TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bolehkah Masturbasi saat Hamil? Kenali Manfaat dan Risikonya

Tergantung pada kondisi kehamilan

ilustrasi onani atau masturbasi (pexels.com/Deon Black)

Beberapa perempuan mengalami peningkatan dorongan seksual saat hamil. Perubahan hasrat seksual ini terjadi karena peningkatan hormon utama perempuan, yaitu progesteron dan estrogen.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi dorongan seksual saat hamil adalah dengan masturbasi. Ada beberapa alasan mengapa perempuan memilih masturbasi daripada berhubungan intim dengan pasangan selama kehamilan. Misalnya, sulitnya berhubungan intim akibat perut yang membesar, suasana hati cepat berubah, kurang percaya diri, ketidaknyamanan akibat berbagai gejala kehamilan, dan sebagainya. 

Namun, apakah masturbasi selama kehamilan sebenarnya aman? Mari, kita bahas bersama-sama.

1. Amankah masturbasi saat hamil

ilustrasi masturbasi (pexels.com/Deon Black)

Mengutip laman Baby Center, masturbasi aman dilakukan saat hamil, kecuali dokter atau bidan menyarankan untuk menghindarinya karena adanya masalah kehamilan. Kamu tidak perlu khawatir akan membahayakan bayi saat masturbasi, berhubungan seks, atau mengalami orgasme

Janin terlindungi dengan baik di dalam rahim karena dikelilingi oleh lapisan otot dan terbungkus cairan ketuban. Sumbat lendir di leher rahim juga membantu mencegah infeksi atau zat asing mencapai bayi.

Baca Juga: 7 Jenis Tes Kesuburan untuk Perempuan, Bantu Program Hamil

2. Apakah ada manfaatnya

ilustrasi masturbasi (flickr.com/roomsofthedark)

Bukan hanya aman, masturbasi selama kehamilan juga bisa memberikan manfaat untuk tubuh. Berikut beberapa manfaat masturbasi selama kehamilan menurut laman Medical News Today:

  • Mengurangi stres.
  • Meningkatkan kualitas tidur.
  • Mengurangi ketidaknyamanan akibat kehamilan.
  • Meningkatkan pelepasan endorfin.

Ditambah, masturbasi adalah bentuk aktivitas seksual yang paling aman. Pasalnya, tidak ada risiko tertular infeksi menular seksual (IMS) dari masturbasi, kecuali melibatkan mainan seks yang digunakan bersama dengan orang lain.

3. Kapan perlu menghindari seks penetratif selama kehamilan?

ilustrasi kehamilan (pixabay.com/estebantroncosofoto0)

Masturbasi bisa dilakukan dengan atau tanpa penetrasi. Namun, ada saatnya perempuan hamil dilarang melakukan berbagai aktivitas yang melibatkan penetrasi.

Dokter mungkin melarang perempuan hamil melakukan hubungan seks vaginal dan segala jenis penetrasi jika berisiko atau memiliki salah satu dari kondisi berikut:

  • Plasenta previa.
  • Memiliki riwayat persalinan prematur atau berisiko melahirkan secara prematur.
  • Mengalami pendarahan vagina atau keputihan yang tidak normal.
  • Insufisiensi serviks.
  • Leher rahim yang melebar.
  • Ketuban pecah.
  • Memiliki herpes genital atau herpes oral.
  • Memiliki infeksi menular seksual lainnya.

Terkadang, dokter bukan hanya melarang untuk melakukan seks penetrasi, tetapi juga segala aktivitas yang menyebabkan orgasme. Sebab, jika perempuan memiliki kehamilan yang berisiko tinggi, kontraksi yang dialami setelah orgasme dapat menyebabkan lebih banyak kontraksi dan memicu persalinan prematur. Jadi, tanyakan kepada dokter apakah ia hanya melarang seks penetrasi atau segala aktivitas pemicu orgasme.

4. Risiko yang mungkin ditimbulkan

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Amina Filkins)

Masturbasi tidak menimbulkan risiko apa pun untuk perempuan dengan kehamilan sehat dan tidak memiliki komplikasi atau masalah medis lainnya. Namun, bagi orang yang berisiko mengalami persalinan prematur, penetrasi vagina atau bahkan orgasme dapat memicu persalinan. Dalam kasus ini, dokter mungkin menyarankan untuk menghindari hubungan seksual atau masturbasi untuk menurunkan risiko kelahiran prematur.

Jika kamu memiliki kuku panjang, masturbasi berisiko menyebabkan robekan kecil pada alat kelamin bagian dalam atau luar. Robekan atau luka apa pun di kulit dapat memicu masuknya bakteri dan menyebabkan infeksi, yang bisa berdampak serius bagi perempuan hamil.

Baca Juga: 4 Risiko Masturbasi Pakai Timun yang Harus Diantisipasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya