TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Berhubungan Seks yang Aman setelah Serangan Jantung

Untuk meminimalkan risiko, perhatikan hal-hal ini!

ilustrasi pasangan memberikan rangsangan seksual (pexels.com/cottonbro)

Serangan jantung bisa mengubah hidup seseorang dalam sekejap. Hampir semua aspek kehidupan terdampak, termasuk seks. Akan tetapi, bukan berarti kita mengucapkan selamat tinggal pada keintiman untuk selamanya.

Kita masih bisa, kok, berhubungan seks setelah mengalami serangan jantung. Namun, apakah ada penyesuaian yang harus kita lakukan? Apa saja risiko yang mungkin kita hadapi?

1. Sebenarnya, gangguan fungsi seksual umum terjadi setelah serangan jantung

ilustrasi gangguan fungsi seksual (collegian.csufresno.edu)

Salah satu dampak serangan jantung yang paling umum adalah gangguan fungsi seksual. Mengutip studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Cardiology tahun 2016, gangguan tersebut berupa penurunan kenikmatan fisik.

Menurut Michael J. Blaha, M.D., M.P.H., ahli jantung dari Johns Hopkins, Amerika Serikat (AS) disfungsi ereksi adalah fenomena umum pada laki-laki yang memiliki penyakit jantung koroner. Sementara itu, yang dialami oleh perempuan adalah kesulitan membangkitkan gairah seksual.

2. Padahal, seks bisa meningkatkan kesejahteraan emosional

ilustrasi pasangan yang bahagia (pexels.com/cottonbro)

Seperti yang sudah ditegaskan sebelumnya, serangan jantung bukan ultimatum untuk menghentikan aktivitas seks. Kita masih bisa menikmatinya.

Justru, menurut Rachel Bond, MD, direktur asosiasi kesehatan jantung perempuan di Lenox Hill Hospital, AS, seks bisa mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan kesejahteraan emosional. Semuanya berkontribusi membuat jantung sehat.

"Memiliki hubungan yang intim dengan pasangan adalah bagian penting dari kualitas hidup dan penyembuhan. Selain (menghasilkan) serotonin dan oksitosin, koneksi dan ikatan antara pasangan adalah bagian dari proses penyembuhan," jelas Dr. Suzanne Steinbaum, ahli jantung asal AS kepada Everyday Health.

Baca Juga: Sedih setelah Berhubungan Seks? Mungkin itu Postcoital Dysphoria

3. Aktivitas seksual diperbolehkan jika pasien merasa sehat dan bugar

ilustrasi kemesraan pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak orang yang masih ragu melakukan hubungan badan karena dianggap terlalu berisiko, mengingat seks membutuhkan stamina yang cukup besar. Yang lebih ditakutkan adalah terkena serangan jantung lagi ketika sedang berhubungan intim!

Namun, menurut Dr. Bryant H. Nguyen, ahli jantung dari Sharp Grossmont Hospital, AS, jika pasien merasa sehat dan fisik dalam keadaan bugar, aktivitas seks dianggap aman dan tidak meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau penyakit kardiovaskular lain.

Sementara itu, menurut Dr. Jeremy Pollock, ahli jantung dari University of Maryland St. Joseph Medical Center, AS, jika pasien bisa melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki santai beberapa ratus meter, maka mereka diperbolehkan melakukan aktivitas seksual.

Yang jelas, pasien yang baru saja mengalami serangan jantung harus melaporkan gejala apa pun yang mereka alami ketika melakukan hubungan seks atau aktivitas fisik lainnya. Seperti sesak napas, nyeri dada, atau palpitasi (jantung berdebar kencang).

4. Kapan bisa berhubungan seks lagi setelah serangan jantung?

ilustrasi kalender (pixabay.com/tigerlily713)

Setelah mengalami serangan jantung, kita sebaiknya memberi jeda sebelum melakukan hubungan seks lagi. Setidaknya tunggu beberapa minggu setelah serangan jantung jika tidak memiliki komplikasi serius, dilansir WebMD.

Berapa angka pastinya? Minimal 4–6 minggu setelah serangan jantung. Mengutip Verywell Health, ini adalah rentang waktu yang krusial untuk menyembuhkan otot jantung yang rusak.

Selama masa pemulihan, kita akan diberi obat untuk membantu menyembuhkan jantung serta mencegah perkembangan aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak).

Baca Juga: Secara Medis, Seberapa Sering Laki-laki Perlu Ejakulasi?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya