7 Jenis Tes Kesuburan untuk Perempuan, Bantu Program Hamil

Bantu deteksi masalah pada organ reproduksi

Siapa pun yang berencana membangun sebuah keluarga, kesulitan hamil, atau ingin mengetahui informasi seputar kesuburan akan mendapat manfaat dari tes kesuburan.

Tes kesuburan bertujuan untuk menilai apakah seseorang memiliki masalah yang dapat memengaruhi kemampuannya dalam mendapatkan keturunan. Sekitar satu dari enam pasangan mengalami kesulitan untuk hamil. Jadi, mendapatkan diagnosis sesegera mungkin penting untuk memperoleh pengobatan yang tepat.

Tes kesuburan untuk perempuan dan laki-laki tidaklah sama. Di sini, kita akan membahas beberapa jenis tes kesuburan untuk perempuan.

1. Anti-Mullerian Hormone (AMH)

Anti-mullerian ialah hormon yang dikeluarkan dengan mengembangkan telur. Dilansir Create Fertility, mengukur kadar hormon ini dalam darah perempuan memungkinkan dokter memperkirakan cadangan ovarium dan jumlah tahun kesuburan yang tersisa.

Prosedur tes AMH cukup sederhana, yang dapat dilakukan kapan saja selama siklus menstruasi dan hasilnya dapat diketahui di hari yang sama. Penggunaan kontrasepsi oral juga tidak memengaruhi hasil tes. Jika hasil menunjukkan tingkat AMH yang rendah, dokter akan mendiskusikan rencana perawatan.

2. Histerosalpingografi (HSG)

7 Jenis Tes Kesuburan untuk Perempuan, Bantu Program Hamililustrasi histerosalpingografi (losangelesreproductivecenter.com)

Histerosalpingografi (HSG) juga disebut dengan tubogram adalah pemeriksaan saluran tuba dan rahim menggunakan serangkaian sinar-X. Sinar-X diambil setelah dokter menyuntikkan pewarna cair ke dalam vagina.

Menurut laman WebMD, HSG dapat membantu mengetahui adanya penyumbatan pada saluran tuba atau ketidaknormalan pada rahim. Tes ini biasanya dilakukan setelah menstruasi.

3. Tes cadangan ovarium

Tes cadangan ovarium bertujuan untuk menilai jumlah telur yang dimiliki seorang perempuan di ovariumnya, dijelaskan laman Women & Infants. Tes ini mungkin melibatkan USG atau tes darah.

Tes ini direkomendasikan pada perempuan yang berisiko tinggi memiliki cadangan ovarium yang habis. Risiko-risiko ini meliputi:

  • Diagnosis infertilitas yang tidak dapat dijelaskan.
  • Usia di atas 35 tahun.
  • Memiliki riwayat keluarga menopause dini.
  • Pernah menjalani operasi reproduksi sebelumnya.
  • Hanya memiliki satu ovarium.
  • Pernah menjalani kemoterapi atau pengobatan dengan agen toksik sebelumnya.

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Kesuburan yang Aneh dari Seluruh Dunia

4. Laparoskopi

7 Jenis Tes Kesuburan untuk Perempuan, Bantu Program Hamililustrasi jenis tes kesuburan untuk perempuan (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Dijelaskan laman American Pregnancy Association, prosedur laparoskopi dilakukan dengan memasukkan laparoskop ke dalam perut untuk memberikan pandangan tentang rahim, saluran tuba, dan ovarium. Jika ditemukan adanya kelainan, seperti endometriosis, jaringan parut, atau perlengketan (adhesi) lainnya, kelainan tersebut dapat dihilangkan dengan laser.

Tes ini dilakukan di bawah anestesi umum. Penting untuk mengonfirmasi bahwa kamu tidak hamil sebelum melakukan tes ini.

5. Follicle-stimulating hormone (FSH)

FSH adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. FSH berperan merangsang pertumbuhan folikel di ovarium sebelum pelepasan sel telur. FSH yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan masalah dengan pembuahan.

Melakukan tes FSH dapat membantu menilai apakah seorang perempuan memiliki masalah infertilitas dan siklus menstruasi yang tidak teratur. Ini juga dapat mendiagnosis adanya masalah pada kelenjar pituitari atau penyakit yang berkaitan dengan ovarium.

6. USG transvaginal

7 Jenis Tes Kesuburan untuk Perempuan, Bantu Program Hamililustrasi USG transvaginal (cancer.gov)

Ultrasonografi (USG) transvaginal adalah prosedur pencitraan yang memungkinkan petugas medis melihat rongga panggul dan organ-organ di dalamnya. Prosedur ini berguna untuk melihat struktur atau pertumbuhan abnormal di daerah panggul yang mungkin mengindikasikan suatu kondisi atau penyakit. 

Diterangkan laman Cleveland Clinic, USG transvaginal dilakukan dengan memasukkan alat seperti tongkat yang disebut transduser ke dalam vagina. Di sana, alat ini melepaskan gelombang suara yang memantul dari berbagai struktur di dalam panggul. Gelombang suara berjalan kembali ke transduser yang diubah menjadi sinyal listrik. Sinyal-sinyal ini memproyeksikan gambar visual real-time dari organ panggul ke layar.

7. Histeroskopi

7 Jenis Tes Kesuburan untuk Perempuan, Bantu Program Hamililustrasi histeroskopi (healthywa.wa.gov.au)

Histeroskopi digunakan untuk memeriksa bagian dalam rahim. Ini dilakukan menggunakan teleskop sempit dengan cahaya dan kamera atau yang juga disebut dengan histeroskop. Histeroskop ini dimasukkan melalui vagina ke ke dalam rahim.

Diterangkan laman National Health Service, histeroskopi dapat digunakan untuk:

  • Menyelidiki masalah, seperti menstruasi yang berat, perdarahan vagina abnormal, perdarahan pascamenopause, nyeri panggul, keguguran berulang, atau kesulitan hamil.
  • Menghilangkan fibroid, polip, alat kontrasepsi dalam rahim dan perlengketan intrauterin yang mengurangi kesuburan.

Itulah jenis tes kesuburan untuk perempuan. Sebelum melakukan tes, konsultasikan terlebih dahulu kondisimu dengan dokter. Nantinya, dokter akan membantu memutuskan tes mana yang terbaik untukmu. Selain pihak perempuan, tes kesuburan juga sama pentingnya untuk pihak laki-laki jadi tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak.

Baca Juga: 5 Karakteristik Sperma Sehat yang Mendukung Kesuburan Pria 

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya