akan dieliminasi.
Ada benarnya, tapi tidak sepenuhnya benar. Daya hidup sperma berbeda-beda tergantung di mana sperma mendarat setelah dikeluarkan. Ucsfhealth.org menyebutkan jika sperma mendarat di vagina, daya hidupnya bisa mencapai lima hari.
Sedangkan jika mendarat di tempat dingin dan kering, maka ia akan mati dalam hitungan menit. Paling lama adalah 30 menit, namun itupun langka.
Ini cukup menjawab masalah kehamilan di kolam renang ya. Seseorang tetap bisa hamil jika bercinta di kolam tersebut, namun tidak demikian jika spermanya dikeluarkan di luar tubuh manusia.
Salah besar. Seperti yang sudah dikatakan pada poin sebelumnya, proses pembuahan diibaratkan seperti suatu halang rintang. Ada banyak tempat yang harus dilalui sperma terlebih dahulu sebelum ke uterus. Ada pun tempat yang harus dilalui sperma menurut healthline.com adalah vagina, serviks, rahim, saluran tuba, dan ovarium.
Memang produksi sperma masih berlangsung hingga kamu berumur tua. Akan tetap kualitas dan motilitasnya menurun seiring bertambahnya umur. Jurnal berjudul “Parental influence on human germline de novo mutations in 1,548 trios from Iceland” memberikan hipotesis sperma dari pria yang lebih tua lebih sering menurunkan mutasi genetik.
Fakta yang benar adalah celana ketat yang menurunkan jumlah sperma, namun tidak demikian untuk celana dalam. Suatu studi pada 2016 menyebutkan ada empat perbedaan kecil yang didapat pada sperma berdasarkan pilihan celana dalam. Jadi ketimbang meributkan celana dalam berbahaya bagi spermamu atau tidaknya, baiknya kamu mencari celana dalam mana yang membuatmu nyaman.
Uuum, tidak demikian kenyataannya. Bukannya dari jumlah banyak tersebut, hanya sedikit yang berhasil ke sel telur?
Malahan menurut Mayo Clinic, seseorang yang bisa dikatakan spermanya subur adalah yang 40 persen spermanya bergerak aktif. Lebih dari itu, mereka juga harus memiliki bentuk yang baik agar bisa sukses.
Jangan salah! Memang secara biologi pra-ejakulasi tidak mengeluarkan sperma, tetapi bisa jadi sperma tersebut tercampur. Tidak akan banyak, namun tetap ada.
Hasil penelitian 2010 menunjukkan 37 persen dari sampel pra-ejakulasi mengandung sperma yang sehat. Hal ini didukung pula lewat penelitian di 2016 yang menunjukkan 17 persen dari pra-ejakulasi 42 pria mengandung sperma yang aktif.
Malah sebaliknya. Ada fenomena kesehatan bernama polyspermy. Ini adalah kondisi yang mana lebih dari satu sperma sukses membuahi sel telur.
Hal ini menyebutkan adanya mutasi genetik pada janin dan bukan tidak mungkin memunculkan down syndrome pada sang anak. Masalah lain seperti gagal jantung, tulang punggung dan tengkorak juga bisa terjadi akibat hal ini.
Memang benar sperma mengandung komponen vitamin C, zinc, protein, kolesterol dan sodium, tetapi tidak benar jika sperma menjadi nutrisi sehari-hari. Malahan ada orang yang memiliki alergi terhadap sperma. Jadi sangat disarankan untuk mencerna sperma.
Tidak hanya nanas saja, tetapi barang-barang lain juga dikatakan bisa mempengaruhi rasa spermamu. Perlu diketahui saja bau dan rasa sperma lebih banyak dipengaruhi oleh faktor genetis, diet dan gaya hidup, sama seperti cairan tubuhmu lainnya.
Contoh saja bau mulut yang berbeda-beda untuk tiap orang. Sayangnya, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung masalah ini.
Percayalah, masih ada banyak mitos sperma yang banyak kamu dengar. Mungkin kalau kamu mendengar salah satunya dan tidak dibahas dalam daftar ini, bisa kamu coba idekan untuk dibahas dengan menuliskannya di kolom komentar.