TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Karakteristik Sperma Sehat yang Mendukung Kesuburan Pria 

Sperma yang sehat tentunya harus aktif bergerak

ilustrasi sperma sehat yang mendukung kesuburan pria (pixabay.com/mohamed_hassan)

Sperma adalah sel reproduksi laki-laki yang dikeluarkan bersama air mani saat ejakulasi. Sel ini sangat penting dalam proses pembuahan, yaitu bertemunya sel sperma dengan sel telur untuk menghasilkan kehamilan.

Sayangnya, karena satu dan lain hal, tidak semua sel sperma dapat membuahi sel telur. Hanya sel sperma yang sehat saja yang bisa melakukan proses pembuahan.

Pernahkah kamu bertanya-tanya tentang kondisi kesehatan sperma kamu? Kesehatan sperma biasanya diketahui melalui tes analisis air mani. Melalui tes ini, akan diperoleh gambaran kondisi sperma secara rinci. Lantas, apa saja karakteristik sperma sehat? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Memiliki jumlah sperma yang banyak dalam satu kali ejakulasi 

ilustrasi cairan ejakulasi (pexels.com/Ivan Babydov)

Jumlah sperma merupakan volume sperma yang ditemukan dalam sampel air mani dalam ejakulasi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam sperma sehat setidaknya harus mengandung sekitar 39 hingga 928 juta sel sperma dalam sekali ejakulasi.

Sperma merupakan sel reproduksi laki-laki yang diproduksi oleh testis. Setiap hari, laki-laki menghasilkan jutaan sel sperma, tetapi hanya satu yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur.

Terlalu sedikit sperma mungkin akan lebih susah untuk menghasilkan kehamilan, karena lebih sedikit kandidat yang tersedia untuk membuahi sel telur. Sementara itu, jumlah yang terlalu tinggi juga tidak serta-merta meningkatkan potensi kesuburan, seperti dijelaskan laman Medical News Today.

Baca Juga: Motilitas Sperma Rendah: Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

2. Konsentrasi sperma yang tinggi dalam air mani 

ilustrasi sperma dan sel telur (pexels.com/Nadezhda Moryak)

Selain jumlahnya yang tinggi, sperma yang sehat juga harus memiliki konsentrasi yang tinggi dalam satu milliliter (ml) air mani, yaitu berkisar antara 15 hingga 259 juta per ml air mani. Namun, jumlah 20 juta sel sperma per ml biasanya cukup untuk bisa menghasilkan kehamilan, seperti dilansir Verywell Family.

Tinggi rendahnya konsentrasi sperma biasanya terkait dengan jumlah sperma keseluruhan. Jika konsentrasi sperma yang rendah, mungkin ini merupakan bagian dari jumlah sperma yang rendah dalam air mani. Rendahnya konsentrasi sperma mungkin juga terkait dengan masalah volume ejakulasi yang tidak normal.

3. Sperma yang sehat memiliki bentuk yang normal

ilustrasi bentuk sperma normal (pixabay.com/geralt)

Sel sperma memiliki tiga bagian utama, yaitu kepala, leher, dan ekor. Kepala sperma  merupakan bagian yang mengandung DNA atau materi genetik. Di ujung kepala juga terdapat akrosom yang berfungsi untuk membantu sel sperma menembus kulit terluar sel telur.

Sementara itu, bagian tengah sperma (leher) adalah bagian yang mengandung mitokondria. Bagian ini membantu sperma untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk pergerakan sperma (motilitas).

Terakhir adalah ekor sperma, atau disebut flagel. Flagel berperan untuk mendorong sperma bergerak atau berenang menuju sel telur.

Bagian-bagian sperma telah didesain sedemikian rupa untuk memudahkan mencapai sel telur. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan sperma memiliki bentuk yang normal.

Menurut keterangan dari laman Mayo Clinic, sperma yang normal memiliki kepala berbentuk oval dan ekor yang panjang. Sementara itu, sperma abnormal biasanya ditandai dengan bentuk yang cacat, seperti kepala bulat, ekor pendek, ekor ganda, atau kepala ganda. Namun, memiliki sperma yang cacat dalam sampel air mani adalah normal. Biasanya, hanya ditemukan sekitar 4 hingga 10 persen sperma normal dalam sampel air mani.

Sementara itu, WHO merekomendasikan, pada sperma sehat setidaknya terdapat sekitar 4 hingga 48 persen sperma dengan bentuk normal.

4. Sperma sehat juga harus aktif bergerak 

ilustrasi pergerakan sperma (pexels.com/Nadezhda Moryak)

Agar berhasil membuahi sel telur, sperma harus bergerak. Ada dua jenis motilitas sperma, yaitu motilitas progresif dan nonprogresif.

Motilitas progresif adalah pergerakan sperma pada garis lurus atau dalam lingkaran yang sangat besar. Sementara itu, motilitas nonprogresif adalah sperma yang bergerak namun tidak bergerak maju atau hanya berenang dalam lingkaran yang sempit.

Sperma dikatakan sehat apabila dalam sampel ejakulasi terdapat setidaknya 40 persen sperma yang motil atau bergerak, baik progresif maupun nonprogresif, yang mana 32 persen dari sperma harus menunjukkan pergerakan progresif.

Menambahkan dari laman Healthline, sperma yang sehat juga didefnisikan sebagai sperma yang mampu bergerak progresif ke depan minimal 25 mikrometer per detik.

Baca Juga: 9 Kelainan Sperma yang bisa Mengganggu Kesuburan Pria 

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya