TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seks Anal Bisa Menyebabkan Kehamilan, Mitos atau Fakta?

Daripada ragu, mending cek dulu faktanya

ilustrasi seks anal (unsplash.com/Deon Black)

Seks anal bisa menyebabkan kehamilan? 

Sebagian besar dari kita tentu tahu, bahwa kehamilan hanya dapat terjadi ketika sperma bertemu sel telur. Utamanya, setelah penetrasi vaginal atau inseminasi buatan.

Meski demikian, ada beberapa kondisi yang mungkin bisa menyebabkan kehamilan. Apakah seks anal salah satunya?

Apa itu seks anal?

Anal merupakan istilah yang merujuk pada aktivitas seksual pada anus. Bisa penetrasi menggunakan penis, mainan seks, jari, dan hal lainnya.

Beberapa juga mendeskripsikan seks oral pada anus dengan sebutan anal. Namun, secara spesifik, jika tindakan stimulasi dilakukan menggunakan mulut, maka akan disebut rimming.

Seks anal bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk pasangan heteroseksual. Layaknya bentuk seks lainnya, ada beberapa orang yang menyukai seks anal, tetapi tidak sedikit pula yang merasa kurang nyaman.

Baca Juga: Apa Itu Orgasme Anal dan Apa Saja Risikonya?

Seks anal bisa menyebabkan kehamilan?

ilustrasi testpack (Pexels.com/Rodnae Productions)

Secara teknikal, jawabannya jelas tidak. Sebab, secara fisik tidak ada jalur penghubung antara anus ke vagina. Oleh karena itu, sperma tak akan berjumpa dengan sel telur melalui penetrasi anal ini. 

Medical News Today bahkan menyebut bahwa penetrasi anal merupakan salah satu jenis seks yang rendah risiko kehamilan. Meski begitu, bukan tak mungkin tetap terjadi kehamilan. 

Ada beberapa skenario yang memungkinkan terjadinya kehamilan akibat seks anal. Terlebih jika kamu dan pasangan tidak mengenakan pelindung fisik alias kondom.

Kemungkinan kehamilan ini terjadi ketika pasangan atau kamu melakukan ejakulasi di luar anus dan berada di sekitar vagina. Bagaimanapun sperma merupakan perenang andal yang berusaha sekuat tenaga menemukan sel telur. Dari jutaan sperma yang diproduksi, hanya perlu satu buah saja. Lebih lanjut, makin baru sperma diproduksi, semakin besar kemungkinan sperma hidup dan bergerak di luar tubuh, melansir Healthline.

Selain itu, kehamilan juga bisa terjadi akibat sisa-sisa sperma yang melekat di penis, jari, alat bantu seks, ataupun media lainnya. Maka dari itu, selalu cuci bersih atau hindari mengaplikasikannya secara bergantian dari anus ke vagina.

Lalu, bagaimana dengan cairan pra-ejakulasi atau precum? Well, sebuah penelitian dalam Journal of Medical Association of Thailand mencatat, kehamilan bisa saja terjadi akibat cairan precum. Pasalnya, cairan tersebut juga mengandung sperma walau jumlahnya kecil sehinggamemungkinkan terjadinya pembuahan.

Potensi ini memperbesar kemungkinan seks anal bisa menyebabkan kehamilan. Terlebih jika sebelum penetrasi anus, kamu melakukan foreplay yang melibatkan penetrasi vagina.

Mencegah kehamilan saat seks anal

ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro)

Penetrasi anal sebagai salah satu hubungan seks dengan risiko kehamilan rendah tidak lantas berubah, kok. Perlu diingat bahwa kemungkinan terjadinya hal di atas sangat kecil, terutama jika dibandingkan penetrasi vagina. 

Selain itu, agar kehamilan mudah terjadi, perempuan juga harus berada di masa subur. Di luar itu, sel telur akan lebih sulit untuk dibuahi sehingga potensi pembuahan berkurang.

Meski demikian, ada do and don’ts yang bisa kamu terapkan selama penetrasi anal. Selain untuk memperkecil kemungkinan testpack positif, opsi berikut juga penting guna menghindari risiko penularan penyakit menular seksual.

  1. Gunakan kondom! Pelindung fisik tidak hanya mencegah cairan ejakulasi bocor, tetapi juga menghindarkan diri dari penularan PMS
  2. Hindari ejakulasi di sekitar anus dan vagina. Kalau pun menerapkan pull-out cum, sebisa mungkin jauhi area genital
  3. Tidak melakukan penetrasi vagina sama sekali. Mau pakai jari, mainan seks, atau sekadar menggosokkan penis. Semua berpotensi menyebabkan kehamilan.

Baca Juga: Pakai Air Liur Sebagai Pelumas Seks, Boleh atau Tidak?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya