Apa Itu Orgasme Anal dan Apa Saja Risikonya?

Bisakah anal seks memicu orgasme?

Orgasme ialah puncak gairah seksual saat semua otot yang tegang selama gairah seksual mengendur. Pada laki-laki, orgasme disertai dengan keluarnya cairan ejakulasi. Beberapa perempuan juga mengalami ejakulasi saat orgasme.

Pada perempuan, orgasme datang dalam berbagai jenis yang berbeda, seperti orgasme klitoris, orgasme G-spot, dan orgasme serviks. Ada satu jenis orgasme yang kebanyakan perempuan tidak tahu bahwa itu ada, yaitu orgasme anal. 

Kamu mungkin langsung bertanya-tanya apakah orgasme anal benar-benar ada, seperti apa rasanya, dan bagaimana cara mendapatkannya? Semua pertanyaanmu ini akan dijawab dalam pembahasan berikut.

1. Apa itu orgasme anal?

Apa Itu Orgasme Anal dan Apa Saja Risikonya?ilustrasi perempuan mengalami orgasme (pixabay.com/Victoria_Borodinova)

Secara sederhana, orgasme anal merupakan hasil rangsangan seksual dari saraf di dalam dan sekitar anus. Dijelaskan dalam laman Health, anus dipenuhi dengan saraf, terutama saraf pudendal yang terhubung ke klitoris.

Saraf pudendal membawa sensasi ke dan dari perineum, mencapai vagina, vulva, dan anus. Orgasme anal digambarkan sebagai adanya denyut kontraksi di sekitar sfingter anal.

Namun, dilansir Slate, sebenarnya bukan anal seks yang menyebabkan orgasme. Sebaliknya, orgasme yang menyebabkan seks anal, di mana perempuan yang mendapatkan apa yang mereka inginkan lebih cenderung menuruti keinginan pasangannya. Misalnya, perempuan yang telah mendapatkan orgasme akhirnya menuruti keinginan pasangannya untuk melakukan seks melalui anal. 

2. Bagaimana cara mendapatkannya

Apa Itu Orgasme Anal dan Apa Saja Risikonya?ilustrasi hubungan seks (pexels.com/Ron Lach)

Mengutip Health, orgasme selama seks anal mungkin dapat dicapai secara penetratif dengan penis. Beberapa perempuan mungkin mendapatkan orgsme melalui sentuhan ringan atau menggunakan mainan seks.

Namun, secara umum, tidak ada satu teknik yang dianggap benar dan terasa menyenangkan untuk semua perempuan. Setiap perempuan memiliki strategi sendiri untuk membuat dirinya merasa nyaman dan senang. Lebih lanjut, untuk mendapatkan orgasme anal umumnya tetap harus diawali dengan stimulasi vagina dan klitoris.

Baca Juga: 5 Alasan untuk Menolak Melakukan Anal Seks, Sangat Berisiko!

3. Seperti apa rasanya orgasme anal

Apa Itu Orgasme Anal dan Apa Saja Risikonya?ilustrasi orgasme (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orgasme anal disebut-sebut ditandai dengan adanya sensasi seperti kontraksi di area anus. Namun, beberapa orang yang mendapatkan sensasi seperti ini dari anal seks mungkin tidak menganggapnya sebagai orgasme.

Lebih lanjut, stres dan kecemasan adalah penghambat terbesar orgasme. Jadi, untuk mendapatkan apa yang disebut orgasme anal, perempuan harus berada dalam keadaan santai.

4. Jenis-jenis orgasme yang bisa dirasakan perempuan

Apa Itu Orgasme Anal dan Apa Saja Risikonya?ilustrasi hubungan seks (pexels.com/Yan Krukov)

Selain orgasme anal, perempuan bisa merasakan berbagai jenis orgasme lainnya. Setiap jenis orgasme memiliki sensasi yang berbeda-beda, beberapa perempuan juga mungkin lebih menyukai jenis orgasme tertentu daripada yang lainnya. Dilansir Prevention, berikut adalah beberapa jenis orgasme yang bisa dialami perempuan:

  • Orgasme klitoris: Ini adalah jenis orgasme yang dihasilkan dari rangsangan langsung pada klitoris. Jenis orgasme ini digambarkan memiliki sensasi terlokalisasi, tajam, meledak, dan berlangsung singkat.
  • Orgasme vagina: Jenis orgasme ini didapatkan melalui seks penetrasi vagina. Orgasme vagina digambarkan memicu sensasi menyeluruh dan lebih lama daripada orgasme klitoris.
  • Orgasme campuran: Sederhananya, orgasme campuran terjadi saat perempuan mengalami orgasme klitoris dan vagina secara bersamaan. Jenis ini lebih mungkin dialami pada posisi seks misionaris karena memungkinkan penis mengenai vagina dan klitoris.
  • Coregasm: Ini adalah orgasme yang dipicu oleh olahraga. Jenis orgasme ini digambarkan kurang intens, tetapi tetap menyenangkan.
  • Orgasme kulit: Ini adalah jenis orgasme yang sama sekali berbeda dari orgasme lainnya. Orgasme kulit digambarkan sebagai sensasi menggigil pada kulit, sepeti saat kamu mendengarkan musik yang bagus.

5. Risiko anal seks

Apa Itu Orgasme Anal dan Apa Saja Risikonya?ilustrasi anal seks (Unsplash/Charles Deluvio)

Penting diketahui bahwa seks anal membawa risiko kesehatan yang besar bagi pelakunya. Salah satu alasannya, anus tidak dapat secara alami melumasi dirinya sendiri untuk mengurangi ketidaknyamanan dan masalah terkait gesekan, seperti cedera kulit. Telah dirangkum dari laman Medical News Today, beberapa potensi risiko seks anal yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Infeksi bakteri: Anus tidak dapat memproduksi pelumas alami, seperti yang dimiliki vagina. Lapisan rektum juga lebih tipis daripada vagina. Kurangnya pelumasan dan tipisnya jaringan meningkatkan risiko robekan akibat gesekan di anus dan rektum. Karena rektum dan anus selalu dilewati tinja yang mengandung bakteri, bakteri berpotensi menyerang kulit melalui robekan.
  • Peningkatan risiko penyakit menular seksual: Karena seks anal dapat menyebabkan infeksi bakteri, ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, hepatitis, HIV, dan herpes.
  • Wasir yang memburuk: Bagi orang yang sudah memiliki wasir, anal seks dapat menyebabkan wasir memburuk.
  • Peningkatan risiko fistula: Ada kemungkinan robekan pada lapisan anus atau rektum dapat tumbuh lebih besar. Robekan ini mungkin menjadi sangat besar hingga melampaui usus. Robekan yang menyebabkan dua bagian tubuh yang seharusnya terpisah menjadi terhubung disebut fistula. Fistula adalah situasi medis darurat karena memungkinkan tinja dari usus memasuki tempat lain di tubuh.

Itulah pengertian mengenai orgasme anal. Mengingat seks anal memiliki risiko yang besar, penting untuk mempertimbangkannya matang-matang karena bagaimanapun juga, seks aman, sehat, dan nyaman adalah suatu keharusan bagi setiap pasangan.

Jika kamu ingin merasakan sensasi orgasme selain dari vagina, kamu masih bisa mendapatkannya melalui stimulasi klitoris, puting, bahkan orgasme kulit yang lebih aman dibandingkan seks anal.

Baca Juga: 7 Bahaya Melakukan Seks Anal, Ada Kemungkinan Terkena Covid-19!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya