TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Mencegah Motilitas Sperma yang Menjadi Penyebab Infertilitas

Jangan merokok dan kurangi minuman beralkohol

ilustrasi proses sperma yang akan membuahi telur (freepik.com/freepik)

Ada banyak penyebab mengapa pasangan suami istri mengalami masalah infertilitas. Selain masalah hormon dan gangguan sistem reproduksi yang dialami oleh orang perempuan, motilitas sperma juga menjadi faktor utama mengapa infertilitas atau ketidaksuburan dapat terjadi.

Motilitas sperma adalah sebuah kondisi medis saat sperma tidak bisa bergerak secara efisien. Akibatnya, sperma kesulitan untuk mencapai dan membuahi telur pada masa ovulasi. Adakah cara untuk mencegah motilitas sperma? Simak penjabarannya berikut ini.

1. Mengurangi paparan radiasi dari HP

ilustrasi seseorang menggunakan earphone bluetooth (pexels.com/Michael Burrows)

Penggunaan HP merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari di era teknologi seperti sekarang. Namun, di balik penggunaannya untuk berkomunikasi, ternyata HP bisa membawa dampak negatif untuk kesehatan reproduksi bila tidak berhati-hati.

Mengutip Environmental Working Group, sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Korea menyimpulkan bahwa penggunaan HP dalam waktu yang lama dikaitkan dengan kualitas sperma seperti motilitas, viability (kemampuan untuk hidup), dan konsentrasi yang menurun.

HP mengeluarkan radiasi frekuensi radio yang berbahaya untuk tubuh, misalnya seperti mempertinggi risiko tumor otak, tumor di kelenjar ludah, serta kerusakan pada testis dan bola mata.

Artikel dalam jurnal Human Reproductive Science tahun 2020 menyarankan agar laki-laki tidak menyimpan HP di dalam saku celana atau baju. Selain itu, usahakan untuk tidak melakukan kontak fisik antara HP dengan tubuh. Hal ini bisa diakali dengan menggunakan bluetooth headset  dan casing HP.

Baca Juga: Analisis Sperma: Tujuan, Persiapan, dan Hasilnya

2. Berhenti merokok

ilustrasi menolak untuk merokok (pixabay.com/Myriams-Fotos)

Selain dapat merusak jantung dan paru-paru, merokok juga dapat memengaruhi kesehatan organ reproduksi seperti sperma. Sebuah studi yang dilakukan di Nanjing Medical University dari tahun 2010 hingga 2016 yang hasilnya diterbitkan dalam jurnal International Society for Environmental Epidemiology tahun 2019 mendapati bahwa merokok diasosiasikan dengan motilitas sperma yang tinggi, jumlah sperma yang rendah, dan volume sperma yang rendah.

Gangguan ini ditemukan pada perokok berat, yaitu orang-orang yang menghabiskan 20 batang rokok atau lebih per hari, atau menghabiskan 10 paket rokok per tahun. Laki-laki yang menghabiskan lebih dari 10 paket rokok per tahun berisiko mempunyai angka motilitas sperma yang tinggi. Artinya, jumlah sperma yang tidak bisa bergerak dengan minimum kecepatan 25 mikrometer per detik sangat banyak. Oleh sebab itu, berhenti merokok sangat dianjurkan.

3. Mengurangi konsumsi minuman beralkohol

ilustrasi minuman anggur (wine) (pixabay.com/Vinotecarium)

Dilansir Healthline, laki-laki yang minum minuman beralkohol lebih dari 15 gelas per minggu berpeluang tinggi mengalami:

  • Kadar testosteron yang berkurang.
  • Penyusutan testis.
  • Perubahan pada hormon gonadotropin yang memengaruhi produksi sperma.
  • Menyebabkan ejakulasi dini atau kemampuan ejakulasi yang berkurang.
  • Memengaruhi gerakan sperma (motilitas), bentuk, serta ukuran sperma.

Berikut adalah tips untuk mengurangi minuman beralkohol menurut Healthy Male Generations of Healthy Australian Men:

  • Menentukan batasan untuk minuman beralkohol.
  • Menyiapkan kalimat penolakan yang sopan bila diajak atau diundang untuk minum.
  • Minum minuman beralkohol bergantian dengan air putih.
  • Memilih minuman beralkohol yang kadar alkoholnya rendah.
  • Dalam satu minggu mempunyai beberapa hari bebas alkoho.
  • Mengonsumsi makanan sambil minum atau makan kenyang sebelum minum minuman beralkohol.

4. Rutin berolahraga

ilustrasi olahraga angkat beban (pexels.com/VictorFreitas)

Tidak berolahraga sama sekali dan mempunyai berat badan berlebihan dapat menyebabkan obesitas, yang mana ini merupakan salah satu penyebab infertilitas. Sebaliknya, berolahraga terlalu ekstrem juga tidak bagus untuk kesehatan sperma.

Sebuah laporan ilmiah dalam American Journal of Men's Health tahun 2017 menyebutkan bahwa aktivitas olahraga yang terlalu intens dapat memengaruhi konsentrasi semen serta motilitas sperma. Jadi, laki-laki disarankan untuk melakukan aktivitas olahraga yang seimbang (tidak terlalu berat).

Contoh aktivitas olahraga yang ringan tanpa memengaruhi kesehatan sperma menurut laman ExSeed Health misalnya:

  • Angkat beban (weight lifting)
    • Selain bagus untuk pembentukan tubuh, angkat beban juga baik untuk kesehatan tulang dan sendi, serta dapat meningkatkan kadar hormon testosteron. Hormon testosteron penting untuk proses produksi sperma.
  • Lari
    • Apabila penyebab utama infertilitas adalah obesitas, maka olahraga lari dapat membantu mengurangi berat badan. Apabila stres menjadi pemicu infertilitas, lari dapat meningkatkan hormon serotonin dan dopamin sehingga dapat mengurangi tingkat stres dalam tubuh.
  • Yoga bagus untuk memperbaiki sirkulasi darah serta dapat membantu mengatasi masalah stres.
  • Bersepeda dapat dilakukan, tetapi perlu diingat untuk mengenakan pakaian yang nyaman, misalnya celana olahraga yang tidak terlalu ketat atau celana khusus bersepeda. Hindari bersepeda dalam waktu yang lama. Sebaiknya beristirahat sebentar setelah bersepeda selama satu jam.

Baca Juga: Berapa Lama Sperma Bisa Bertahan Hidup? 

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya