TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Kinky dan Fetish, Sering Dikira Sama

Walau mirip, keduanya sebetulnya berbeda

ilustrasi berhubungan seks (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kinky atau kink dan fetish mungkin terdengar asing di telinga. Yup, dua istilah ini merupakan nama untuk menggambarkan kondisi tertentu yang berkaitan dengan aktivitas seksual. Beberapa berpendapat bahwa kinky dan fetish hal ini merupakan penyimpangan seksual, sedangkan yang lain beranggapan baik kink maupun fetish adalah hal wajar.

Sering diartikan serupa, tapi sebetulnya kinky dan fetish berbeda. Apa sih sebenarnya perbedaan kinky dan fetish? Yuk, cari tahu lengkapnya pada penjelasan berikut. 

Baca Juga: 5 Ide Kinky Sex Aman dengan Pasangan, Biar Gak Gitu-gitu Aja!

1. Apa itu kinky?

Ilustrasi BDSM (Unsplash.com/Artem Labunsky)

Kink atau kinky dalam bahasa gaul diartikan sebagai hal yang tidak biasa atau tidak wajar. Secara harfiah, ini merujuk pada tindakan yang melibatkan tindakan di luar kebiasaan. Dalam konteks seks, istilah kinky berarti melakukan aktivitas seksual dengan cara yang aneh dan dianggap tidak normal.

Dilansir Getmaude, kink lebih diidentifikasikan pada pendekatan atau pola pikir. Sederhananya, beberapa orang mungkin menganggap perilaku tertentu sangat normal dan biasa-biasa saja, sedangkan orang lain bisa jadi melihatnya sebagai hal yang tidak wajar. Pasangan atau seseorang dengan kink biasanya telah sama-sama setuju untuk bereksperimen ketika melakukan hubungan seksual. 

Beberapa bentuk kink yang umum dilakukan, seperti BDSM (Bondage and Discipline, Dominant and Submission dan, Sadism and Masochism) dan roleplay atau permainan peran lengkap dengan kostum hingga skenari). Virtual seks, menyukai aktivitas seksual dengan cairan, hingga orgasm control juga merupakan bentuk kink yang sering dijumpai. Bisa jadi, beberapa bentuk kink yang dulu dianggap tabu,  kini dianggap sebagai hal wajar.

Nah, anggapan kink sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal. Di antaranya adalah waktu, lingkungan sosial, paparan media, dan riwayat seksual diri sendiri serta pasangan. 

2. Apa itu fetish?

ilustrasi foot fetish (pexels.com/cottonbro)

Secara umum, fetish adalah keterkaitan seksual pada objek atau tindakan tertentu yang mutlak diperlukan untuk memancing gairah dan kepuasan. Seseorang dengan fetish harus mendapatkan fetish-nya agar bisa mencapai klimaks.

Fetish sendiri bisa berbentuk tindakan maupun objek tak hidup. Misalnya, berhubungan seks di luar ruangan alias outdoor sebagai fetish tindakan. Sementara itu, fetish berkaitan dengan objek bisa dalam benda apa saja. Ingat kasus pap telapak kaki dan membungkus diri? Nah, besar kemungkinan hal tersebut adalah fetish

Sebagian orang bisa cukup dengan berfantasi saja, sementara yang lain mungkin perlu terlibat secara fisik dengan objek atau perilaku fetish-nya. Dilansir publikasi pada jurnal Archives of Sexual Behavior tentang kriteria diagnostik DSM, fetish bisa dikatakan sebagai penyimpangan seksual apabila:

  • Menyebabkan penderitaan
  • Kerusakan fisik
  • Tidak adanya persetujuan dari pasangan

Menurut psikolog dan terapis seks Shannon Chavez, fetish umumnya berkembang saat awal kehidupan seseorang, melansir Huffpost. Fetish juga bisa didapatkan dari pengalaman saat anak-anak atau remaja. 

Baca Juga: Foot Fetish, Ketertarikan Seksual pada Kaki yang Banyak Diminati

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya