TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cuckolding: Fetish Senang Melihat Pasangan Bercinta dengan Orang Lain

Ini termasuk fetish atau kink

ilustrasi cuckold relationship (unsplash.com/jessica felicio)

Saat mengeksplorasi seputar seks, kamu akan menemukan banyak sekali istilah asing yang mungkin belum pernah didengar sebelumnya. Sebutan unik ini, umumnya menggambarkan sebuah kondisi atau aktivitas seks tertentu. Di antara banyaknya istilah tersebut, tambah glosariummu dengan kata cuckolding.

Cuckolding merupakan sebutan untuk fetish atau kink seseorang. Lantas, seperti apa ketertarikan cuckolding ini? Baca sampai tuntas, ya!

Apa itu cuckolding?

Seperti disebutkan sebelumnya, cuckolding merupakan istilah fetish atau kink  di mana seseorang terangsang saat melihat pasangannya melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Istilah cuckolding identik dengan laki-laki yang memperbolehkan dan mendapat kepuasan saat pasangan perempuannya melakukan seks dengan laki-laki lain.

Kata cuckolding sendiri mulai digunakan pada abad 13 Masehi. Lebih jauh, istilah ini merujuk pada seorang laki-laki yang ketakutan memiliki anak hasil selingkuh istrinya dengan laki-laki lain, melansir CNN. Namun, istilah tersebut bergeser maknanya seiring berjalannya waktu. 

Seks cuckolding umumnya dilakukan dengan prinsip saling mengerti. Praktik konsep ini membuat pasangan yang menerapkannya mungkin menjalin open relationship. David Ley, P.hD., seorang psikolog klinis padaMind Body Green, menyebut bahwa cuckolding mirip dengan swinger ataupun poliamori. Namun, hubungan ini lebih mengutamakan aktivitas seks yang dilakukan oleh pasangan perempuan. 

Baca Juga: 5 Fakta BDSM, Bukan Hanya soal Seks dan Kekerasan tapi Ada Maknanya

Bagaimana praktik cuckolding?

ilustrasi cuckold relationship (unsplash.com/vidar nordli-mathisen)

Dalam fetish dan kink ini, kamu akan menemukan istilah cuck atau pasangan memperbolehkan perempuannya (cuckoldress) bermain dengan laki-laki lain yang disebut outsider atau bull. Meski demikian, beberapa pendapat mengatakan cuck dan bull tidak harus seorang laki-laki dan cuckoldress pun tak selalu merujuk pada perempuan. Istilah fetish dan kink yang seperti ini disebut cuckqueening

Cuckolding biasanya melibatkan banyak fantasi seks. Sebagian besar termasuk dalam kategori BDSM (Bondage and Discipline, Dominance and Submission) yang meliputi penyerahan diri, dominasi, dan penghinaan. 

Pada praktiknya, seorang cuck bisa saja melibatkan diri pada aktivitas seks atau sekadar menonton cuckoldress berhubungan intim dengan bull. Namun, ada pula yang cukup mendengar cerita atau memilihkan gaun dan mempersiapkan segala sesuatu sebelum cuckoldress bertemu bull.

Apakah cuckolding umum terjadi?

Dilansir AskMen, sebuah survei yang melibatkan 4200 orang Amerika dilakukan Justin Lehmiller. Pendiri dan editor Sex and Psychology ini mengungkapkan lebih dari separuh laki-laki dan sepertiga perempuan pernah berfantasi tentang cuckolding

Meski demikian, tidak setiap orang mengubah fantasi tersebut menjadi kenyataan, ya. Lebih spesifik, penelitian Lehmiller menunjukkan laki-laki gay dan perempuan lesbian, serta biseksual cenderung memiliki fetish atau kink cuckolding dibanding pasangan heteroseksual.

Mengapa seseorang menikmati cuckolding?

ilustrasi pasangan cuckold (pexels.com/ron lach)

Dilansir Healthline, ada banyak hal yang melatarbelakangi kenapa seseorang dan pasangan menikmati cuckolding. Misalnya saja faktor biologis yang sering disebut ‘sperm competition theory’ atau teori persaingan sperma. 

Sebuah publikasi dalam buku The Handbook of Evolutionary Psychology menyatakan, menonton pasangan dengan laki-laki lain mendorong respons biologis untuk melakukan seks yang lebih kuat dan lama. Munculnya rasa cemburu akibat bull menginginkan pasangan juga menimbulkan motivasi serta meningkatkan gairah seks lebih intens dengan pasangan. 

Kebalikan dari rasa cemburu, faktor senang melihat pasangan bahagia dipuaskan secara seksual oleh orang lain, pun turut menjadi alasan seseorang menikmati cuckolding. Beberapa orang bahkan merasa terangsang ketika cuckoldress dan bull berhubungan intim dengan seolah menghina atau menertawakan cuck.

Bagi cuckoldress, fetish atau kink cuckolding memberikan sensasi tersendiri. Termasuk merasakan kenikmatan fisik yang mungkin tidak diterima saat bersama pasangan. Variasi seks ini menimbulkan kepuasan yang berbeda bagi cuckoldress. Di sisi lain, peran dominasi terhadap cuck tentu memberikan pengalaman lain antara peminat cuckolding.

Baca Juga: 7 Cara Pencegahan Gonore agar Seks Tetap Aman

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya