TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Pakai Alat Tes Ovulasi yang Akurat, Ketahui Masa Subur Kamu

Ini tidak hanya bermanfaat untuk merencanakan kehamilan, lho

ilustrasi alat tes ovulasi (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Beberapa pasangan menggunakan alat tes ovulasi sebagai perangkat program hamil. Alat yang memiliki bentuk serupa dengan tespek ini berfungsi mendeteksi puncak masa subur. Bukan hanya untuk merencanakan kehamilan, pasangan yang ingin menghindari hamil di luar rencana juga harus mengetahuinya.

Alat tes ovulasi atau yang biasa disebut ovutest bisa dengan mudah dibeli melalui e-commerce atau apotek terdekat. Apabila alat tes ovulasi sudah di tangan, bagaimana cara pakai alat tes ovulasi yang akurat? Mari simak ulasan cara penggunaannya!

1. Bagaimana cara pakai alat tes ovulasi?

ilustrasi cara pakai alat (pexels.com/RODNAE Productions)

Alat tes ovulasi memiliki bentuk berbeda, ada yang berbentuk strip test, cassette, dan digital. Walaupun beragam, prinsip kerja dari alat ovulasi sama saja. Kamu perlu memerhatikan cara pakai yang biasa ditemui pada kemasan. 

Alat sederhana ini mudah digunakan. Lakukan tes dengan menampung urine pada wadah yang telah tersedia. Apabila memakai tes strip kertas, lepaskan penutup ujung penyerap dan celupkan ke dalam urine. Jika memakai cassette test, teteskan pada tempat sampel. Tunggu sekitar 3 hingga 10 menit untuk membaca hasilnya. 

Baca Juga: Sedang Program Hamil, 5 Tanda Ovulasi Ini Patut Kamu Cermati

2. Bagaimana cara membaca alat tes ovulasi?

ilustrasi membaca alat tes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Pemakaian alat tes ovulasi bisa mendeteksi kesuburan karena adanya lonjakan hormon LH dalam urine. Selain merencanakan kehamilan, ovutest digunakan untuk mengetahui gangguan reproduksi dan menunda kehamilan. 

Alat tes ovulasi punya dua garis yaitu garis kontrol dan tes. Setelah melakukan tes, kamu perlu membaca hasilnya. Apabila garis tes jelas dan gelap, hal itu bertanda kadar LH tinggi serta memasuki masa subur. Sedangkan garis tes terang dan tipis menandakan bahwa kadar LH rendah. 

3. Waktu terbaik pemakaian

ilustrasi bangun tidur (pexels.com/Miriam Alonso)

Waktu pemakaian ovutest dapat dilakukan pada pagi, sore, atau malam hari. Apabila hari ini kamu menggunakannya saat pagi, sebaiknya hari berikutnya konsisten di waktu yang sama.

Namun, perlu diperhatikan bahwa minum yang terlalu banyak bisa mengecerkan hormon LH dalam urine. Hal tersebut dapat membuat hasilnya tidak akurat. Dilansir laman Healthline, salah satu tips pemakaian alat ovulasi tes yang akurat adalah membatasi minum air setidaknya 2 jam sebelum pemakaian. 

4. Kelebihan dan kekurangan alat tes ovulasi

ilustrasi pasangan (pexels.com/RODNAE Productions)

Alat tes ovulasi punya manfaat beragam menjadi alasan pasangan membelinya. Mengutip laman WebMD, keutamaan ovutest antara lain gampang digunakan, akurasi mencapai 97 persen, mudah ditemukan, serta nyaman. 

Di samping kelebihannya, alat ini memiliki kekurangan. Alat ovulasi mendeteksi hormon LH terbatas, sehingga tidak dapat menentukan tanggal ovulasi secara pasti. Selain itu, alat bisa tidak akurat pada perempuan berusia 40 ke atas dan mengonsumsi obat kesuburan. Beberapa alat hanya digunakan sekali pakai, apabila dipakai berulang kali menambah pengeluaran bulanan.

Baca Juga: 5 Penyebab Menstruasi Dua Kali Sebulan, Apakah Berbahaya?

Verified Writer

Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya